Study Tour...??

586 73 30
                                    

(Name POV)

.

Pagi yang cerah pun akhirnya datang kembali mengisi hariku.

Sambil bersenandung pelan aku memasuki gedung sekolah yang tampak biasa - biasa saja di hadapanku. Setelah kekacauan serempak dan gak jelas di festival olahraga tempo hari, hari Senin yang damai ini menjadi pembuka menarik untuk minggu ini yang demi Tuhan-----kuharap akhirnya kedamaian berbaik hati menghampiri diri mengenaskan ini. Meski matahari bersinar penuh, kurasa udara khas musim gugur yang mulai dingin sejuk tak bisa ditipu.

Aku memasuki lorong rak sepatu dan dengan santai mengganti sepatu kulitku dengan sepatu dalam ruangan. Di sekitarku berseliweran idol - idol cowok yang tampak bahagia dan semangat memulai hari baru lainnya.

"Motto kagayaite~ oretachi wa~ Atsuku~ Hikaru~ Kiseki~~"

"Ah, (Name)-chan!! Pagi~~!!"

Aku menoleh. Mao-kun dengan senyum hangatnya menghampiriku dengan santainya. Aku mendadak keserimpet kaos kakiku---langsung jatuh berdebam di atas undakan kayu dan menimbulkan bunyi berderak yang sangat berisik. Semua orang langsung menoleh kaget, menatapku heran. Aku sendiri tak peduli---lebih peduli pada cowok yang sekarang sudah membungkuk khawatir menatap mataku.

"Oy, kamu gak papa??" Serunya khawatir, terdengar refleks seperti dirinya yang biasa. Aku tergagap. Bingung harus menjawab apa.

"A-ah... iya...."

"Kalo kamu pusing bilang aja. Istirahat aja dulu di UKS." Katanya dan tanpa banyak omong langsung menarik lenganku untuk berdiri. Aku tak menolak, menurut dan berdiri. Mao-kun langsung menepuk - nepuk ujung bajuku, membersihkan debu - debu yang menempel.

"Masa kemaren yak, adekku tahu - tahu mintain aku beliin coklat limited edition yang ada di supermarket. Random banget gak sih?? Trus katanya kalo aku gak berhasil beli aku gak boleh pulang ke rumah." Omelnya sambil membuka loker sepatunya yang kebetulan memang terletak berdekatan dengan punyaku. Secara kelas kami bersebelahan dan karena aku anak pindahan jadi absenku ada di paling bawah. Aku masih tergagap dan panik atas kejadian barusan. Sehingga hanya bisa ber-ah gak jelas dan menatapnya kalut. Mao-kun selesai mengganti sepatunya, menatapku heran sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa??"

"A-ah.... gak. Gak apa - apa." Gumamku. Mao-kun sekali lagi menaikkan alisnya, tapi dia langsung tersenyum tipis. Melangkah mendahuluiku.

Selagi aku masih terpana atas kejadian barusan, seruan Mao-kun kembali mengagetkanku.

"(Name)-chan~ Kalau kau diam disitu terus nanti bisa telat buat kelas lho~" serunya dengan nada greget sambil menelengkan kepala ke belakang(silahkan bayangkan sendiri). Menyadari kalau aku menghalangi murid lainnya yang ingin mengambil sepatu mereka, buru - buru aku menyusulnya.

"I-iya!!"

Koridor di pagi hari tampak lebih ramai dari biasanya. Meski begitu celoteh riang murid - murid dan suara pintu kelas yang bergeser terbuka dan tertutup entah kenapa tak bisa menyembunyikan rasa heranku. Mao-kun sendiri yang sepertinya tidak menyadari segala tingkah keherananku sejak tadi malah santai melanjutkan curhatnya soal adiknya tadi. Malah kali ini dia meneruskan curhatnya soal tugas OSIS yang makin kejam. Aku hanya mengangguk - angguk pelan sambil tetap menatap wajahnya. Kali aja aku doang yang salah paham gitu kan.

Mao-kun berhenti bercerita, sadar kalau ditatap. Tersenyum tanggung padaku.

"Err... kenapa (Name)-chan??"

"Ah... lupakan saja." Jawabku cepat. Mao-kun mengangkat bahunya santai. Lanjut bercerita. Aku memutuskan untuk menatap lantai saja. Merasakan ada yang aneh dari rentetan kejadian pagi ini.

WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang