(Name POV)
.
Hosh hosh hosh....
"ADA APA SEBENARNYA DENGAN RITSU-KUN??!!"
Aku gesit berlari terpincang(??)di sepanjang koridor. Melompati dua tempat sampah sekaligus.
Mao-kun di sampingku terengah - engah berusaha menyamai kecepatanku dan Yuzuru-kun.
Yuzuru-kun yang masih adem ayam berlari menjawab dengan kalimat serius.
"Pokoknya serius!! Berbahaya sekali!!" Katanya, ikut tangkas melompati pintu yang tak sengaja terbuka di depannya. Mao-kun sontak berseru.
"KALIAN BISA PELAN DIKIT GAK??!! INI BUKAN CERITA ACTION OKE!!" Seru Mao-kun putus asa di ujung napasnya. Hampir saja tersandung. Untung saja aku langsung menyambar lengannya.
"DIAM!! KALAU SAJA BUKAN KARENA SITUASI KHUSUS DAN MORISAWA-SENPAI BERJANJI MENTRAKTIRKU LAIN KALI AKU GAK AKAN IKUT TAHU!!" Balasku galak. Mao-kun nyengir. Akhirnya memutuskan untuk menutup mulutnya.
Sementara itu....
"(NAME)-CHAAAAN!! TONGKATMU KETINGGALAAAAAAN!!"
Justru yang ikut klub resmi berlari malah ketinggalan jauh di belakang. Arashi-kun berlari terhuyung - huyung. Sambil menggotong tongkatku dengan susah payah. Iya, tadi saking paniknya aku sampai refleks berlari tanpa tongkatku.
Akhirnya tak sampai semenit kemudian, kami sampai di selasar kelas 2. Dilihat dari sini pintu kelas 2-B terbuka lebar. Orang - orang tampak mengerumuni sesuatu. Yuzuru-kun gak tahan, melompati mereka semua. Kali ini tak hanya Mao-kun, aku pun terkesiap. Terdengar suara seseorang jatuh di seberang sana. Sedetik kemudian kerumunan itu menyibak memberiku jalan.
Aku langsung menahan kakiku dan berhenti tepat di depan pintu kelas 2-B. Mao-kun yang tak menyangka aku berhenti mendadak ngerem dan terlempar sekitar satu meter di sampingku. Terakhir, Arashi-kun berhenti dengan nafas terengah - engah di sampingku lantas duduk terjatuh karena lelah.
Tanpa membuang waktu aku langsung melangkah cepat memasuki kelas. Meninggalkan dua orang itu di depan. Aku hati - hati menyibak kerumunan. Lantas langsung tercengang begitu menemukan pemandangan yang menjadi masalah besar itu.
"BERSIAPLAH TEME!! KALI INI KAMU PASTI BANGUN!!"
Set!! Ritsu-kun langsung diambil oleh seseorang. Gantian, kursinya yang patah menjadi dua terkena hantaman gitar listriknya Koga-kun.
"YA NGGAK GITU JUGA BAMBANK!! NANTI KALAU DIA MATI GIMANA OY?!!!"
Yang berteriak itu ternyata Mika-chan. Dengan wajah ngeri dia memeluk Ritsu-kun dengan susah payah dari amukan yang sebenarnya bukan amukannya Koga-kun.
"NGGAK BAKAL ELAH!! DIA PALING BANGUN DOANG!!" Seru Koga-kun masih bersikeras. Maju mengayunkan gitarnya. Teman - teman sekelasnya yang lain buru - buru menahan lengannya.
"BANGUN MBAHMU!! BANGUN DI ALAM SANA IYA!!"
"HEH!! KURANG BERIMAN KAMU!! KAN YANG NGURUS MATI HIDUP ITU TUHAN!!"
"IYA AKU NGERTI SIH TAPI SIAPA TAHU DENGAN GITARMU TAKDIR MENJEMPUTNYA KAN??!!"
Mika-chan makin kalut, menyeret menjauhkan Ritsu-kun dari Koga-kun. Koga-kun yang sepertinya sudah frustasi bukan kepalang, masih bersikeras untuk maju memukul kepala Ritsu-kun dengan gitar tersayangnya. Buru - buru teman sekelasnya ikut menahan kakinya juga.
Aku mengerjapkan mata. Lumayan bingung. Emmmm sangat kaget sih bisa dibilang. Mao-kun yang sudah masuk kelas menepuk bahuku pelan sambil tersenyum miris. Sementara itu Arashi-kun langsung menjerit panik melihat ada kursi yang nyawanya sudah meregang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)
FanficKau, gadis cantik idola di sekolahmu. Seorang leader dari sebuah grup School Idol yang kau mulai sendiri. Seorang gadis yang beruntung mendapatkan tunangan yang sempurna. Seorang gadis yang terlahir di keluarga bangsawan. Kau merasa seolah semuanya...