.(Name) POV
Fufu~
Hari ini rasanya langkahku ringan sekali. Padahal kemarin, aku ingin sekali menceburkan diriku sendiri ke laut-kesempatan emas lautnya dekat sekolah-lupakan saja. Tapi sekarang, langkahku seringan awan!!
Darling yang ikut denganku, menatapku bingung bercampur ngeri. Memang, aku belum menceritakan pengalamanku kemarin.
"Etto... Honey... kau baik - baik saja??" Tanyanya ngeri. "Tak pernah lebih baik dari ini~~" jawabku riang. Seketika tatapannya berubah menjadi horror.
Tiba - tiba, sebuah tangan kekar muncul di atas kepala darling. Si empunya tangan langsung mengacak rambut darling.
"Maeda!! Kau tidak memberi tahu tentang kepindahan (Name)!!" Seru si empunya tangan yang tak lain adalah Morisawa-senpai kelewat semangat.
"H-hey!! Aku juga baru tahu!!" Balas darling sebal. Tapi mukanya menyeringai senang. Mereka pun perang memiting. Aku hanya tersenyum tanggung melihat mereka.
Akhirnya perjalanan dilanjutkan. Morisawa-senpai ikut. Tentunya, setelah memaksa sana - sini, tapi akhirnya dia pun ikut. Morisawa-senpai pun berceloteh tentang film superhero yang baru ditontonnya.
Setelah dari sekolah darling, aku dan Morisawa-senpai pun kembali melanjutkan perjalanan. Morisawa-senpai bercerita tentang nenek yang tinggal di dekat sekolah yang kebetulan-sering dikunjungi olehnya. Tadinya aku mendengarkan, tapi celotehannya kelewat bosan. Jangan salahkan aku-
Akhirnya, kuhabiskan sisa perjalanan dengan mendengarkan lagu "Ojama Mushi". Dengan harapan bisa mendengar trickstar menyanyikannya.
Tak lama kemudian, kami sampai di sekolah. Sepertinya Morisawa-senpai tak ingin repot - repot mengantarku ke kelasku karena setelah kami mengganti sepatu, dia langsung menghampiri teman sekelasnya-mungkin-dan pergi bersamanya.
Yah, bukan berarti aku ingin diantar olehnya sih.
Derap langkahku memenuhi koridor kelas satu. Aku masih belum terbiasa dengan tatapan aneh seperti itu. Lagipula, ini baru hari ke-2 aku sekolah disini.
Saat menaiki anak tangga terakhir, aku menyadari sesuatu. Refleks, aku menepuk dahiku.
Astaga!! Aku belum berkenalan dengan teman sekelasku!!
Sepertinya kemarin aku terlalu depresi sehingga aku melupakan pentingnya berkomunikasi dengan teman sekelas.
Bukan berarti aku menyesal berteman dengan adik kelasku-tetapi-teman sekelas sangat penting. Aku bergantung pada mereka dalam banyak hal.
Jadi, selama sisa perjalanan menuju kelas, aku menyusun rencana untuk berkenalan dengan teman baruku. Yosh!! Aku akan berusaha~~!!
Tepat ketika tanganku siap menggeser pintu, pintu itu sudah bergerak sendiri. Sebelum aku berpikir betapa canggihnya sekolah ini-seseorang keluar dari pintu itu. Telak, kami bertabrakan.
Dia terhuyung. Untungnya, sebelum jatuh, dia ditangkap oleh temannya. "Hidaka-kun, kau tak apa??" Tanya temannya yang berkacamata. Orang itu mengangguk. Namun, melihat siapa yang tertabrak-ralat-menabraknya, tubuhnya langsung tegap bagaikan tugu monas//abaikan
Aku masih terdiam di depan pintu. Nyaris saja jiwa fujoku bangkit. Untuk sekadar informasi, aku bukan fujoshi. Namun, tiba - tiba aku menyadari sesuatu.
"Ka-kau..."
Mereka menoleh.
"Ka-kau... Hi-Hidak-ka.. Hok-Hokuto... dan Yuu-U-Yuuki... Mak-Makot-to...." tanyaku terbata - bata. Mereka mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)
FanfictionKau, gadis cantik idola di sekolahmu. Seorang leader dari sebuah grup School Idol yang kau mulai sendiri. Seorang gadis yang beruntung mendapatkan tunangan yang sempurna. Seorang gadis yang terlahir di keluarga bangsawan. Kau merasa seolah semuanya...