Trip to Hell #2 - Siapa Cepat Dia Dapat

431 52 43
                                    

(Name POV)

.

"Subaru-kun, aku tahu kamu kedinginan tapi klo kamu nempel - nempel gini yang ada kita sama - sama kegerahan."

"Tapi aku mau sama (Name)-chan!! Kita udah lama gak jalan bareng kan!! Jadi hari ini ayo kita nikmati waktu kita bersama~~!!"

"Ralat Akehoshi---waktu KITA SEMUA bersama. Jangan lupakan kehadiran kami." Tangan Hokuto-kun bergerak cepat menarik tudung jaket Subaru-kun. Yang membuatku ikut tertarik karena Subaru-kun tak mau melepaskan pelukannya. Arashi-kun tertawa memotret kami. Sementara itu Souma-kun dan anak - anak lain memeriksa barang bawaan kami.

2 jam berlalu dengan cepat. Meski tidak ada kegiatan berarti selama perjalanan tadi---itu tetaplah perjalanan yang menyenangkan. Kami berbagi kudapan, mengobrolkan hal - hal yang terlupakan karena sibuknya aktivitas masing - masing, dan tentunya berusaha mengelak dari gangguan lainnya(sudah kubilang Sakasaki-kun takkan tinggal diam membiarkanku, dia menggangguku selama 2 jam penuh perjalanan). Sagami-sensei dan Kunugi-sensei yang ikut sebagai wali kami sibuk berusaha menertibkan(meski cuma Kunugi-sensei sih, Sagami-sensei udah keburu tidur duluan), tapi mana ada kasusnya kami mendengarkan. Bahkan Adonis-kun aja yang biasanya kalem - kalem asyik mengobrol dengan Mika-chan(yang hampir tak bisa kuajak ngobrol berkat intervensi Sakasaki-kun). Jangan tanya keadaan yang lain. Andai saja tidak dihentikan Mao-kun dan Hokuto-kun mungkin Subaru-kun akan menyeret Makoto-kun bersamanya menuju gerbong terdepan dan berusaha membajak keretanya.

Matahari sudah beranjak naik, menyinari peron stasiun Kyoto yang megah dan luas. Meski hari kerja, stasiun Kyoto dipenuhi orang - orang, termasuk turis - turis asing yang udah sibuk foto - foto padahal baru nyampe. Beberapa rombongan lainnya dengan seragam sekolah tampak melirik - lirik kami. Mungkin mereka fans idol - idol ini, berbisik heboh sambil diam - diam berusaha memotret kami. Subaru-kun tentu saja tidak peduli, masih berusaha sebisa mungkin meminimalkan jarak diantara kita.

"Nee nee, (Name)-chan, mau makan siang apa??" Tanyanya lagi yang membuatku geli sendiri mendengar pertanyaannya yang terdengar ala - ala orang pacaran baru 2 minggu.

"Gak ada gunanya nanya begitu, lagipula jadwal dan restorannya sudah ditetapkan." Seperti biasa Hokuto-kun selalu setia menyambar perkataan Subaru-kun. Siap dengan segudang tsukkominya. Subaru-kun manyun, protes pada Hokuto-kun yang mengganggu waktunya bersamaku(??). Aku cuma bisa tertawa, sebelum akhirnya ditoel - toel sama Arashi-kun.

"(Name)-chan, (Name)-chan." Bisiknya sambil menarik sweaterku. Aku menoleh, segera melepaskan lengan Subaru-kun yang masih mengapitku. Subaru-kun tentu saja tak rela, ingin menggaetku kembali. Tapi aku sudah keburu kabur, segera menarik Arashi-kun sedikit menjauh.

"Kenapa?? Kamu lupa bawa skincare??" Tebakku sembarangan. Wajah Arashi-kun langsung mengerut. Tangannya mencubit pipiku gemas.

"Gak mungkin. Nee-chan kan selalu siap sedia dengan segala perawatannya. Bukan itu---gini (Name)-chan. Nanti pas makan siang duduknya bareng aku yah??" Pintanya dengan nada manis sambil merangkul lenganku. Aku menaikkan sebelah alisku, mendorong wajah antusiasnya yang entah kenapa lebih dekat dari biasanya.

"Boleh aja sih.... kenapa emangnya?? Kalo ada masalah curhat sekarang juga gak apa - apa kok." Tebakku lagi. Maksudku, kali aja Arashi-kun ada masalah apa gitu jadinya pengen ngobrol berdua. Lagi - lagi Arashi-kun mengerut, kali ini menepuk pipiku greget.

"Bukan masalah, hanya persoalan strategi." Katanya yang sama sekali tidak terdengar masuk akal di telingaku. Sebelum otakku sempat berkakulasi, Arashi-kun sudah melambaikan tangannya tinggi - tinggi, berseru pada Mika-chan yang masih sibuk membantu Souma-kun menghitung tas dan barang bawaan.

WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang