24. First Night ?

29.3K 1.1K 4
                                    

Setelah memperhatikan wajah jafran yang damai, jafran yang menyadari aku terus memperhatikan wajahnya langsung bangun dan duduk di sebelahku. Akhirnya aku dan Jafran asik bercanda dan mengingat kejadian saat di pelaminan, saat Gefira menangis karena ingin di gendong oleh Jafran, saat Mikayla dan Kirana yang ingin terus bermain denganku dan ulah Wilona yang hampir menghancurkan pernikahanku. Sampai akhirnya aku dan Jafran merasakan ngantuk yang amat sangat dan malam ini aku tidur dalam pelukan Jafran.

"Sayang" Ucap sebuah suara yang mengganggu tidurku
Setelah memaksakan mataku untuk terbuka aku melihat jafran disebelahku sambil tersenyum dan mengelus-ngelus puncak kepalaku.

"Iya, ada apa?" Tanyaku dengan suara sedikit serak khas orang bangun tidur

"Sholat tahajud yu" Ucapnya dan tak lupa dengan senyumannya yang selalu sukses membuatku meleleh dan ku jawab dengan anggukan kepala

Setelah wudhu aku melihat Jafran yang sedang duduk di sajadahnya dan mungkin dia menungguku, aku langsung mengambil mukena dan mendekati Jafran.

"Ayo" Ucapku yang membuat jafran menoleh

"Sudah siap ?" Tanya Jafran sambil berdiri

"Sudah" ucapku sambil tersenyum

Saat aku mendengarkan suara jafran yang sedang mengumandangkan surat al-fatihah, entah kenapa aku merasa jika aku adalah wanita yang paling beruntung bisa mendapatkan Jafran.

Setelah selesai sholat tahajud, aku tidak bisa tidur sama sekali karena ditelingaku masih terdengar jelas bagaimana suara jafran yang sangat merdu saat melafalkan surat-surat dalam sholat tahajud tadi yang sukses membuatku tidak bisa menahan senyuman di bibirku saat mengingatnya.

"Kenapa gak tidur?" Tanya jafran yang baru keluar dari kamar mandi

"Aku gak bisa tidur" Ucapku tanpa menghilangkan senyumanku

"Ini kenapa lagi senyum-senyum sendiri" Tanyanya dengan wajah yang seperti menelisik sesuatu dalam wajahku

"Engga ih" ucapku sambil mendorong tubuhnya pelan agar pipiku tidak semakin panas

"Kamu mikirin aku ya ?" Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya

"Engga ih, kamu tuh geer banget sih" Ucapku sambil beranjak pergi ke tempat tidur dan menarik selimut untuk menutupi wajahku yang sepertinya sudah seperti udang rebus

"Ngapain sembunyi di dalam selimut pake senyum-senyum lagi?" Tanya jafran yang ternyata sudah berada di dalam selimut juga

"Kepo banget sih" Ucapku lalu membuka selimut hingga ke pinggangku lalu membalikkan tubuhku membelakangi Jafran

Saat aku mulai terpejam, aku merasakan tangan Jafran berada di pinggangku saat aku membuka mata ternyata benar Jafran tertidur dengan tangannya yang berada di pinggangku.

Aku membalikkan tubuhku untuk menghadap ke arahnya, saat ku lihat wajahnya sangat tenang bahkan saat dia tertidur seperti itu wajah tampannya semakin membuatku tambah menyukainya alis tebalnya, matanya yang hanya segaris, hidungnya yang mancung dan bibirnya yang berwarna merah muda itu membuktikan bahwa Jafran tidak pernah merokok.

"Udah puas liatinnya ?" Ucap Jafran tanpa membuka matanya yang membuatku membulatkan mataku dan merasakan pipiku mulai memanas "bukannya tidur malah merhatikan wajah orang lain seperti itu" Sambungnya sambil membuka matanya

"Kamu belum tidur?" Tanyaku sambil menyembunyikan wajahku ke dadanya yang bidang

"Gimana bisa tidur kalo di perhatikan seperti itu" Ucapnya sambil mengelus belakang kepalaku

Destiny(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang