[28] Bahagia? (18+)

46.9K 2.5K 31
                                    

WARNING! : CHAPTER UNTUK 18+



"Iya, Chanyeol kenapa?"

Gw udah berdoa dalam hati, gw harap dia ga punya penyakit serius.

Dokter itu senyum ke arah gw.

"Saudara Park Chanyeol baik baik saja sekarang"

"Chanyeol baik baik aja? Terus tadi itu kenapa?" tanya gw buru buru.

"Ternyata itu cuma efek obat saja, mungkin tadi pasien memakan obat lebih dari dosis yang di berikan oleh Rumah Sakit. Wali sekarang bisa menjenguk pasien"

Gw langsung masuk ke ruangan Chanyeol, lari ke arah dia dan meluk dia erat.

"Sayang.." kata Chanyeol lirih.

"Iya, kenapa? Kamu ga apa? Mana yang sakit? Maaf aku yang tadi ninggalin kamu"

"Aku ga apa kok, kamu tenang aja"

Gw mendongak dan melihat wajah Chanyeol, Chanyeol tersenyum ke gw. Senyuman nya yang manis membuat gw ikut tersenyum.

"Kamu jangan sakit sakitan lagi ya, aku ga mau kehilangan kamu" kata gw manja.

"Aku ga akan pernah ninggalin kamu kok" jawab Chanyeol.

Ga lama, dateng Jin dan keluarganya.

"Chan, kamu kenapa lagi? Sekarang udah ga apa?" tanya om Iqbal sambil melihat kondisi Chanyeol.

"Chanyeol ga apa kok om, tadi setelah di tangani. Dokternya bilang kalau itu efek obat aja. Ternyata tadi Chanyeol makan obat nya kebanyakan" lalu dia nyengir.

"Yaelah kak, kok bisa? Untung langsung di tangani, kalau ga udah men--- AKH!" kata Jin yang terpotong akibat di jiwit tante Rose.

"Aduh ma, sakit tau!"

"Makanya, ngomong di jaga!" amuk tante Rose.

Chanyeol ketawa."Iya, betul kata lo. Kalau tadi ga di tangani dokter mungkin gw udah meninggal. Untung ada Zilla di samping gw" lalu dia mengalihkan pandangan nya ke gw.

"Hufft, untung ada pacar kamu ya"

Setelah itu kita berbicara sambil makan malam di ruang rawat Chanyeol sampai malam hari.

"Zilla, ini udah jam 20.00. Kamu pulang gih, biar om yang jaga" tawar om iqbal yang gw bales gelengan kepala gw.

"Ga usah om, Zilla aja yang jaga. Toh besok om kerja" tolak gw halus.

"Tante aja yang jaga ya, kamu pulang sama om Iqbal dan Jin"

"Ga usah tan, repotin"

"Kalau gitu gw aja ya" timpal Jin.

"Besok lo sekolah, ga usah. Gw aja"

Mereka tetap menawarkan diri untuk jaga Chanyeol, tapi tetap gw tolak berkali kali.

"Udah, biar Zilla aja yang jaga Chanyeol" timpal Chanyeol tiba tiba yang membuat perdebatan kita berhenti sebentar.

"Lo ga kasihan ama Zilla kak? Nanti dia capek gimana?" kata Jin ga terima.

"Percaya ama gw, dia kuat. Lagian gw ga mau nyusahin keluarga lo terus" Chanyeol senyum.

Akhirnya, Jin sekeluarga mengalah dan akhirnya mereka pamit pulang.

Sekarang tinggal gw dan Chanyeol berdua di sini, di kamar ini kan isi nya cuma Chanyeol aja. VIP gitu.

"Aku mau telepon mama dulu buat kasih tau kondisi kamu" kata gw sambil merogoh kantung gw, tapi di tahan oleh Chanyeol.

"Ga usah, nanti mereka di sana tambah khawatir. Aku juga udah pesen kok sama tante Rose dan om Iqbal biar ga kasih tau mama papa aku"

"Hmm, ok"

Chanyeol coba bangkit dari posisi tidur nya menjadi duduk. Setelah berhasil dia menepuk nepuk tempat sebelah nya yang kosong, lalu gw duduk di sebelahnya.

Dia menyenderkan kepala nya di bahu gw.

"Maaf ya, harusnya kita ke sini buat jalan jalan kan. Tapi aku malah sakit kaya gini"

Gw geleng, lalu gw tersenyum "Udah ga usah minta maaf berkali kali, kita kan juga gatau kalau kamu tiba tiba sakit"

Dia mengangkat kepala nya dan menatap gw, kita tatap tatapan.

Kedua tangan Chanyeol yang hangat memegang kedua pipi gw, lalu dia mencium bibir gw lembut.

Awalnya ciuman kita lembut, tapi lama kelamaan ciuman kami menjadi lebih kasar.

Gw udah mengalungkan kedua tangan gw di leher Chanyeol untuk mempersempit jarak di antara kita.

Chanyeol mulai membuka kancing gw, tapi hanya dua kancing yang dia buka. Lalu dia memasukan tangan nya ke dalam baju gw.

Gw menahan desah gw, tapi gw rasa tangan chanyeol yang satu nya ga tinggal diam. Dia mulai mencoba melepas resleting celana jeans gw.

Gw yang sadar akan hal itu langsung menghentikan aktivitas kedua tangan nya dan menjauh kan wajah gw dari Chanyeol.

"I'm not ready for this.."

Chanyeol tiba tiba nepuk dahi nya dan menutupi wajah nya dengan kedua tangan nya. "Aku minta maaf, khilaf tadi yang"

Gw cuma ketawa, lalu mengancingkan kancing baju gw.

"Ga apa, toh kamu juga laki. Udah ah kamu tidur sana" kata gw sambil berdiri.

"Kamu tidur nya gimana?" tanya Chanyeol. Gw cuma menunjuk sofa yang ada di sebrang nya lalu duduk di sana.

"Aku tidur di sini" jawab gw.

Chanyeol geleng geleng sambil menggerakan jari telunjuknya.

"Kamu.Aku.Di sini" dia nunjuk kasur tempat dia tidur.

Kok ambigu? (:

"Aku di sini aja, enakan di sini"

"Ya udah kalau kamu tidur di situ, aku juga tidur di situ" kata dia merengek lalu mencoba berdiri dan jalan ke arah gw, tapi gw cepet cepet nahan langkahnya.

"Stop! Ya udah, aku yang bakal tidur di sana sama kamu"

"Nah gitu dong, aku kan ga mau jauh jauh dari kamu"

Manja elah (':

Untung nya kasur nya Chanyeol agak luas, jadi cukup lah buat gw mah dia.

Dia meluk gw, lalu mengusap rambut gw. Ga lupa dia mengatakan kalimat yang selalu dikatakan ke gw sebelum tidur.

"Good Night Bae"

Mr. Chanyeol [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang