Vievy [COMPLETED]

Abi dan Pedih

Nama gue pedih. Iya pedih. Di saat lo tahu bahwa cewek yang lo sayang ternyata memilih cowok lain. Pedih, 'kan rasanya? Begitu juga dengan perasaan gue. Maka gue menamakan diri gue sebagai rasa pedih.

Bukan pedih karena luka di luar tubuh. Tapi pedih karena luka di dalam hati.

Gue pernah berpikir, bagaimana kalau gue cari aja hati yang lain yang bisa menyayangi gue sebagaimana gue menyayangi hatinya. Tapi itu semua hanya wacana. Karena kenyataannya gue masih stuck dengan hati yang sama. Hati paling egois yang nggak pernah memikirkan perasaan gue.

Sampai pada suatu saat gue sadar. Ternyata cinta lebih terasa bila gue melihat cewek yang gue sayang, bahagia. Hati gue nggak lagi sepedih yang dulu. Karena hati ini udah disembuhkan oleh dia yang telah melukai.

Mungkin kalian berpikir gue bodoh. Meminta belas kasihan pada orang yang telah melukai hati gue. Tapi ini bukan lagi tentang siapa yang melukai dan siapa yang menyembuhkan. Ini tentang ketenangan yang gue rasakan ketika melihat dia bahagia.

Ini gue Abi, Vie. Cowok yang selama ini nggak lo anggap. Cowok yang selama ini hanya bisa meringis dalam hati. Karena tahu bahwa hatinya sudah teriris.

Ini gue, Vie. Cowok yang senantiasa menyayangi diri lo dan mengabaikan diri gue sendiri. Cowok yang nggak pernah menyerah untuk membahagiakan lo. Meskipun lo nggak tahu itu.

Tapi, Vie. Bisa nggak, sekali aja lo anggap gue ada? Nggak perlu lo buka hati untuk gue. Cukup anggap gue ada. That's enough.

Lo nggak tahu, 'kan? Seluas apa perasaan gue terhadap lo? Meskipun gue yakin lo nggak mau tahu tentang itu. Tapi nggak apa.

Tolong baca ini maka lo akan tahu seenggaknya sedikit tentang perasaan gue, Vie. Maaf, gue nggak bisa menumpahkan seluruh perasaan gue lewat kata-kata.

Karena 7 novel harry potter aja nggak cukup untuk menuliskan perasaan gue yang terlanjur cinta sama lo ini, Vievy.

Dari seseorang yang nggak pernah lo anggap selama ini.

Abizar Putra Renaldi.