Amusement Park

759 98 55
                                    

(Name POV)

.

Pagi yang biasa. Aku menyibak gorden kamarku, menghembuskan nafas lega.

Sudah seminggu sejak ulang tahun Subaru-kun, dan untungnya mereka semua tahu diri, tak ada satupun dari mereka yang menggangguku seminggu terakhir. Bahkan hanya untuk sekadar bertanya lewat pesan dimana handuknya yang hilang. Aku sungguh berterima kasih dari hatiku yang paling dalam pada mereka karena berkat mereka--liburan impianku pun menjadi kenyataan.

Masih dengan rambut kusut, aku memasuki dapur. Hari ini Ayah tidak masak. Darling sehabis lari pagi bersama teman - temannya membawa makanan kesini, jadilah kami makan bersama. Aku menarik salah satu kursi, menuang susu ke dalam gelasku.

"Honey, setidaknya sisir rambutmu dulu dong." Kata Darling sambil menaikkan satu alisnya. Soal ini, dia sudah melihatku dalam berbagai tampilan. Baik yang paling indah berkilau--sampai ke paling kusut menyedihkan. Awalnya sih aku agak risih. Tapi sebulan setelah kita akrab, aku benar - benar tak peduli lagi dengan tampilanku. Meski kadang Darling tidak peduli, tapi ada kalanya dia mengomentari. Maklum, dia orangnya rapih.

Aku mengangguk tak peduli, menyambar tahu goreng yang entah dia dapat di mana. Ayah yang melihat tingkahku sontak tertawa.

Baru saja menghabiskan tahu pertamaku, bel rumahku berbunyi. Seorang maid terburu - buru berlari ke depan, membuka pintu. Lamat - lamat terdengar percakapan mereka.

"Siapa??" Tanya Darling--tidak kepada siapapun. Kami bertiga sama - sama menoleh, menatap penasaran lorong yang menghubungkan ruang keluarga, lorong lagi, dan ruang tamu. Maid itu kembali lagi, menatapku prihatin.

"Ojou-sama, ada tamu untuk anda." Katanya. Aku menatapnya heran. Siapa sepagi ini yang mendatangi rumahku?? Iwa-chan?? Atau malah Tenshouin-senpai?? Atau jangan - jangan Kunugi-sensei dengan segala kecemasannya??

Masih dengan susu di gelasku, aku berjalan menuju ruang tamu. Jujur, tamu satu ini memang bikin penasaran. Padahal saat itu aku tidak tahu, kalau tamu pagi ini tidak hanya satu.

"Ohayou gozai--"

"Ah!! (Name)-chan!! Ayo kita kencan~!!"

"Oy, jangan lupakan kita teme!!"

"Pagi Master~"

"Ohayou, (Name)-chan."

"Maaf mengganggu pagimu yang tenang (Last Name)-san~"

BYUR!!

Sontak susu yang kuminum langsung tersembur. Beruntungnya, Sakuma-senpai sudah bersiap dengan payung ungunya yang lebar sehingga susuku tidak membasahi mereka. Sakuma-kun berlindung di belakang Mao-kun sambil bersungut - sungut. Di sebelah Sakuma-senpai, berjejer Oogami-kun, Hakaze-senpai, dan Adonis-kun yang memandangku dengan tatapan masing - masing.

"K-KALIAN!!?? APA YANG KALIAN LAKUKAN DISINI--UHUK!!" Teriakku tersedak. Aku mengelap sisa susu yang membasahi mulut dan wajahku. Sebagai jawaban, Sakuma-senpai tertawa bersahaja(??)dengan watados.

"Maafkan kami (Last Name)-san, tapi anak - anak asuhku ingin mengajakmu jalan - jalan." Jawabnya sambil mengeringkan payungnya dan melipatnya kembali. Masih terbatuk - batuk, aku menatap mereka satu persatu.

"Jangan dengarkan Sakuma-san (Name)-chan, ayo kita kencan berdua saja~ Aku sudah membelikanmu tiket untuk pergi ke taman bermain berdua~~." Hakaze-senpai menunjukkan tiket di tangannya, membuatku menatapnya risih.

"Master mana mau pergi sama playboy kayak kamu, makanya kita disini, ya gak, Maa-kun??" Sakuma-kun sudah keluar dari balik punggung Mao-kun, menatap sahabatnya itu dengan tatapan yakin. Yang ditatap malah gelagapan gak jelas.

WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang