(Name POV)
.
"Hahhh..." aku mendesah selagi mengeringkan rambutku. Kutatap wajahku di depan cermin. Untung saja tak ada jerawat yang muncul. Aku tersenyum simpul, merapihkan poniku yang basah.
Aku menghempaskan tubuhku ke tempat tidurku yang kelewat empuk. Tanganku asal menyambar majalah yang berserakan di tempat tidur. Dapat. Majalah Love Live!!. Aku membacanya sambil mengemil p*cky dan mendengarkan lagu.
Suki tte ite, Suki tte ite, hoka ni nani mo iranai kara~
Oke, yang tadi itu bukan lirik lagu, melainkan dering handphoneku. Aku menyambarnya tanpa semangat. Membaca nama si pemanggil.
"Kanzaki Souma"
Sontak aku langsung bangun dari leha - lehaku. Buru - buru kuangkat panggilan itu.
"Moshi moshi. Souma-kun, ada apa??" Tanyaku langsung. Yang diseberang terkekeh mendengar pertanyaanku. "Pelan - pelan (Name)-dono, kau bahkan tak menanyakan kabarku." Jawabnya. Aku nyengir mendengar jawaban itu.
"Baiklah, apa kabarmu??" Tanyaku mengalah. "Baik, bagaimana denganmu??" Tanyanya. "Baik juga." Jawabku.
Untuk sesaat kita jadi asyik mengobrol tentang ikan - ikan. Lalu pindah membicarakan jenis - jenis katana(kalau yang ini aku lebih banyak diam mendengar ocehannya), kemudian novel - novel, dan terus merambat kemana - mana. Bahkan kami berdebat soal ikan nemo atau ikan badut.
Setengah jam kemudian, kami malah asyik membicarakan anime. Hingga tiba - tiba aku teringat tujuannya menelponku.
"Ergh... gomen Souma-kun..."
"Ya, (Name)-dono??" Tanya Souma-kun balik. "Sebenarnya.... untuk apa kau meneleponku??" Tanyaku akhirnya. "Ergh... anu..." Souma-kun bergumam - gumam tidak jelas. Aku mengernyit.
Tiba - tiba Hening menjawab.
"Maaf (Name)-dono-san, sepertinya Sou-kun lupa tujuannya, bisakah kau menunggunya sebentar??" Timpal seseorang. "Etto... ini siapa ya??"
"Aku Hening, tetangganya Sou-kun. Tunggu sebentar ya, (Name)-dono-san, sepertinya Sou-kun sudah mengingatnya kembali." Kata Hening-kun. Aku mengangguk.
"Maaf (Name)-dono, aku lupa tadi. Aku menelponmu karena diminta oleh Hidaka-dono untuk mengajakmu belajar bareng." Jelasnya. "Belajar bareng??"
"Iya, Akehoshi-dono lupa terus akan PRnya, sampai Hidaka-dono greget liatnya. Akhirnya dia memintaku, Adonis-dono, Yuuki-dono, Akehoshi-dono, dan kau untuk ikut mengerjakan PR bersama." Jelasnya lebih lengkap. Aku manggut - manggut.
"Kapan belajarnya??" Tanyaku.
"5 menit lagi, di rumahnya Akehoshi-dono."
Demi kerang ajaib, rumahku dan rumah Subaru-kun itu jauuuhh!!
Tanpa salam perpisahan, aku langsung menutup sambungan itu. Buru - buru ku menyambar jaket di gantungan pintu. Kumasukkan buku seadanya ke dalam tas yang kutemukan di bawah meja. Segera kupakai jaketku.
Berlari menuju pintu depan, ku ikat rambutku. Peduli amat kalau berantakan. Ayah yang lewat di lorong bingung menatapku heboh sendiri.
"(Name), mau kemana nak??" Tanya Ayah. Mendadak, aku nge-rem.
"Ergh... ke rumah Subaru-kun yah. Belajar bareng." Jelasku. Sejenak ayah mengernyit. Aku melirik pergelangan tanganku, lupa kalau tidak memakai jam tangan. Akhirnya melirik dinding. Oh, ada jam. Waktuku tinggal 3 menit.
"Udah ya yah, aku udah telat nih. Yang lain udah nunggu." Kataku pamit. Tanpa menunggu jawaban ayah, aku langsung berlari lagi. Ayah tambah mengernyit.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)
FanfictionKau, gadis cantik idola di sekolahmu. Seorang leader dari sebuah grup School Idol yang kau mulai sendiri. Seorang gadis yang beruntung mendapatkan tunangan yang sempurna. Seorang gadis yang terlahir di keluarga bangsawan. Kau merasa seolah semuanya...