Senpai, Senpai Aneh.

894 90 14
                                    

(Name) POV

.

"Honeey~~?? Kau sudah siaap??" Seruan Darling terdengar jelas. Aku mengambil nafas, lantas mencangklong ranselku dan segera keluar kamar.

"Siaaap!!"

Hari ini, hari Ahad. Seminggu terakhir sebelum libur musim panas berakhir. Sebagai remaja yang sehat, sudah tentunya kita akan berlibur ke pantai dong!!

Oke, kedengerannya keren dan romantis sekali tapi aslinya gak gitu. Morisawa-senpai ditawarkan bekerja di sebuah kedai pinggir pantai--lebih tepatnya Ryuuseitai sih. Dan kebetulan, dia boleh mengajak temannya jadilah dia mengajakku, Darling, Subaru-kun, dan Mao-kun.

Dan seperti yang sudah kukhawatirkan, semua orang yang kusebut tadi sudah duduk manis di meja makan rumahku.

"Pagi (Name)-chan!! Hari yang cerah ya WAHAHAHA!!" Sapa Morisawa-senpai seperti biasa--kelebihan energi.

"Pagi (Name)-chan~~☆☆!!" Seru Subaru-kun sambil senyum kira kira. Mao-kun di sampingnya mengangguk malu - malu. Entah malu kenapa.

"Ayo semuanya!! Aba - aba ssu!!" Seru Tetora-kun, sambil berdiri. Diikuti Shinobu-kun, Midori-kun, dan Shinkai-senpai.

"See-no!!"

Tangan mereka bergerak cepat, dan tiba - tiba mereka semua sudah berpose ala superhero di depanku.

"Selamat pagi!! Salam semangaat!!"

"Haha~ Kalian semua semangat sekali!!"

Terakhir, ayah memberikan komentar penutup, membuatku meringis. Darling menepuk kursi di sebelahnya jadi mau tak mau aku duduk di situ dan ikut sarapan bersama mereka semua.

"Nanti kalian naik apa??" Ayah memulai percakapan, asyik mengunyah nasi uduk yang berhasil dibuatnya. Morisawa-senpai buru - buru menelan makanannya, mengacungkan tangan.

"Soal itu sudah siap Om!! Akehoshi menyiapkan mini van, saya yang nyetir!!" Jawabnya--ralat serunya. Ayah--satu - satunya orang yang kutahu bisa tahan dengan suara toanya Morisawa-senpai--mengangguk - angguk paham, meneruskan makan.

"Nanti kita menginap di resort murah yang sudah disewa oleh Subaru-kun. Jadwalnya sudah diatur oleh Isara-kun juga." Jelas Darling selanjutnya. Berhubung dia yang paling ribut dan menuntut penjelasan pada Morisawa-senpai ketika diundang. Ayah kembali mengangguk - angguk.

"(Name)-chan!! Nanti mau naik banana boat??" Tanya Subaru-kun ceria. Mendengar seruannya mendadak aku keselek, yang langsung ditepuk oleh Midori-kun.

"Akh--??!! Ma-maaf--uhukh--" Shinobu-kun ikut membantu, menggeserkan gelas untukku. Aku buru - buru menyambarnya dan meminumnya.

"Makasih." Ringisku. Lantas tersenyum tanggung untuk jawaban. Subaru-kun menaikkan satu alisnya.

"(Name) trauma naik banana boat." Jelas Ayah, yang membuat mataku melebar. "Waktu kecil dia pernah naik, dan dia tidak menduga kalau akan dijatuhkan. Ketika jatuh, dia panik sekali--padahal pakai pelampung. Sejak saat itu dia tak pernah naik lagi." Lanjutnya sambil tertawa ringan, meninggalkanku yang sudah sempurna memerah. Sebagai balasan, aku menyikut pinggangnya ganas.

"Agak... suram yah." Kata Mao-kun benar - benar bersimpati. Mungkin dia teringat penderitaannya(dulu)atas fobia kembang apinya. Sekali lagi aku meringis, tak sengaja menyenggol gelasnya Morisawa-senpai.

"Ah!! Maaf senpai--"

Shp--

Tanganku dan tangan Morisawa-senpai tak sengaja bersentuhan. Saat kupikir dia akan membantuku menyeimbangkan gelasnya, dia dengan cepat--seolah refleks--kembali menarik tangannya.

WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang