12. Kemantapan hati

27.1K 1.6K 6
                                    

Jafran fov

Hari ini adalah hari ulang tahun Rindi, aku ingin memberikan sesuatu yang tidak akan Rindi lupakan pada hari ulang tahunnya kali ini. Maka tanpa banyak berpikir, aku memutuskan untuk menghubungi kedua orang tua Rindi untuk mempersiapkan kejutan untuk Rindi malam ini.

"Assalamualaikum, Tante" Ucapku pada Ibunya Rindi di telpon

"Waalaikumsallam, Jafran. Ada apa ?"
"Gini tante, rencananya malam ini Jafran mau kasih kejutan ulang tahun untuk Rindi. Tante bisa datang ke cafe samping gedung sate tidak atau nanti biar Jafran yang jemput ?"

"Oh begitu, iya insyaallah tante bisa datang. Nanti tante datang sama Om Andri dan Yuli ya. Tidak perlu di jemput, kalau malam sidik juga pasti sudah pulang"

"oh begitu, baiklah terimakasih tante"

"Iya Jafran sama-sama"

"Kalau begitu, sudah dulu ya tante. Jafran mau menguhungi yang lain. Assalamualaikum"

"Iya Waalaikumsallam"

Setelah menghubungi Tante Reni, aku langsung menghubungi Rino, Lala, Ima dan Windi selaku sahabatku dan pastinya sahabat Rindi juga. Akhirnya kita memilih untuk bertemu di cafe tempat biasa kami kumpul dan membicarakan rencananya setelah kumpul nanti.

---
Sudah lebih dari 15 menit menunggu, akhirnya Rino beserta keluarga kecilnya datang bersama Lala, Ima dan Windi. Rupanya mereka datang secara bersamaan.

"Fran, sudah lama menunggu ?" Tanya Rino sambil menepuk bahuku

"Lumayan"Jawabku singkat karena aku merasa kakiku sudah ditarik oleh sesuatu dan ternyata itu adalah Mikayla anak kedua Rino dan Intan

"Jadi, gimana rencananya Fran ?" Tanya Lala

"Pinginnya berbeda dari yang lain dan ingin menjadi kejutan yang tidak terlupakan oleh Rindi" Jawabku sambil mengangkat tubuh gemuk Mikayla untuk duduk di pangkuanku

"Gue tahu caranya" Ucap Ima yang sedari tadi diam

"Gimana ?" Tanyaku mulai mendekatkan tubuhku ke arah meja agar suara Ima lebih jelas terdengar

"Kamu lamar aja Rindi" Ucap Ima yang membuatku membulatkan kedua mataku

"Loh, lo kenapa Fran ? Itu ide bagus kan ?" Tanya Ima yang melihat sikapku setelah mendengarkan sarannya

"Iya bener, lo lamar aja Rindi" Ucap Windi memantapkan saran Ima

"Gue tau cara lo ngelamar Rindi gimana" Ucap Lala sambil menyeruput minumannya "Ima kan mau tunangan sama dokter Tara seniornya Rindi itu, nah kita minta bantuan sama dokter Tara untuk membawa Rindi kesini dengan alasan akan bertemu dengan tunangan dokter Tara. Rindi gak mungkin nolak kan? Rindi kan belum tahu kalo Ima mau tunangan sama Dokter Tara. Nanti Ima acting pura-pura gak tahu kalau ini semua rencana kita." Sambung Lala yang membuatku berpikir bahwa rencana itu memang ada bagusnya juga

"Baiklah, malam ini akan ku lamar Rindi" Ucapku mantap yang disertai dengan tepukan tangan dan semangat dari para sahabat

Setelah aku menghubungi dokter Tara dan menjelaskan rencana kami tadi, akhirnya dokter Tara setuju dan akan membantuku malam ini. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 itu artinya tinggal satu jam lagi waktu Rindi pulang.

Sersan Satria selaku sahabat karibku sudah datang dan membawa pesanan bunga mawar berwana pink pesananku. Aku tidak bisa membeli bunga itu karena harus membereskan dekorasi untuk kejutan malam ini.

