I Don't Get it (Name)-chan

1.1K 114 41
                                    

.

(Name POV)

.

15 hari menuju DreamFes. Setelah kesalahpahaman panjang yang menyebalkan gara - gara Sena-senpai, dan latihan bersama beberapa unit lainnya, akhirnya tibalah hari dimana aku akan melatih Trickstar. Dan tanpa alasan yang jelas, jantungku berdegup maksimal sejak aku bangun tidur.

Sebenarnya Tenshouin-senpai bilang tak usah memaksakan diri melatih semuanya. Akan tetapi saat itu Subaru-kun yang juga berada di tempat langsung memelukku erat - erat dan memohon padaku agar menemani mereka latihan. Dan aku juga tak keberatan sama sekali akan hal itu karena yah--aku juga menantikan saat - saat seperti ini.

Jadi pagi ini aku menemani mereka pemanasan bareng seperti dengan unit - unit lainnya.

"AIKATSU!!"

"AIKATSU!!"

"SUBARU!! JANGAN LOYO GITU!! NTAR KUSITA SEMUA KOINMU DAN AKAN KULARANG SATU SEKOLAH UNTUK MEMBERIMU KOIN!! KALAU PERLU SATU NEGERI!!"

"SI-SIAP!!"

"MANA SUARANYA HAHH?!!"

"AIKATSUUU!!"

"YAK!! SELESAI!!"

Sontak seluruh anggota Trickstar langsung jatuh terduduk. Tepat 2 jam sejak mereka mulai lari. Aku mengatur napas di belakang mereka lalu mengambil kotak minum(?)di pinggir lapangan.

"Ha'i!! Douzo!!" Kataku sambil satu persatu menyerahkan minuman pada mereka. Subaru-kun terbaring lemas menghadap langit. Entah kenapa kalo soal beginian ternyata Arashi-kun dan Subaru-kun agak mirip ya.

"Subaru-kun?? Kamu mau??" Tanyaku sambil menyodorkan botolnya tepat di atas wajahnya. Subaru-kun menatap botol itu sesaat sebelum akhirnya menyambarnya. Aku nyengir lebar.

"Ya!! Akehoshi, duduk yang benar!! Jangan lemas begitu!!" Seru Hokuto-kun, padahal dia sendiri masih ngos - ngosan. Aku dan Makoto-kun yang menyadari hal itu saling lirik lalu tersenyum tanggung.

"Haahh... kenapa sih hari ini panas sekali??" Protes Subaru-kun. Kami terdiam. Memang sih hari ini panas sekali. Lebih panas dibanding hari - hari sebelumnya.

"Sudahlah, ayo kita bicarakan hal yang membuat hati senang." Kataku. Meski habis itu kita langsung diam. Aku menatap rumput sendirian.

"Nee, (Name)-chan." Panggil Makoto-kun. Aku menoleh padanya.

"Ngomong - ngomong kamu fans kita kan??" Tanya Makoto-kun langsung. Padahal biasanya dia paling malu soal beginian. Mendadak wajahku menghangat. Refleks aku bersembunyi di balik bahu Mao-kun.

"E-emangnya kenapa??!!" Seruku malu. Mao-kun yang menjadi bentengku(?)tertawa. Makoto-kun nyengir. Sementara itu Hokuto-kun wajahnya juga memerah. Subaru-kun?? Dia masih sibuk dengan dunianya.

"Kalau begitu, siapa diantara kita yang menjadi favoritmu??" Tanya Mao-kun lagi. Duh, mereka kenapa sih, tiba - tiba jadi gangguin aku begini. Aku makin malu. Subaru-kun yang akhirnya nyambung dengan kita menoleh padaku.

"Iya iya!! Siapa favorit (Name)-chan~~??" Seru Subaru-kun antusias. Aku melotot padanya. Tapi sepertinya itu tidak ada faedahnya karena Subaru-kun malah makin antusias melihat wajahku makin memerah.

Hokuto-kun juga. Meski dia tak berkata apa - apa, tapi tatapan matanya menunjukkan kalau dia penasaran. Aku merasa terdesak. 4 lawan 1.

Merasa kalah, aku membenamkan wajah di punggung Mao-kun. Tak berani menatap mereka. Tanganku memegang erat pundak Mao-kun. Mendadak semuanya diam.

WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang