Kita akhirnya berbincang bincang ringan sambil ngomongin tentang aktivitas sekolah gw dan Jin. Serta tentang pekerjaan Chanyeol.
Tiba tiba, pandangan gw tertuju ke kantung plastik yang di bawa tante Rose tadi.
"Eh, tan. Isi kantung itu apa ya?"
Tante Rose kelihatan nya terkejut, terus dia cepet cepet kasih kantung itu ke gw.
"Tante sampe lupa, ini.Oleh oleh buat papa mama kamu. Tante harap orang tua kalian suka ya"
"Wah tan, ga usah repot repot"
"Ga apa, kamu kan cuma jalan jalan 1 hari doang disini. Jadi tante tau kamu belum sempet beli oleh oleh, apalagi Chanyeol lagi sakit" ucap tante Rose.
Yang bukan camer gw aja baik nya kek gini, apalagi camer gw ya?(:
Gw menerima kantung plastik itu dan tidak lupa mengucapkan terima kasih.
Setelah itu, mereka ijin pulang karena mau pulang untuk mandi dan menyiapkan baju baju Chanyeol dan gw. Jadi pas pulang dari rumah sakit kita langsung ke stasiun untuk pulang balik.
Sekarang, tinggal gw dan Chanyeol.
Gw lagi lihatin raut wajah Chanyeol yang sedang tertidur. Kek pangeran sumpah.
Tapi kalau dia bangun, bawaan nya jadi pengen nabok aja (':
Soal penyakit Chanyeol, ternyata dia cuma kecapean aja. Tapi perkiraan dokter tentang itu mungkin salah, karena..
"Ahh!" Chanyeol mengerang. Kek kesakitan gitu
"Chanyeol, kamu kenapa?" tanya gw takut dia kenapa napa.
"Pan-ggilin dokter, l-la" kata Chanyeol sambil mempegang kepala nya dengan kedua tangan nya.
Gw langsung mencet tombol yang tersedia, dan ga lama suster dateng.
"Sus, tolong di periksa ya. Tiba tiba kepalanya pusing"
Dia langsung meriksa Chanyeol, mulai dari tensi, suhu tubuh, dan lain lain nya.
"Mohon tunggu sebentar bu, kami akan memanggilkan dokter untuk memastikan keadaan pasien" kata seorang suster dari rumah sakit tersebut.
Suster itu pergi, dan ga lama dia kembali dengan seorang dokter laki laki.
Gw semakin gugup, karena Chanyeol mempegang kepalanya sambil menjambak rambut nya sendiri.
"Chan, tahan. Jangan kamu tarik rambut kamu" kata gw sambil menahan kedua tangan nya.
"Sa-sakit lla" kata Chanyeol merengek. Sumpah, gw ga tega kalau liat dia begini.
Gw mencoba menahan air mata gw. Tapi, apadaya gw yang ga bisa menahan airmata gw. Lalu setitik air mata gw jatuh membasahi pipi gw.
"Wali pasien di mohon untuk keluar, agar dokter dapat memeriksa dengan leluasa" kata seorang suster, gw mau ga mau harus keluar, tapi tiba tiba tangan gw di tahan oleh Chanyeol.
"Please, stay in here.."
Lihat kondisi nya kek gini, siapa yang tega.
Dia tetep kukuh menahan tangan gw agar gw tidak meninggalkan dia sendiri, tapi para suster serta dokter sudah memaksa gw untuk keluar.
Gw tersenyum ke dia, sambil melepaskan pegangan dia pelan pelan.
"Sorry babe, i will waiting you at the outside. Be strong"
Gw lalu keluar dari ruangan dia sambil menangis, dia nya masih panggil panggil nama gw. Tapi gw terpaksa meninggalkan dia untuk sementara. Ini demi kebaikan dia.
Gw duduk menunggu pemeriksaan dia ,dari luar gw bisa denger Chanyeol teriak teriak nama gw. Air mata gw semakin deras, gw berdoa dalam hati. Gw mau supaya Chanyeol bisa kembali seperti Chanyeol yang sebelum nya. Yang ceria, bahagia, pencicilan, dan manja.
Gw nunggu lama, sampe sampe Jin, tante Rose dan om Iqbal udah balik lagi.
Jin langsung lari ke arah gw.
"Lo kenapa?!" tanya dia sambil mencoba melihat wajah gw yang daritadi tertunduk.
Gw natap Jin sambil nangis.
"Ch-Chanyeol.." ucap gw terisak
"Kamu kenapa? Chanyeol kenapa?" timpal om Iqbal.
Tiba tiba dokter keluar dari ruangan Chanyeol. Gw langsung berdiri dan berjalan ke arah dokter dengan cepat.
"Gimana dok?"
Dokter tersebut sempat terdiam, lalu dia menghembuskan nafasnya dengan kasar sebelum menatap gw.
"Saudara Park Chanyeol.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Chanyeol [END]
Fanfic[17+] [Sequel sudah tersedia, check work author] Apa yang bakal lo lakuin ketika tiba tiba salah satu guru ter-famous seantara sekolah nyatain perasaan ke lo? 🚫WARN: 🐶 Receh + typo everywhere 🐶 Non baku (Harsh Words) 🐶 Tidak berfaedah 🐶 Ena di...