Tante Reni, Om Andri, Teh Yuli, A Sidik dan pastinya Gefira sudah datang yang di sambut baik olehku dan sahabat lain. Tidak lama dari kedatangan keluarga Rindi, kini keluargaku sudah datang dan ayah memberikan semangat untukku melamar Rindi malam ini.

"A, mukamu merah sekali ? Yakin nih bakalan diterima sama Teh Rindi ? kalau di tolak gimana hayo ?" Goda Agnes yang membuatku sedikit pesimis atas keputusanku

"Berisik kamu, udah sana makan aja sama yang lain" Ucapku sambil mendorongnya pelan agar tidak membuatku semakin berpikiran aneh

Saat ini sudah pukul 18.30. Sudah waktunya Rindi pulang, namun aku masih tidak mendapatkan pesan dari Dokter Tara.

Drrrt!
From Dr.Tara : Saya sudah bersama Rindi, sekarang saya dan Rindi sudah ada di perjalanan

To Dr.Tara : Terimakasih atas bantuannya malam ini

From Dr.Tara : No problem

Pesan singkat dari dokter Tara membuatku semakin tidak karuan, tapi harus ku tampik karena ini keputusanku untuk melamar Rindi yang selama ini selalu setia menungguku meskipun dia kira aku sudah tiada.

Aku melihat ada seorang laki-laki menggunakan jas dokter yang tidak lain adalah dokter tara dan di belakangnya adalah seorang perempuan dengan seragam perawatnya yang ku tunggu sedari tadi, Rindi. Dan mereka mendekat Ima yang sudah duduk di tempat yang sudah di rencanakan.

drrrt
From Dr.Tara : Rindi dan Ima sedang bercerita bagaimana hubunganku dengan Ima. Kau bersiaplah

To DR.Tara : Terimakasih. Tolong ulur waktu sebentar saja

From Dr.Tara : Jangan terlalu lama.

To Dr.Tara : Baiklah, saya siap

From Dr.Tara : Lakukan.

Setelah menerima pesan itu, aku langsung mempersiapkan diri untuk mendekati Rindi meskipun tak di pungkiri jantungku berdetak kencang. Akhirnya ku yakinkan dan beranikan diri untuk melamarnya malam inu juga.

Setelah menyanyikan lagu I Swear dari All 4 one, aku mendekatkan diri menuju Rindi yang sedang duduk di hadapan Ima. Kurasakan Jantungku berdetak kencang mungkin ini lebih kencang dibandingkan saat pertama kali aku mengingat Rindi.

Ku tatap mata Rindi yang sudah berkaca-kaca, ku mantapkan dalam hati untuk mengucap kalimat itu. Ku yakinkan dalam hati sambil berlutut di hadapan Rindi dan menatapnya lagi yang sudah menangis.

"Rindi, Would you be my wife ?" ku ucapkan kalimat itu dengan mantap dan mendapati tatapan mata Rindi yang berbinar

Rindi tak menjawab, dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Dia menangis sambil menatap ke arahku. Aku sudah merasa tak nyaman bahkan jantungku berdetak lebih kencang lagi .

"Yes, I will" Ucap Rindi setelah diam beberapa saat

Sontak semua orang yang ada du tempat ini bertepuk tangan sangat meriah. Tanpa aba-aba, ku peluk Rindi yang masih menangis dan mengucapkan syukur atas kejadian malam ini. Ku pasangkan cincin berlian di jari manisnya Rindi yang di balas dengan senyum haru Rindi.
*Bersambung

Assalamualaikum 1K viewers. Terimakasih atas apresiasinya terhadap wattpad perdana dari saya. Maaf jika membosankan atau feelnya kurang. Tapi nanti di akhir-akhir bakalan ada kejutan yang lebih seru koo 😂
Terimakasih yang sudah kasih vote  destiny, ditunggu komentarnya. baik saran atau kritikan.
Jangan selalu dipendam ya, nanti jadi jerawat hehe🙈

Destiny(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang