(Name POV)
.
Pagi yang cerah seperti biasa.
Kali ini, tanpa prolog jalan ke sekolah dulu, akhirnya aku pun sampai sekolah. Suasana sekolah yang ramai....
Kemarin, sisa hari berjalan normal. Meski kemarin baru pertama kalinya aku aktif sebagai producer, tetap saja tak ada yang spesial. Bahkan sampai rumah pun tak ada yang spesial.
Mendadak, aku merasa sedih. Apa ini... artinya kehidupanku akan berlanjut normal lagi?? Yaah... namanya juga hidup sih..
Ketika aku sedang ayik - asyiknya melamun, tiba - tiba aku menabrak seseorang. Kardus yang dibawa olehnya pun terjatuh. Aku memegangi dadaku yang sakit.
"Ah!! Isara-kun, gomen!!" Seruku begitu menyadari bahwa yang kutabrak adalah Isara-kun. Isara-kun meringis, lalu menatapku. "Ah, (Last Name), kau tak apa??" Tanyanya. Aku mengangguk.
Akhirnya, aku pun membantu Isara-kun membawa kardus itu. "Isara-kun anggota OSIS ya??" Tanyaku. Isara-kun mengangguk sekenanya. "Kalau begitu, boleh aku bantu??" Tawarku. "Ah, kau tak perlu (Last Name), aku bisa kok." Jawabnya. Aku menatapnya sesaat. "Ayolah Isara-kun, kita kan teman. Aku akan membantumu." Kataku sekali lagi. Kali ini sedikit memaksa.
Rupanya, kita sudah sampai di depan ruang OSIS. Tanpa menunggu, aku langsung membuka pintu itu. Suasana ruang OSIS yang kelewat mewah langsung menyambut kami. Aku melangkah masuk dengan cueknya. Meninggalkan Isara-kun yang menghela nafas.
"Kau mau kuletakkan dimana kardus ini??" Tanyaku. Isara-kun menunjuk pojok ruangan. Aku meletakkan kardus itu, lalu kembali menatap ruang OSIS.
"Dimana anggota yang lain??" Tanyaku. Isara-kun sudah duduk di salah satu kursi, tampak sibuk dengan setumpuk kertas. "Ah-- tadi--"
"Ohayou gozaimasu." Sapa seseorang memasuki ruang OSIS. Serempak, kami menoleh.
Fushimi-kun masuk sambil membawa setumpuk dokumen. Aku membeku di tempat, teringat kejadian 2 hari lalu. Fushimi-kun yang menyadari kehadiranku hanya menatapku sesaat, lalu melangkah kaku menuju meja paling besar di ruangan itu.
Isara-kun yang melihat kejadian tadi langsung menatap kami bingung sekaligus tidak mau tahu. Akhirnya dia hanya melanjutkan kerjaannya, membuatku mendesah kelewat lega. Sebelum jantungku keluar dan lari - lari keliling lapangan 50 kali(?), aku langsung menyeret diriku sendiri ke meja yang ditempati Isara-kun.
"Isara-kun, aku bantu ya??" Tawarku. "Sudah kubilang tidak usah." Katanya sambil mendecak, membuatku menciut. Melihatku, akhirnya Isara-kun menghela nafas kelewat kesal. "Baiklah, kau bisa membantuku menandai berkas - berkas ini." Katanya. Membuat punggungku langsung tegap penuh semangat.
"Siap!!" Seruku lalu duduk di sampingnya. "Kertas yang seperti ini, kau tandai dengan p*st-it warna biru muda. Yang seperti ini, kau tandai dengan yang warna pink...." jelas Isara-kun. Aku berusaha mati - matian untuk mengabaikan Fushimi-kun dan fokus pada penjelasan Isara-kun.
Akhirnya, 10 menit kemudian, aku mendapati diriku sudah sibuk dengan tumpukan kertas - kertas ini. Aku tak percaya akan mengatakan ini, tapi rasanya mengerjakan pekerjaan ini menyenangkan sekali.
Eh tunggu--bukannya aku hanya menandai berkas selama ini??
Baru saja aku mau bersimpati pada anggota OSIS, tiba - tiba pintu ruangan terbuka. Kunugi-sensei masuk dengan tergesa - gesa. Rambutnya tampak lepek karena keringat yang entah dia dapatkan setelah melakukan apa.
"Ah!! Kalian berdua-- loh, (Last Name)-san, apa yang kau lakukan??" Aku mengangkat bahu, menunjuk kertas - kertas di hadapanku. Kunugi-sensei cuma manggut - manggut. "Oh iya, ada tugas. Kalian, anggota OSIS, besok kan libur. Kalian bersihkan kolam yah. Kan sebentar lagi musim panas, kolam akan digunakan." Jelas Kunugi-sensei terlalu singkat plus tersendat - sendat. Serempak, kami melongo.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)
FanficKau, gadis cantik idola di sekolahmu. Seorang leader dari sebuah grup School Idol yang kau mulai sendiri. Seorang gadis yang beruntung mendapatkan tunangan yang sempurna. Seorang gadis yang terlahir di keluarga bangsawan. Kau merasa seolah semuanya...