The Melody

1.3K 151 35
                                    

(Name POV)

.

Pagi yang indah kembali datang.

Meski pagi ini gerimis turun dengan khidmatnya, tapi keindahan pagi ini tetap tercipta. Bunyi terpaan air mengenai payungku terdengar menyenangkan.

Darling pagi ini tak masuk sekolah, jadi kami tak berangkat bareng. Aku sudah mengajak Morisawa-senpai, tapi dia bilang kalau dia tidak bisa berangkat bareng. Katanya mau mampir ke rumah Midori-kun dulu. Jadilah sepagian ini aku sudah menjomblo.

Atau tidak--

Kupingku yang masih sibuk mendengar suara terpaan air, terganggu oleh suara senandung seseorang. Aku menoleh ke sekitarku. Jalanan lengang. Entah kemana perginya para orang berangkat kerja.

Setelah menyapu sekitarku lebih tajam, aku berhasil menemukan sebuah sosok berpucuk oranye di bawah pohon tak jauh dariku. Tampaknya sosok itulah yang bersenandung.

"Kedakaki my soul kagayaku my faith sore ni fusawashii mono koso knight~" senandungnya. Tertangkap jelas lirik lagu "Fight for Judge" yang dinyanyikannya. Karena penasaran, aku berusaha mendekatinya.

Ternyata sosok berpucuk oranye itu senpai-ku sendiri. Seorang Tsukinaga Leo sedang asyik menulis sesuatu di atas kertas. Bibirnya melantunkan lagu unitnya sendiri.

"Tsukinaga-senpai?? Apa yang kau lakukan disini?? Ayo kita ke sekolah..." tegurku akhirnya, tak bisa membayangkan Tsukinaga-senpai dihukum cabutin rumput liar di lapangan sambil panas - panasan oleh Kunugi-sensei karena telat sedetik. Yang disapa menoleh, mendapatiku.

"Ah!! Kau murid pindahan itu yaa~~!! Ternyata kau jauh lebih imut dari yang kudengar~~☆☆!!" Serunya, membuatku sedikit tersipu malu. Untung saja jalanan sepi, sehingga aku tak perlu menahan malu karena seruan Tsukinaga-senpai yang kelewat keras.

"Ano senpai, apa yang kau lakukan??" Tanyaku lagi. Tsukinaga-senpai menoleh lagi. Mata hijaunya menatapku balik dengan polos. "Tadi saat beristirahat di sekolah, tiba - tiba inspirasi datang ke kepalaku begitu melihat pohon ini!! Karena tak mau kehilangannya, maka aku keluar sekolah dan menulis lagu disini☆☆!!" Jelasnya yang sukses membuat keningku terlipat tiga.

Kurasa kalau melihatnya dihukum menguras air mancur sambil bersenandung rasanya lebih tak tega lagi.

Baru saja aku mau mengajaknya untuk berangkat ke sekolah bareng, mataku menangkap berlembar - lembar kertas musik di sampingnya. Aku mengambilnya selembar dan berusaha membacanya. Tapi mendadak mataku langsung panas meski udara sedang dingin - dinginnya.

"Senpai, bisakah kau menyanyikannya untukku??" Tanyaku tanpa berpikir. Sepertinya aku juga sudah dijebak "inspirasi"-nya.

Tsukinaga-senpai lagi - lagi menoleh. Entah aku sedang bermimpi atau memang hari ini aku sedang beruntung, Tsukinaga-senpai mengangguk.

Aku menyerahkan kertas yang kupegang. Tsukinaga-senpai mengerutkan kening sejenak, meski akhirnya wajahnya kembali cerah. Aku duduk bersimpuh di sampingnya, meletakkan payungku di samping. Untung saja pohon itu sangat besar, sehingga air hujan tak kuasa menembus daun - daunnya.

"Oke, dengarkan ya~!" Serunya. Aku sudah tak memperhatikan, bersiap mendengarkan.

Sedetik kemudian, senandung indah terdengar. Tsukinaga-senpai bersenandung dengan wajah berbinar - binar. Meski begitu, senandungnya terdengar menenangkan.

Tanpa sadar aku menutup mataku. Suara Tsukinaga-senpai bagus, terlalu bagus malah.

Tiba - tiba kesadaranku menurun. Senandungnya terlalu menenangkan, dan udaranya juga sejuk.

WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang