.Pagi itu rasanya terlalu cerah untuk ditutupi walau selapis awan. Hawa - hawa musim dingin masih merebak. Namun, dinginnya udara tak memadamkan semangatmu untuk pergi kencan dengan tunanganmu. Meski apa dikata, sebentar lagi memang musim semi...
"Darling, Miya-chan katanya mau ikut beasiswa ke luar negeri loh~!!" Serumu melapor. Tunanganmu yang tengah meminum kopi kalengan mengangguk - angguk. "Kira-kun juga...." komentarnya.
Meski kalian tunangan, bukan otomatis kalian mesra - mesraan. Memang sih, manggilnya make panggilan sayang, tapi sikap kalian tuh kayak sahabat banget. Hingga terkadang orang salah mengira hubungan kalian.
RRRINGG-
Dering telfonku membuatku tersenyum di pagi hari~~
Ok, kenapa malah nyanyi :v
Suara handphone-mu menyalak keras dari dalam tasmu. Kau yang agak malas, mengangkatnya tanpa minat.
"Moshi moshi~ (Name) desu~" jawabmu begitu tersambung. "Ah-!! (Name)!! Ayah perlu bicara!!" Seru ayahmu langsung di seberang. Kau terpekur sejenak. Tunanganmu juga menoleh.
"Ada hal penting yang harus ayah bicarakan. Ini menyangkut sekolahmu." Lanjut ayahmu sambil berdeham. Kau masih terpekur. Tunanganmu yang hafal setengah mati sikapmu itu, langsung menyambar handphone-mu dan menjawab, "Aku akan mengantar (Name)."
"Ah!! Nak Maeda?? Kau juga boleh datang nak!!" Seru ayahmu. Tunanganmu pun mengangguk. Akhirnya setelah bercakap sepatah - dua patah kata, sambungan diputus.
"Ayo Honey. Ayahmu sudah menunggu." Katanya sambil mengembalikan handphonemu. Kau yang kembali setelah menjelajahi waktu pun terkesiap.
"Ayah- OH IYA!!" Serumu-ralat-teriakmu kencang. Kau langsung menggandeng tunanganmu, Maeda, sambil berlari menuju rumahmu.
~~~
Setelah berlari - lari sepanjang 3 kilometer sambil setengah menyeret Maeda, akhirnya kalian sampai di ruang tamu. Meski apa dikata, ruang tamu rumahmu memang terlalu mewah untuk disebut ruang tamu.
"Ojou-sama?? Apa yang anda lakukan??" Tanya seorang maid yang kebetulan lewat. Merry namanya. Yang suka dimohon - mohon sama Kirara kalo lagi nyanyi :v
#AbaikanYangTerakhirSebelum kau sempat membuka mulutmu, sosok ayahmu pun muncul dibalik dinding. "(Name)!! Akhirnya sampai juga!!" Seru ayahmu lega. Lalu kalian pun diseret menuju ruang keluarga.
"(Name), maafkan ayah.." kalimat pertama yang keluar dari mulut ayahmu seketika membuatmu merinding. Apalagi suasana ruang keluargamu yang luas dan sepi. Membuat dirimu bagaikan patung yang terbuat dari serbuk gergaji yang tentu saja bisa roboh kapan saja.
"Kau tahu... kan..?? Grup Idol kesukaanmu??" Lanjut ayah. Kau memandang bingung. "Maksud Ayah.... Aq*ors??" Tanyamu bingung. Apa hubungannya permintaan maaf ayahmu dengan grup idol favoritmu?? "Bukan!! Yang laki - laki!!" Sambung ayahmu. Dahimu tampak berkerut sejenak.
"T-trickstar....??" Lanjutmu. Ayahmu terdiam. Kau pun dibuat semakin bingung oleh sikap ayahmu. Sebelum kau sempat menanyakan hal tersebut, ayahmu sudah menyodorkan sebuah dokumen.
"Mereka dan teman - teman mereka membutuhkanmu." Jelas ayahmu. Matamu merayapi setiap sudut kertas itu. Perlahan dahimu berkerut, alismu bertaut. Maeda yang melihatmu segitu seriusnya, ikutan membaca dokumen itu. Dan author rasa, tak butuh waktu lama baginya untuk membelalakkan matanya.
"Mulai tahun ajaran baru, kau masuk Yumenosaki Academy dan menjadi producer mereka." Kau terkesiap. Kembali membaca kertas di hadapanmu. Maeda masih terbengong - bengong.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)
FanfictionKau, gadis cantik idola di sekolahmu. Seorang leader dari sebuah grup School Idol yang kau mulai sendiri. Seorang gadis yang beruntung mendapatkan tunangan yang sempurna. Seorang gadis yang terlahir di keluarga bangsawan. Kau merasa seolah semuanya...