.
(Name) POV
Huaa...
Suhu udara hari ini rasanya dingin sekali. Ini kan musim semi. Tapi melihat informasi di layar handphone-ku, suhu hari ini turun drastis. Meski tidak sampai angka 7°C sih.
Aku menyambar tasku, lalu bergegas memakai sepatuku. Tak lupa, kusematkan jepit rambut biru itu. Senyum 500 watt terpampang penuh di wajahku.
"Ayah!! Aku berangkat sekolah ya~~!!" Seruku pada Ayah di dalam. Terdengar jawaban Ayah lamat - lamat. Aku berlari kecil melintasi halaman.
Meski dingin, sinar matahari tetap memancar dengan hangatnya. Terlihat aktivitas pagi mulai terlihat di pelosok kota. Ada yang membuka toko, ada yang naik sepeda, ada yang berjalan cepat ke stasiun, ada yang mengunci seseorang dengan kabedonnya-
Tunggu.
Aku tersentak melihat pemandangan di depanku. Seorang pemuda bersurai kuning gelap yang tergerai di bahunya, tampak meng-kabedon(?)seorang gadis. Sepertinya aku mengenal gadis itu. Rambut hitam sebahu, tinggi 156 sentimeter, stocking hitam, gantungan kunci neko-
Astaga!! Itu Iwa-chan!! Teman satu grupku!!
Sedikit gemetar, aku tergesa menghampiri keduanya. Aku tak ingin melihat Iwa-chan di ganggu oleh cowok manapun.
"Hei!!" Seruku sambil mengibaskan tangan si pemuda. Tinggiku yang 170 sentimeter memudahkanku untuk menghalangi pemuda itu. Iwa-chan tampak terkejut dengan kehadiranku.
"Apa yang kau lakukan hah??!!" Bentakku galak. Meski suaraku sedikit bergetar. Iwa-chan masih takut - takut mengintip. Menggenggam sweater-ku.
Pemuda itu terkejut. Mundur ke belakang. Menatap ku penuh selidik. Ketika melihat blazer-ku, seketika dia tersenyum.
"Ah~ rupanya kau si murid pindahan itu ya~~" serunya dengan seringai menyebalkan. Aku menatapnya tajam.
"Baiklah, aku tak akan main - main. Sampai di sekolah~~" serunya sambil membalik badan. Sesaat, dia menoleh ke belakang, lalu mengedip genit pada kami. Yang langsung kubalas dengan tatapan tajam.
Setelah kepergian pemuda menyebalkan itu, aku menoleh pada Iwa-chan.
"Iwa-chan, kau tidak apa - apa kan..??" Tanyaku. Iwa-chan hanya mengangguk pelan.
"Pemuda itu... sering pergi dengan kakakku.." jelas Iwa-chan. "Aku tak suka melihatnya. Dia suka jalan dengan banyak perempuan. Tadi pagi, saat berpapasan, aku menegurnya, dan menyuruhnya agar menjauhi kakakku. Tapi, dia malah menggodaku." Iwa-chan menghela nafas. Lantas menatapku senang.
"Terima kasih sudah datang (Name)-chan!!" Katanya. Aku hanya tersenyum.
Setelah berjalan sama Iwa-chan, dan bercerita banyak hal, akhirnya kami berpisah. Katanya, ia ingin mampir dulu di kuil. Aku menolak ajakannya, lalu melanjutkan perjalananku.
Perjalanan kembali menyenangkan, sampai akhirnya aku tertabrak seseorang.
"Aduh~~ maaf ya sayang~~"
Reflek, aku langsung mundur satu langkah mendengar suaranya. Pemuda di hadapanku, baru saja meminta maaf dengan nada khas cewek. Iya-pemuda!! Bukan pemudi!! Bahkan kuyakin, cewek pun nggak segitunya.
Pemuda di hadapanku bersurai pirang keemasan. Di telinganya, terdapat anting. Mata ungunya telihat memesona. Raut wajahnya ramah. Tingginya juga tak jauh beda denganku.
"Ah.... tidak apa - apa kok..." jawabku. Dia hanya terkekeh. Ketika melihat blazer-ku, senyun 1000 watt kembali terpampang.
"Ah~~ kau gadis pindahan itu ternyata~~!! Ayo kita berangkat bersama~~!!" Seru pemuda itu semangat lalu merangkulku. Setelah melawan sejenak, akhirnya aku pasrah ditarik olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO AM I ??!! (Ensemble Stars Chara x Reader)
FanfictionKau, gadis cantik idola di sekolahmu. Seorang leader dari sebuah grup School Idol yang kau mulai sendiri. Seorang gadis yang beruntung mendapatkan tunangan yang sempurna. Seorang gadis yang terlahir di keluarga bangsawan. Kau merasa seolah semuanya...