[11] Explain

1.3K 56 0
                                    

"Satu-satunya hal yang bisa kurasakan jika mimpiku jadi kenyataan adalah rasa tak percaya."

***

Novia Revi

•Ta, gue kerumah lo.

•Jgn pergi.

•woi bales kek

•ta

•ta

Emg knp vie?•

•ada abi sama umi dirumah, gue males.

Ok•

Setelah 30 menit setelah mengirim pesan pada Okta, Vievy tiba di rumah sahabatnya tersebut dengan menggunakan ojek online.

Setelah memberi ongkos serta uang tips untuk sang supir, Vievy memasuki rumah Okta sambil memanggil-manggil gadis tersebut agar keluar dari rumah.

"Oktaaaa...Oktaaa!"

Tak lama kemudian Okta membuka pintu rumahnya dengan mengenakan piyama serta rambut yang acak-acakan.

Lantas Vievy berseru kaget, "Buset, baru bangun tidur?"

Okta menatap malas Vievy dengan mata pandanya, "Hm. Abis nonton drama korea sepanjang malem."

Vievy berdecak sambil menggelengkan kepalanya, "Gila! K-drama lovers banget apa?! Sampe semaleman gitu."

"Bacot, Vie. Udah masuk aja dulu."

"Pantesan aja bales chat kayak niat nggak niat gitu," sahut Vievy seraya mengikuti Okta ke kamarnya.

"Di rumah sendiri, Ta? Kok sepi?" Tanya Vievy setelah duduk di pinggir tempat tidur Okta.

Tak ada respon dari Okta.

"Ta!"

"Hah?" Okta tersentak dan menoleh pada Vievy seakan nyawanya belum kumpul betul, "Bokap kan lagi perjalanan bisnis. Nyokap jaga butik. Kalo Bi Diah lagi pulang kampung, anaknya yang kecil sakit."

"Oh, gitu," Vievy mengangguk paham.

Okta sudah bersiap untuk tidur kembali ketika tiba-tiba Vievy memukul bahu Okta agak keras.

"Bangun, Ta! Mandii! Udah siang, pamali tidur lagii!" Omel Vievy pada Okta yang hanya dibalas oleh gumaman.

Okta benar-benar ngantuk sekarang. Salahnya sendiri, sih, lebih memilih menonton drama korea ketimbang tidur. Tapi, Okta juga tidak tahu kenapa bisa tahan tidak tidur sampai jam 3 Pagi! Oh, mungkin karena melihat wajah tampannya Ji Chang Wook, kali, ya? Jadi rasanya segar-segar gitu.

"Nanti, Vie..." Okta mencoba untuk membuka mata namun terasa sangat berat. Vievy menghembuskan nafas pasrah.

Tak lama kemudian terdengar bunyi krucuk-krucuk yang entah darimana asalnya. Ternyata itu Vievy. Gadis itu memegangi perutnya yang bersuara, lalu menoleh pada Okta, "Ada makanan nggak, Ta?"

"Ada..."

"Mauu. Ambilin, Taaaa!"

Okta mengusap-usap matanya lalu bangkit dari tempat tidur, "Rese, Vievy mah! Gue mau tidur jadi nggak bisa, kan!"

Vievy memandang Okta yang hendak keluar kamar lalu mendelik, "Kok gue yang di salahin? Salahin tuh oppa-oppa Korea yang bikin lo stay up all night begitu."

"Gue cuma punya sereal, Vie! Belom belanja lagi!" Teriak Okta dari dapur yang jaraknya tak jauh dari kamarnya tersebut.

Vievy langsung keluar kamar dan menghampiri Okta, "Yaudah, nggak papa."

Vievy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang