Setelah kejadian Seokjin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Jihyo. Mulai saat itu juga Seokjin memanggil semua saudaranya yang lain untuk berkumpul, Jihyo dan Jihoon seperti dihakimi oleh tujuh orang yang lebih besar dari mereka berdua.
Baik Jihyo maupun Jihoon tidak bisa mengelak perkataan saudaranya yang lain. Terutama bagi Jihyo, bahkan Seokjin pun sudah memberi peringatan keras bagi Jihyo untuk tidak menyembunyikan hal lain lagi pada lainnya. Jihoon juga sudah di peringatkan jangan terlalu sering mengiyakan perkataan Jihyo, kalau Jihoon ingin Jihyo tidak kenapa-kenapa dia harus mengatakan pada semua saudaranya.BRAK
"Ada apa itu?! - Yoongi berteriak keluar dari kamar mandi di lain tak bawah dan terkejut mendapati pintu depan terbuka
"Jungkook-ah bunyi apa itu??" - Seokjin bergegas mencuci tangannya dan melepas apronnya menghampiri yang lain di ruang tengah
"Hyuungg!!!!"
"Hhhhhh"
"Jihoon-ah? Apa yang terjadi?"
Seokjin sedikit bingung dengan kedatangan Jihoon yang terlihat seperi habis dikejar setan. Seokjin semakin terkejut ketika mengenali seseorang yang berada dibalik punggung Jihoon
"Jihyo?!"
"Apa yang terjadi??!"
"Hyung.. Dia tidak bernafas!"
Seokjin kalut, Jungkook langsung panik. Yoongi yang baru saja dari kamar mandi langsung menghampiri mereka dengan handuk yang masih melilit di pinggulnya
"Kita ke lantai bawah!"
Seokjin langsung mengambil alih Jihyo, dan menggendongnya menuju lantai bawah.
Ruangan yang bertemakan putih semua, banyak alat-alat medis layaknya di ruang operasi rumah sakit. Fasilitas pun lengkap, dan tidak kurang. Ini ruangan Seokjin, ah tidak lebih tepatnya, Seokjin dan ayahnya yang sengaja membuat ruangan rawat darurat ini untuk mereka yang tiba-tiba terluka. Tapi karena sepeninggal Ayahnya, ruangan ini menjadi milik Seokjin.
Seokjin langsung memberikan masker oksigen dan memasangnya pada Jihyo, wajah Jihyo sudah sangat pucat bahkan keringat pun mengalir di pelepisnya. Alat pendeteksi jantung pun sudah dipasang di tubuh Jihyo. Jantung Jihyo sangat jelas sekali berdetak dengan sangat lambat. Terlihat tidak ada sama sekali raut wajah khawatir Seokjin, wajahnya terlihat tenang dan santai. Seorang dokter tidak boleh khawatir kalau ingin pasiennya selamat bukan?
Tit...tit..tit..tit...
"Haaaahhhh"
Nafas Jihyo kembali terdengar seperti orang normal pada umumnya, bahkan dekat jantungnya pun kembali normal. Seokjin lah orang pertama yang terlihat menghela nafasnya panjang dan merasa tenang sekarang.
Yoongi, Jungkook dan Jihoon mengusap wajah mereka dan bisa bernafas lega sekarang, pertanda Jihyo masih bisa diselamatkan"Apa yang terjadi tadi?!"
Yoongi menaikkan volume suaranya pada Jihoon, Jihoon menatap Yoongi bingung
"Apa kau tidak sengaja memberinya minuman soda hah?!"
"Hyung ini kamar rawat" - Jungkook menegur Yoongi pelan, agar Yoongi merendahkan volume suaranya
"Jelaskan pada kami Jihoon-ah"
Seokjin bersuara setelah ia merapikan alat yang ada di tubuh Jihyo. Dan hanya meninggalkan beberapa alat yang diperlukan
"Aku tadi menunggu Jihyo keluar dari kelasnya. Ternyata dia latihan dance, lalu aku menghampirinya dan melihat dia masih bersama seniornya dan pelatihnya. Aku tidak kemana-mana, hanya duduk diluar ruangan latihannya sampai dia selesai. Tapi seseorang yang merupakan teman Jihyo berteriak, aku terkejut lalu dia membuka pintu ruang latihan dan menarikku masuk. Aku sudah melihat Jihyo berbaring di lantai dengan nafas yang tersenggal, aku berusaha membangunkan Jihyo dan memberinya nafas buatan ketika denyut nadinya melemah hyung.. Aku melihat ada botol minuman di tangannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother - BTS Ft Park Jihoon
FanfictionKebanyakan orang bilang saudara itu segalanya, keluarga itu utamanya, tolong menolong itu sudah kodratnya. Nyawa di bayar nyawa, darah di bayar darah, luka di bayar luka. Apalagi ketika kita memiliki saudara kembar, ikatan batin akan sangat kuat. Ti...