Diet

736 87 34
                                    

(Name POV)

.

"Tsukasa-chan!! Bajunya dimasukin dengan benar dong!!"

Seruan itu terdengar ketika aku tak sengaja lewat depan kelas 1-B. Aku yang sedang ditugaskan bersama Hokuto-kun untuk membawa berkas ke ruang guru sontak menoleh.

"Ini juga sudah kuusahakan!!" Seruan Tsukasa-kun terdengar sebagai balasan. Hokuto-kun yang tak mau tahu urusan para kouhainya yang imut kembali berjalan. Maklum, gak mau kehilangan waktu istirahat dia. Sedangkan aku malah semakin mengintip dari pintu kelasnya yang memang terbuka.

Terlihat para anak kelas 1-B sedang bergelut dengan kain - kain. Sepertinya mereka sedang mencoba kostum untuk festival nanti. Tsukasa-kun dan Tenma-kun serta Yuuta-kun sedang berkumpul. Wajah mereka cemas.

"Tapi kenapa gak masuk dengan benar..." gumam Yuuta-kun. Dia memencet perut Tsukasa-kun yang memang agak buncit. Tsukasa-kun sontak melompat dengan wajah memerah.

"A-APA YANG KAU LAKUKAN??!!"

"Tsukasa-dono, benar kan ini ukuranmu??" Shinobu-kun nimbrung. Dia membawa papan jalan yang penuh dengan tumpukan kertas. Sepertinya itu data - data ukuran baju mereka.

"Tentu saja!! Aku tahu ukuranku sendiri!!" Seru Tsukasa-kun. Mengamankan badannya(??). Ketiganya saling tatap.

"Ano... Tsukasa, kamu sudah mengukur ulang??" Yuuta-kun hati - hati menempatkan kata - katanya. Menatap teman sekelasnya itu sangsi.

Tsukasa-kun makin memerah wajahnya. Dia membuang mukanya.

"Be-belum...."

Tanpa disadari siapapun aku sudah berdiri di belakang Tsukasa-kun. Dengan penasaran aku segera memegang pinggang Tsukasa-kun.

"HI-HIYAAAAAAAAA!!!"

"Tsukasa-kun, kamu agak gendutan yah." Kataku langsung. Berbarengan Yuuta-kun, Shinobu-kun, dan Tenma-kun tersentak. Aku tahu, daritadi mereka mau bilang gitu, tapi gak enak hati. Himemiya-kun di ujung sana cekikikan.

"Onee-sama??!! Ngapain kamu disini??!!" Tsukasa-kun segera berbalik. Terkejut melihatku disini. Sementara itu aku juga terkejut, mengamati wajahnya lamat - lamat. Aku memegang kedua pipinya, yang langsung dengan cepat memanas.

"Kamu makan apa aja selama 3 minggu terakhir??" Aku bertanya penasaran. Tsukasa-kun pura - pura menatap ke arah lain.

"Bi-biasa aja kok..."

"Ya apa??" Balasku tegas. Tsukasa-kun makin takut, mencicit menjawab.

"Etto.... tiga minggu lalu tiap hari aku makan es krim.... karena, karena ayahku baru saja pulang dari luar negeri dan membawakanku es krim. Terus, terus hari sabtu dua minggu lalu Narukami-senpai mengajakku belanja ke mall. Dia mentraktirku crepes dan aku memesan porsi besar. Terus... terus... Shino-kun sedang latihan membuat kue, dia sering memberiku kue, jadi, jadi aku memakan semuanya. Se-selain itu sejak minggu lalu roti - roti manis di kantin lagi enak - enak semua. Ja-jadi aku membeli semuanya setiap hari dan tanpa sadar aku bisa menghabiskan lima roti sehari...." jelas Tsukasa-kun. Jujur. Aku menelan ludah. Semuanya menelan ludah. Sejenak aku terdiam.

Aku menarik - narik pipinya.

"O-Onee-sama...!! He-hentikan....!!" Tsukasa-kun panik--sekaligus malu, berusaha melepaskan tanganku. Aku tak menggubris, tetap menarik - narik pipinya.

"Pipimu juga makin tembem yha." Kataku, membuat Tsukasa-kun makin berontak. Aku menatap keseluruhan tubuhnya. Dari kepala ke kaki. Segera saja aku sweatdrop.

"Tsukasa-kun... kamu beda sekali dari sejak kita ke festival itu." Kataku jujur. Tsukasa-kun menatap perutnya. Dibandingkan saat liburan kemarin, Tsukasa-kun sekarang jauh lebih berisi. Pipinya semakin tembam, pinggangnya semakin lebar, lengannya juga semakin besar. Kalau diperhatikan sebenarnya pahanya juga.

WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang