Gw sekarang lagi mengemasi baju gw, sementara Chanyeol hanya ngelihatin gw.
Saat gw udah selesai, gw mau keluar dari kamar. Dan Chanyeol tetep berdiri di sana.
Gw ga berharap kalau dia bakal mencegah gw untuk pergi kaya di FTV FTV, karena gw tau. Kesalahan gw ini ngebuat dia kecewa.
Saat gw membuka pintu apartement, tiba tiba pintu itu di tutup lagi oleh Chanyeol.
Dia membalikan badan gw dan mencium gw agak kasar, membuat gw sedikit tersentak.
Gw mencoba untuk melepaskan ciuman dia karena gw kehabisan pasokan oksigen, tapi dia malah bermain lebih kasar.
Gw mencoba untuk melepaskan pangutan ini berkali kali, tapi tetep ga berhasil. Sampai sampai ciuman Chanyeol tiba tiba melembut.
Dia membuka kancing baju nya perlahan lalu menuntun tangan gw untuk memegang dada bidang nya itu.
Ciuman dia sekarang beralih ke leher jenjang gw. Dia membuat tanda pemilikan di sana..
Gw merasakan geli saat dia membuat tanda pemilikan nya lagi, hal itu membuat gw menarik rambut nya dan tanpa sengaja suara yang ga gw inginkan keluar.
Dia mulai bermain kasar lagi di leher gw Chanyeol membawa gw ke kamar, lalu menidurkan badan gw di kasur dan dia berada di atas gw.
Chanyeol ngebuka baju nya, dan sekarang bagian atas nya ga tertutup sehelai kainpun.
Dia ngecium gw lagi, tapi ciuman kali ini lebih menuntut dari yang tadi. Gw mencoba untuk menyeimbangin permainan ini.
Chanyeol mencoba membuka kaos yang gw pakai, dan akhirnya kaos itu terlepas. Lalu ia melanjutkan ciuman kami yang sempat terhenti sebentar tadi.
Gw rasa dia udah mulai mencoba membuka celana nya, tapi dia berhenti.
Dia melihat gw lalu menghantam bantal di sebelah dia.
"Ma-maaf" kata dia lalu dia pergi dari hadapan gw.
Gw memakai kaos gw lagi dan mencari Chanyeol, rupanya dia lagi di kamar mandi,tepatnya di bawah shower yang sedang menyala.
"Chan, ga apa kok.."
"Ga, aku ga mau rusak kamu. Tadi aku terlalu terbawa emosi, maafin aku" Chanyeol tetap nunduk.
Gw menghampiri Chanyeol dan memeluk dia, gw ga peduli sama baju gw yang bakal basah.
"Aku ga mau kita putus, aku sayang sama kamu. Aku ga mau kamu tinggalin aku, kamu ga salah kok. Manusia pasti punya rasa ketertarikan satu sama lain apalagi antar lawan jenis, itu udah umum. Jadi kamu sepenuh nya ga salah" kata Chanyeol panjang lebar.
"Udah ga apa, lagian aku juga ga bisa nyembunyiin ini lama lama. Kalau kamu udah tau kan udah enak. Sekali lagi maafin aku ya" kata gw sambil menepuk nepuk punggung nya.
Chanyeol ngebales pelukan nya, dan sekarang gw bisa denger dia terisak pelan.
"Please, don't leave me. I really love you. Maybe i can't life without you because you are the reason, why i can breathe until now"
Gw tersenyum dengernya, itu adalah kata kata tertulus yang pernah dia katakan sampe sekarang.
"I will always with you, until dead.."
Dia melepaskan pelukan nya dan menatap wajah gw.
"Udah basah semua tuh baju kamu, mandi bareng yuk?"
Bukan Park Chanyeol kalau ga begini, dasar penghancur momen (':
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Chanyeol [END]
Fanfic[17+] [Sequel sudah tersedia, check work author] Apa yang bakal lo lakuin ketika tiba tiba salah satu guru ter-famous seantara sekolah nyatain perasaan ke lo? 🚫WARN: 🐶 Receh + typo everywhere 🐶 Non baku (Harsh Words) 🐶 Tidak berfaedah 🐶 Ena di...