Kisah Sang Antagonis

343 24 1
                                    

Halo.

Nama gue Adine.

Ini kisah gue, sebagai antagonis cerita yang dipandang sebelah mata oleh kalian.

Pertama-tama, izinkan gue untuk menegaskan bahwa gue bukan pemeran antagonis yang kejam seperti yang kalian pikirkan.

Kenapa?

Begini, biar gue jelasin.

Sebenarnya gue nggak bermaksud untuk membenci Vievy. Maksudnya, siapa sih yang pengen punya rasa benci dalam dirinya?

Nggak ada.

Gue pribadi pun nggak suka sama rasa benci yang sudah terlanjur mengalir dalam darah gue, kemudian mempengaruhi sistem syaraf gue, lalu sampai ikut bereplikasi bareng DNA gue.

Sekali pun nggak.

Kalau gue boleh memilih, gue akan pilih untuk hidup tenang tanpa rasa dendam dalam hati.

Tapi realitanya hidup gue nggak tenang seperti yang gue inginkan. Hidup gue malah bertolak belakang dengan keinginan gue.

Apa yang Vievy rasakan itu nggak sebanding sama yang gue rasakan. Mungkin kami sama-sama terpuruk karena kehilangan orang yang disayang, tapi hidup gue jauh lebih berantakan daripada Vievy.

Bedanya apa?

Bedanya gue nggak pernah sekalipun nunjukin bahwa hidup gue berantakan. Tapi apa yang dilakukan oleh Vievy? Dia malah mengumbar-umbar hidupnya yang berantakan tanpa tahu malu.

Anehnya lagi, kenapa Vievy masih bisa punya temen yang setia sama dia sementara gue? Apa yang gue punya? Nothing.

Semua orang bertentangan sama gue. Terus gue bisa apa?

Gue nggak bisa lagi hidup lurus seperti orang orang biasa. Gue udah muak dengan semua sikap manis palsu yang lama-kelamaan berubah menjadi siksaan.

Lebih baik gue hidup dengan cara gue sendiri. Nggak peduli dengan omongan orang lain yang menilai sikap gue yang melenceng.

Semesta membentuk gue menjadi Adine yang sekarang.

Dengan bantuan takdir.

Dan akhirnya gue berakhir menjadi sang Antagonis pemicu konflik cerita.

Vievy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang