(Name) POV
.
"Sensei tahu kalian ini anak - anak bandel, tapi kalau nyari masalah yang kira - kira dong."
"Ma-maaf sensei...."
"Kamu juga Akehoshi, lihat apa yang kau perbuat. Pagar kayu yang mengelilingi kolam itu mahal, dijaga dengan baik. Kamu malah ngerusakin. Kudengar kau juga berencana menyelinap masuk ke dalam kuil kan?? Kau beruntung kau tidak ditahan hari ini."
"I-iya sensei..."
"Dan kau Kagehira, ngapain pula kamu ikut - ikutan mereka berdua?? Kalau mau nakal setidaknya jangan bikin repot kita semua dong."
Aku mendongak mendengar omelan terakhir Kunugi-sensei. Enak saja dia bilang begitu. Meski emang aku dan Subaru-kun yang biasanya membuat kehebohan, tapi kan kita bukan anak yang bandel dan tukang cari masalah. Subaru-kun menyikutku, maksudnya, sudahlah cukup kita diomelin sekarang. Daripada cari gara - gara dan malah tambah diomelin. Aku mendengus, mengalah dan menunduk kembali.
"Untunglah kalian bisa berenang dan masih hidup. Sensei bakal kesusahan kalau harus pulang membawa mayat kalian." Sagami-sensei yang sedari tadi berdiri di pojokan mengamati kami diomelin, akhirnya maju dan ikut memberikan komentar. Meski komentarnya yang kelewat mengerikan tidak memberikan kesan positif apapun. Kami saling melirik. Tubuh kami menggigil hebat. Meski belum musim dingin, kecebur di kolam pada sore hari musim gugur sudah cukup terdengar sangat menyiksa.
Sebenarnya kejadian tadi tidak begitu mengerikan, karena kita semua sama - sama bisa berenang. Proses mengeluarkan kami dari kolam juga berlangsung cepat, dibantu Pak Polisi yang kebetulan patroli melewati jalan di sisi kami berada. Kami bertiga berdiri basah kuyup di bawah pohon saat akhirnya Kunugi-sensei dan Sagami-sensei kembali dan menemukan kita semua. Tentu saja kemurkaan Kunugi-sensei tidak bisa dihindari dan kita bertiga langsung diseret menuju ruangan kosong terdekat sementara yang lain ditanya - tanya oleh polisi tadi.
Aku merapatkan tanganku. Sia - sia aku sengaja membawa sweater tebal kalau pada akhirnya bakal kebasahan begini. Subaru-kun sendiri sudah melepas bajunya sedari tadi, mumpung di ruangan putih kosong ini tak ada orang selain kami berlima. Mika-chan terlalu malu untuk sekadar membuka jasnya, ia juga memeluk tubuhnya sendiri, menatapku yang menggigil hebat dan Subaru-kun yang memeras air dari bajunya.
"Setelah ini kita langsung ke penginapan jadi kalian tak perlu khawatir. Hidaka-kun dan Fushimi-kun sedang pergi membeli baju di toko terdekat jadi bersabarlah." Seru Sagami-sensei sambil melambaikan tangannya dan keluar dari ruangan. Kunugi-sensei membenarkan kacamatanya, ikut melangkah keluar ruangan.
"Jangan lupa nanti malam temui aku setelah makan malam, kita harus membahas hukuman kalian bertiga."
"Ba-baik sensei." Jawabku mewakili kami bertiga. Kunugi-sensei memicingkan matanya sebentar, sebelum akhirnya benar - benar keluar. Bertepatan dengan itu, Arashi-kun dan Mao-kun memasuki ruangan dengan buru - buru, membawa tiga gelas kertas yang mengeluarkan uap.
"Kalian gak apa - apa?? Masih kedinginan??" Mode emak - emak Arashi-kun langsung muncul, ia menyerah ketiga gelas itu kepada kami yang ternyata berisi teh panas. Aku menyesapnya. Rasa hangat yang masuk ke tubuhku segera menjadi penyelamat baik bagi fisikku maupun mentalku yang kelewat lelah.
"Makasih tehnya---" kataku singkat, karena detik berikutnya aku langsung bersin. Mao-kun menatapku sebentar. Arashi-kun sendiri sudah heboh menghampiri Mika-chan, menyuruhnya melepas jasnya.
"Lepas Mika-chan, nanti kamu kedinginan. Sebentar lagi Hokuto-chan sama Yuzuru-chan nyampe kok jadi bisa langsung ganti baju." Katanya selagi tangannya berusaha melepas jasnya Mika-chan. Mika-chan sendiri bergeliat melawan, wajahnya yang pucat jadi sedikit memerah.
![](https://img.wattpad.com/cover/108712897-288-k199180.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)
FanficKau, gadis cantik idola di sekolahmu. Seorang leader dari sebuah grup School Idol yang kau mulai sendiri. Seorang gadis yang beruntung mendapatkan tunangan yang sempurna. Seorang gadis yang terlahir di keluarga bangsawan. Kau merasa seolah semuanya...