Pagi tadi Biola berangkat ke sekolah sebelum mami dan kak Rea bagun.
Biola mampir kerumah Kara untuk berangkat bareng dengan gadis tersebut. untuk sementara waktu Biola enggan bertatap muka dengan mami dan kakaknya. Ia harus menjernihkan pikirannya dan meredam emosinya. Dan karena hal itu ia harus pulang ke apartement secara diam diam."La? Lo yakin ga papa? Mending lo telefon mami lo atau ga kak Rea dan bilang lo udah berangkat dari pagi. Takutnya mereka khawatir La." Tutur Kara kepada Biola. Kini mereka sedang berjalan di koridor untuk ke kelas mereka.
Biola membuang nafasnya, "Gue males banget Kar sama mami. Gue benci aja sama sikap mami yang selalu egois dan mementingkan urusan dia sendiri. Lagi pula memang ada kar orang tua yang terus terusan maksa agar anaknya sekolah diluar dengan alasan agar bisa diawasi padahal dirinya sibuk dengan dunia kerja?" Tanya Biola sambil menatap Kara yang kini sedang memikirkan sebuah jawaban.
"Gini ya La, coba deh lo mikir dari sudut pandang mami lo. Mungkin emang bener mami lo pengen lo sekolah disana supaya dia bisa ngawasin lo. Dia juga mami lo La, meskipun dia sibuk sama pekerjaannya tapi sebagai ibu dia sangat khawatir sama lo. Apalagi lo kan anak bungsu dan anak perempuan dikeluarga lo. Dan lo juga milih tinggal di apartement ketimbang tinggal dirumah mami papi. Itu juga mungkin yang buat orang tua lo khwatir terlebih lagi mami lo. Ikatan ibu dan anak itu sangat kuat La. Jadi wajar ketika lo kenapa kenapa mami lo bersikap kayak gitu sama lo. Karena dia tahu bahwa dia gagal ngelindungi dan ngawasin anaknya sendiri la." Jelas Kara dan itu berhasil membuat hati Biola terenyuh.
Biola menatap langit langit koridor. Selama ini ternyata ia hanya mikir dari sudut pandang dirinya tapi dia tidak pernah mikir dari sudut maminya.
"Tapi tetep aja Kar, gue sebagai anak butuh kasih sayang dia. Gue ga butuh uang Kar. Gue cuma butuh mami papi ada buat gue. Mereka luangin waktu buat gue meskipun sebentar. Selama ini gue ga pernah ngumpul lagi sama keluarga gue semenjak mereka sibuk sama urusan masing masing. Anak mana si Kar yang engga sakit hati ketika orang tuanya sibuk kerja dan lebih mementingkan uang ketimbang anaknya?" Tanya Biola yang kini memeluk Kara dan mulai menetaskan air matanya.
Kara mengelus punggung Biola dengan perlahan. "I know you feel. Tapi kita sebagai anak juga gabisa nuntut banyak La. Mereka juga ngelakuin itu semua demi kita. Bukan hanya semata-mata untuk mereka sendiri. Lo kan juga udah gede La, lo seharusnya bisa memahami itu. Jangan maunya dimengerti la kalau lo sendiri aja belum bisa mengerti keadaan orang tua lo. Percaya sama gue, suatu saat nanti lo bisa kumpul sama keluarga lo dan orang tua lo bisa ngeluangin waktu buat lo." Kara melepaskan pelukannya dan membuat Biola menghadap kearahnya lalu ia menghapus air mata sahabatnya.
"Kar, makasih ya lo selalu stay sama gue. Walaupun gue begini orangnya." Ucap Biola sambil memeluk kara kembali.
"Sama sama La, Gue bakal selalu ada buat lo. We are bestfriend!" Kara memeluk Biola dengan erat.
🎻🎻🎻
Jam istirahat pun tiba. Biola sudah izin kepada Kara bahwa ia akan sendiri dulu. Dan sekarang ia sedang duduk di taman belakang sekolah dengan memikirkan kejadian kemarin serta nasihat dari Kara.
Biola memang bisa dibilang sangat tertutup soal keluarganya. bahkan hanya beberapa orang yang tahu siapa orang tua Biola. Karena selama pengambilan rapot sekolah hanya mbok Atun yang mengambil rapotnya dan teman sekolahnya mengira bahwa Biola hanya tinggal dengan bibinya.
Biola mengayun ayunkan kakinya kedepan dan belakang. Sebenernya ucapan Kara memang ada benarnya juga tetapi entah mengapa Biola belum bisa menerimanya.
Biola menatap ke arah rumput dan tanpa sadar ada seseorang yang duduk disamping Biola dan sama sama memandang rumput yang sama.
"Kenapa?" Tanya Gitar sambil menatap Biola yang masih fokus menatap rumput.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gitar [Complete]
Teen Fiction[C O M P L E T E] Gitar adalah cowok most wanted dengan terkenal sikap dinginnya. Mungkin bagi kebanyakan orang Gitar itu tidak lebih dari manusia yang irit bicara tapi kalau kita masuk lebih dalam dihidupnya maka kamu akan menemukan sosok yang berb...