My Brother - BTS Ft Park Jihoon

Fifteen

18 Mei 2021

"Diam bodoh! Kau mau kita ketahuan ha?"

"Hyung! Kau tidak ada kerjaan sekali seperti ini"

"Kim Jihoon! Kau tidak bisa diam sebentar?! Ini lagi serius"

Jihoon hanya memutar bola matanya malas, disini sebenarnya siapa yang bodoh? Dirinya yang melihat Taehyung menguping di depan kamar Seokjin, atau Taehyung yang bodoh?

Taehyung.

Tentu saja..

"Seokjin hyung keluar baru tahu rasa karena hyung menguping pembicaraannya dengan Yoongi hyung"

"Berisik sana pergi" Jihoon hanya mengangkat kedua bahunya lalu berlalu meninggalkan Taehyung yang masih asik dengan kegiatannya.

"Oppa.. Kau tampak idiot"

"Aish! Kau juga sama berisiknya dengan Jihoon, Jihyo-ya! Diamlah!"

Sebentar.

Taehyung tertegun beberapa detik dan menegakkan tubuhnya.

"Apa yang aku katakan tadi? Jihyo? Tidak mungkin"

"Jihoon!!! Jihoon??!!"

Taehyung memanggil Jihoon sejak tadi namun Jihoon tetap tidak merespon.

"Suara tadi memang suaranya..."

"Kenapa suasananya jadi begini"

"Oppa? Kau tidak mengenalku?"

BOOM

"Jih...??? Jihyo...???"

Taehyung terdiam seperti patung, kedua matanya tampak tidak berkedip sama sekali ketika melihat sosok adiknya yang selama ini sudah tidak bersamanya lagi sekarang berdiri di depannya dengan jarak yang dekat dengannya.

Tidak .. Tidak... Aku sedang tidak bermimpi sekarang.

Ini masih siang, bahkan baru saja kami menyelesaikan makan siang kami. Tapi dia?

Dia di depanku.. Terlihat bersinar, tubuhnya tidak berubah, masih pendek tapi bisa kulihat dia semakin manis.

Aku ingin menangis tapi tidak bisa, airmataku tidak mau keluar saat melihatnya berdiri didepanku. Aku terlalu merindukannya selama ini, adikku yang pergi mendahului kami semua.

Aku masih betah menatapnya, bahkan kulihat Jihyo juga menatapku. Mungkin dia bingung aku kenapa..

Dia maju selangkah...

"Oppa?"

Aku rindu suara ini Tuhan.. Kembalikan Jihyo kami bisakah?

"Ini... Kau.. ??"

Dia menganggukkan kepalanya, sama seperti dulu.

"Oppa terkejut? Apa ingin aku pergi saja?"

Tidak.

Jangan lagi kumohon..

"Jangan.. Oppa merindukanmu, kenapa kau pergi terlebih dahulu?"

"Maafkan aku.. Aku tidak bisa menolaknya..."

"Kau senang disana? Oppa senang karena setiap oppa merindukanmu kau datang padaku dalam mimpiku dan sekarang kau didepanku"