5. ingatan

35.1K 2.1K 4
                                    

Engga! aku gak mau main sama kamu sekarang. Ucap seorang gadis yang menggunakan seragam SMP

Tapi kenapa ? Tanya Jafran yang menggunakan seragam SMP juga

Aku sibuk Jafran, sebentar lagi kan ujian. Aku gak mau banyak main. Jawabnya tegas

Tapi kamu kan bisa belajar nanti malam ? Tanya Jafran memaksa gadis itu

Engga! pokoknya aku gak mau main dulu sama kamu. Jawab gadis itu berjalan mendahului Jafran

Iya deh iya. Kamu itu menghargai waktu banget ya ? Tanya Jafran yang sudah mengimbangi langkah kaki gadis itu

Iya dong, waktu itu adalah uang haha. Jawab gadis itu dengan di sertai tawanya yang sangat riang

"Pak, anda tidak apa-apa? apakah ada yang sakit di kepala anda?" Tanyaku layaknya seorang suster kepada pasien

"Tidak. Saya tidak apa-apa" Jawab Jafran yang kini sedang duduk di bangku ruang tunggu pasien

"Mungkin anda kurang istirahat Pak" Ucapku datar

"Jangan panggil saya Bapak!" Tegas Jafran dengan suara seperti memerintah juniornya.

"Ini rumah sakit, Pak. Jangan berisik" Tegurku seperti menegur keluarga pasien yang berisik

"Baiklah saya minta maaf, tapi jangan panggil saya Bapak" Ucap Jafran menegaskan kepadaku namun dengan suara yang sedikit pelan

"Lalu saya panggil apa ?" Tanyaku sedikit menahan tawa karena melihat tingkah Jafran yang tidak ingin di panggil Bapak.

"Panggil nama saya atau Kakak atau Abang juga boleh" Jawab Jafran datar

"Abang ? nih ya, saya itu orang sunda asli jawa barat. Masa iya saya panggil Abang ? gak deh, gak biasa" Jawabku dengan nada sedikit mengejek

"Ya sudah terserah saja" Jawab Jafran sambil mengeluarkan ponselnya

"Ya sudah, saya panggil Aa aja gimana ?" Tanyaku dengan suara seperti anak kecil yang ku buat

"Boleh lah, daripada Bapak" Jawab Jafran tanpa mempedulikanku dan malah asik memainkan ponselnya

untuk beberapa saat kami terdiam tanpa mengeluarkan satu kata pun, Jafran sedang asik memainkan ponselnya untuk bermain game di ponselnya itu dan aku yang duduk di sebelah Jafran mengedarkan penglihatanku ke langit-langit ruang tunggu rumah sakit itu dan sedang menimang pertanyaan yang ingin ku tanyakan kepada Jafran. Setelah bebeapa menit menimang, akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya.

"Pak, saya mau nanya sesuatu boleh?" Tanyaku sedikit ragu

"Saya tidak mau menjawab" Jawab Jafran yang masih asik dengan ponselnya

"Kenapa?" Tanyaku bingung atas jawaban Jafran

"Karena anda masih menyebut saya dengan panggilan Bapak" Jafran hanya melirikku sekilas sebelum kembali asik menatap ponselnya

Aku memutar bola mataku malas mendengar ucapannya "Iya deh maaf Aa, keceplosan. Boleh nanya gak nih ?" Tanyaku meyakinkan

Jafran menekan tombol pause pada game itu lalu mengalihkan pandangannya padaku yang sudah menatapnya dengan tatapan penasaran.

"Mau tanya apa?" Jawab Jafran jutek

"Aa sudah punya anak?" Tanyaku sambil menggigit bibir bawahku karena takut Jafran akan memarahiku karena lancang menanyakan privacynya

Jafran mehanan tawanya kala mendengar pertanyaan yang di lontarkanku "Memangnya saya terlihat sudah tua ? tadi saya di panggil Bapak dan sekarang saya di tanya sudah punya anak?" Jawabnya yang di sertai tawanya

"Bukan gitu, tapi teman saya sepertinya seumuran sama Aa tapi dia sudah punya anak 2" Jelasku yang mulai antusias menceritakan sahabatku

"Saya belum punya anak, bahkan saya juga belum punya istri" Jafran menjawabnya dengan di sertai senyumannya

"Oh begitu" Jawabku yang sudah merasakan pipiku memanas saat melihat senyumannya

"Anda sudah tahu nama saya, tapi saya belum tahu nama anda?" Tanya Jafran sambil menyodorkan tangannya untuk berkenalan

"Modus aja si Bapak ini" Jawabku yang di sertai tatapan malas Jafran

"Nama saya Rindi Tasya Zafiera" Jawabku sambil menjabat tangan Jafran.

Jafran hanya terpaku saat mendengar Namaku. Dia memejamkan matanya sangat eras, tangannya melemas dan terasa dingin. Aku yang melihat Jafran segera memeriksa kondisinya. Namun Jafran tetap menatapku dengan lekat dan menahan tanganku.

Selamat pagi. Kamu kelas mana ? Tanya Jafran kepada seorang gadis

Aku kelas 8A, kamu ? Balas gadis itu dengan senyumannya yang manis

Sama. Aku juga kelas 8A.Jawab Jafran antusias

Nama kamu siapa ? Tanya gadis itu sambil menyodorkan tangannya

Nama aku Muhammad Jafran Aggara Jawab Jafran sambil menjabat tangan gadis itu yang di jawab dengan anggukan kepalanya

Kamu sudah tahu nama aku, tapi aku belum tahu nama kamu ? Nama kamu siapa ? Tanya Jafran yang masih menjabat tangan gadis itu

Nama aku Rindi Tasya Zafiera.Jawabnya yang di sertai dengan senyuman yang  manis

"Rindi" Lirih Jafran

"Iya, ada apa ?" Tanyaku yang khawatir dengan keadaan Jafran

"Dia Rindi, aku ingat" Ucap Jafran pelan namun masih terdengar olehku

Aku hanya bisa mengerutkan dahiku atas pernyataan Jafran. "Maksudnya ingat apa A ?" Tanyaku

Mata Jafran yang sudah terbua, kini Menatap lekat mataku. Aku hanya menatapnya bingung, tanpa aba-aba Jafran memelukku dengan sangat erat. Aku yang menerima perlakuan itu terkejut dan hanya diam saat merasa seragamku basah karena air mata Jafran.

*Bersambung

Destiny(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang