36. Moment Special

24.6K 965 40
                                    


Sabtu, 06 Januari 2018 adalah hari dimana Wilona dan Rainanda melepas masa lajangnya dengan konsep pernikahan yang menurutku cukup klasik namun elegant. Sabby wedding menjadi pilihan keduanya, cukup elegant bukan ? Hari ini juga merupakan H-5 dari hari kelahiran Baby J. Iya, tak sabar aku rasanya untuk bertemu jagoan kecil yang sudah ku bawa selama sembilan bulan ini kemanapun aku pergi termasuk kamar mandi. Oke ini sangat konyol, lupakan.

Pagi ini aku sudah sibuk dengan dress ibu hamil berwarna hijau tosca dengan beberapa aksen berwarna putih seperti pita dan brokat. Di padupadankan dengan hijab berwarna putih, sepatu putih dan tas selempang kecil berwarna hijau tosca. Jafran ? Aku tak tahu dia sedang ada dimana. Dari awal bangun aku tak melihatnya, mungkinkah di bawa alien ? Ah tidak.

"Assalamualaikum" Suara berat itu terdengar juga. Sepertinya dia pulang lari pagi

"Waalaikumsallam" Jawabku dari dalam kamar

"Sayang, kita ke acara mereka jam berapa?" Tanya Jafran dari luar kamar

"Sekarang sayang, kamu ganti baju aja dulu" Aku berjalan keluar kamar dan mendapati Jafran yang sedang duduk santai sambil meminum jus tomatnya

Setelah jus tomat yang di minumnya habis, Jafran berjalan kearah kamar setelah sebelumnya menyium puncak kepalaku. Tak terasa ternyata tinggal beberapa hari lagi aku akan memeluk Jafran kecil, Baby J yang selalu menjadi kesayangan kami berdua. Bagaimana ya rasanya melahirkan ? Sakit tidak ya ? Apa aku bisa melakukannya ? Ah tidak, pikiran ini terus saja menghantuiku. Ayolah Rindi, kamu pasti bisa kan ? Selama ini aku hanya melihat proses persalinannya saja saat aku bekerja di rumah sakit. Tapi sekarang aku yang akan mengalaminya. Hiks. Rasa khawatir, senang, bangga, takut berkecambuk dalam diriku saat ini.

"Jadi berangkat atau tidak, bumil ?" Suara berat Jafran menyadarkanku dari lamunan

"Eh iya ? Ayo berangkat" Aku menolehkan kepalaku kearah Jafran. Jafran yang sudah rapi dengan balutan batik berwarna coklat muda dan celana panjang berwarna coklat tak lupa sepatu coklat dan jam tangannya. Wah, dia tak terlihat seperti tentara rasanya.

"Kamu kenapa sih sayang, aku lihat daritadi kamu melamun terus ?" Jafran merangkul pundakku

"Engga kok, aku cuma kepikiran proses melahirkan nanti. Aku takut" Aku menatap kearah Jafran yang sedang tersenyum kearahku

"Kamu tenang saja ya sayang, aku akan selalu ada di samping kamu. Sekarang, jangan banyak pikiran ya ? Kasihan kan Baby J jadi banyak pikiran juga" Aku tersenyum kearahnya dan dibalas tatapan teduh darinya. Beruntungnya aku

"Sekarang kita berangkat ke acara Willona dan Rainanda ya" Jafran menggandengku ke arah mobil yang terparkir di samping rumah

--
Sudah lebih dari 30 menit aku dan Jafran terjebak dalam kemacetan kota Bandung. Mungkin karena sekarang hari Sabtu dan masih suasa tahun baru maka kota Bandung yang dijuluki sebagai kota Kembang ini mengalami macet yang sangat parah.

"Kamu kenapa lagi sih ? Cemberut terus" Jafran melirik kearahku

"Gerah. Macet banget sih" Jawabku ketus

"Ini sudah pakai AC loh sayang, masa masih gerah ?"

"Gatau, gabisa lebih cepet gitu ?" Aku menatap kesal kearah Jafran yang hanya dibalas senyumannya saja

"Jangan marah-marah terus, Mama cantik. Papa putar lagu ya, biar gak stress" Jafran menyalakan MP3 yang ada di dalam mobil, setelah beberapa saat terdengarlah lagu klasik yang memang membuatku sedikit agak tenang

"Masih jauh kah ?" Aku melihat kearah Jafran yang masih fokus menyetir karena kemacetan yang sudah tidak terlalu padat

"Itu di depan sudah sampai" Jafran membelokkan mobil hitam miliknya ke tempat resepsi Willona dan Rainanda

Destiny(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang