(Name POV)
.
"Mencari teh beras merah??" Ulangku dengan nada bertanya dibumbui keheranan menanyakan makhluk apa itu beras merah. Hokuto-kun mengangguk semangat sekaligus dengan raut wajah seriusnya. Aku menelengkan kepalaku.
"Memangnya ada benda seperti itu??"
"Ada kok (Name). Kalau gak ada gak mungkin aku menyuruhmu untuk mencarinya." Jawab Hokuto-kun tak habis berpikir. Aku nyengir tak berdosa, menggaruk belakang kepalaku.
Festival sekolah yang semakin dekat memang memaksa kami semua untuk semakin semangat mempersiapkannya. Termasuk kelas kami yang diluar dugaan sangat bersemangat. Hokuto-kun selaku ketua kelas selalu memastikan setiap segmen mengerjakannya dengan baik. Saat ini pengerjaan kelas kami sudah 70% siap.
Masalahnya, Hokuto-kun ingin kelas kami menghidangkan makanan yang agak unik. Jadilah dia mencari - cari makanan yang jarang dihidangkan dalam sebuah kafe. Sebut saja pisang goreng. Jangan tanya bagaimana dia mendapatkan menu itu.
Berhubung sepertinya tim membuat menu sudah terlalu sibuk dengan permintaannya yang makin hari makin aneh, akhirnya aku yang tergabung dengan tim maid pun dipanggil olehnya.
Aku menerima permintaannya sambil tetap menatapnya bingung.
"Hokuto-kun."
"Iya??"
"Kamu punya ide dimana sebaiknya aku mencari teh itu??" Tanyaku. Gantian Hokuto-kun yang menelengkan kepalanya.
"Bagaimana aku harus tahu??" Jawabnya dengan nada polos.
Ya kalau gitu jangan minta orang lain untuk mencarikannya dong.
Ingin rasanya aku menimpuk jidat mulusnya itu. Tentu saja aku tidak melakukannya. Sebagai gantinya aku tersenyum palsu dan berseru ceria.
"Baiklah!! Akan kuusahakan untuk mencarinya~~!!"
Dan dari situlah, petualanganku dimulai.
~~~~~
Pulang sekolah aku menggaruk kepalaku sendiri di depan gerbang sekolah. Layar ponselku menyala, menampilkan hasil pencarianku atas teh beras merah di sebuah browser internet. Masalahnya, menurut ponselku ini teh itu ada di sebuah kedai kopi yang ada di Bali. Masa iya aku harus terbang ke Bali dulu demi mencari teh itu??
Baiklah, ganti pencariannya. Mungkin sebaiknya aku mencari toko di sekitar sini yang menjual bubuk teh. Iya, sebaiknya aku mencari itu saja.
Dalam hitungan detik, ribuan hasil pun segera keluar. Aku memencet beberapa artikel paling atas dan mencatat alamatnya di notes ponselku. Untunglah semuanya masih ada di perfektur ini. Meski aku tak pernah mendengar nama toko itu sih.
Selesai mencatat, aku pun memantapkan tekad untuk mencari. Bagaimanapun juga aku harus mempersiapkan diri kalau - kalau teh itu tak ada. Kemungkinannya besar loh. Bisa - bisa aku harus membuat sendiri tehnya di rumah demi kelasku.
Baiklah. Aku mengambil nafas, lantas maju selangkah.
"(Last Name)-chin??"
Astaga. Aku refleks terjungkal saking kagetnya. Untung saja si pelaku pengejutan itu sigap menarik lenganku. Sepertinya aku harus memeriksa jantungku suatu saat. Terlalu banyak kaget atas hal - hal kecil tidak baik untuk masa depanku.
"(Last Name)-chin gak apa - apa??" Tanyanya lagi. Aku menoleh. Sosok Nito-senpai yang imut menyambutku. Maksudku---sosoknya yang khawatir. Iya, yang khawatir. Bukan yang imut. Untung saja aku tidak menyuarakannya secara keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)
फैनफिक्शनKau, gadis cantik idola di sekolahmu. Seorang leader dari sebuah grup School Idol yang kau mulai sendiri. Seorang gadis yang beruntung mendapatkan tunangan yang sempurna. Seorang gadis yang terlahir di keluarga bangsawan. Kau merasa seolah semuanya...