31. I am Pregnant ?

26.6K 1K 10
                                        

Tidak terasa ternyata sudah 2 bulan aku hidup bersama dengan Jafran, namun hari ini entah kenapa aku malas sekali untuk bangun, sedangkan Jafran sudah bangun dan menunaikan ibadah sholat subuh.
Rasanya hampir semua anggota tubuhku remuk, terutama pada bagian pinggul. Rasanya pingin bermalas-malasan di atas kasur, jika tidak ingat sedang di rumah ibu mertua pasti aku bermalas-malasan di atas kasur. Iya, kami sedang berada di rumah ibu karena kemarin Agnes merayakan ulang tahunnya yang ke 18 tahun.

"Sayang, kamu lagi gak shalat ?" Tanya Jafran setelah menunaikan shalat subuh

"Engga kok, cuma aku sakit badan aja mangkannya pingin tiduran aja" Aku bangun dan duduk ditepi ranjang

"Jangan malas seperti itu, sayang. Ayo cepat shalat" Jafran mendekatiku dan menggandeng tanganku menuju kamar mandi yang ada di kamar Jafran

Setelah mengambil wudhu, aku melaksanakan shalat subuh sedangkan Jafran sudah bersiap-siap untuk dinas hari ini. Begitupun denganku, setelah shalat subuh aku langsung mandi dan bersiap dengan seragam perawatku. Saat aku sedang menggunakan kerudung putihku, terasa nyeri pada bagian perutku. Jafran yang menyadari aku sedang memegang perutku langsung berjalan mendekatiku dan menuntunku kearah sofa yang ada di ujung kamar.

"Kamu kenapa sayang ?" Tanya Jafran panik

"Aku gak tahu, mungkin perut aku keram" Jawabku dengan suara lemas
"Ya sudah aku pagi ini izin dulu gak ikut apel kita ke rumah sakit" Ucap Jafran terburu dan panik

"Engga usah, hari ini kan aku dinas nanti aku sekalian aja" Jawabku masih dengan suara lemas

"Kamu yakin gak akan aku anter ?" Raut wajah Jafran semakin panik sambil tangannya memegang tanganku yang berada di atas perut

"hahahaha itu mukanya biasa aja dong Pak, aku gak apa-apa kok. Udah sembuh sakitnya" Aku memeluk Jafran sebelum berdiri dan mengambil tas kecil yang berisi perlengkapan dinasku dan Jafran hanya telihat seperti orang linglung

---
Akhirnya drama sakit perut itu tidak terulang lagi, namun sejak selesai sarapan tadi rasa mual ini terlalu hebat buatku, dan lagi perutku terasa seperti di aduk dan sesuatu yang ada di dalam perut ini seperti hendak keluar.

Rasa mual ini terlalu kuat untuk aku sembunyikan apalagi setelah aku melihat cilok yang sedang dibawa oleh Sisil, rasa mual ini semakin kuat lagi. Aku berlali ke arah toilet sedangkan  Sisil yang melihatku hanya menatapku dengan tatapan bingung.

"Rin, lo kenapa ?" Tanya Sisil setelah aku keluar dari toilet

"Gak tau nih, rasanya mual banget apalagi pas udah lihat cilok itu. Rasanya perut aku diaduk-aduk" Jelas ku pada Sisil yang kini sedang menatapku dengan senyum lebarnya
"Rindi! Lo perawat tapi kok gak tahu gejalanya ?" Teriak Sisil sambil mengguncangkan bahuku

"Gejala apaan sih ?" Ucapku yang membuat Sisil memutar bola matanya malas

"Lo HAMIL Rindi !" Teriaknya sambil memekan kata hamil pada kalimatnya

"Oh hamil" Ucapku datar. Tunggu, apa ? hamil ?

"Sisil, aku hamil ?" Teriakku sambil mebulatkan kedua mataku

"Yaudah, ayo kita beli tespack ke apoteker. Kita tes apa di perut lo itu ada Little R atau engga" Ucap Sisil dengan penuh semangat

Setelah membeli tespack aku langsung mencobanya di toilet rumah sakit sedangkan Sisil memungguku diluar. Ini menegangkan, serius. Lebih menegangkan dari saat akad nikah dulu. Aku ragu mencobanya, tapi kalau gak dicoba aku penasaran. Duh jangan dulu labil dong Rindi! oke saatnya mencoba.

1 menit, 2 menit, 3 menit, aku menunggunya di dalam toilet sampai kurang lebih 5 menit. Saat aku melihatnya ternyata ada dua garis merah, itu berarti aku sedang hamil. Tunggu, dua garis merah ? hamil ? aku masukkan tespack itu kedalam tas kecil yang ku bawa lalu aku berjalan cepat kearah Sisil yang menungguku diluar toilet.

Destiny(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang