Jihoon ikut melangkahkan kakinya ketika Hyerin membawanya entah kemana. Setelah pulang dari Cafe tadi, Hyerin langsung menarik Jihoon keluar ketika Guanlin sudah lebih dulu pergi. "Ya! Ha Hyerin! Kau mau membawaku kemana ha?!"
SRAK
Hyerin melepas pegangan tangannya dari Jihoon, menarik nafasnya sebentar lalu membalikkan tubuhnya menghadap Jihoon yang berdiri dibelakangnya. "Aku tanya padamu, apa tujuanmu membawaku untuk menemui Guanlin hari ini?"
Jihoon menyerngitkan dahinya bingung, tampak memikirkan jawaban apa yang akan diberikannya pada Hyerin, walaupun pada dasarnya tidak ada alasan penting yang akan mewakili maksud dan tujuannya menelfon Hyerin untuk memintanya datang tadi. "Hanya ingin mengenali Guanlin padamu, bukankah kau tidak tahu yang mana orangnya?"
"Lalu dengan begitu kau seenaknya mengatur ini semua?" Jihoon menatpnya bingung, apa maksud dari kata mengatur, "Mengatur apa?"
Hyerin menampilkan smirknya sebentar "Jangan pura-pura tidak tahu. Mengajakku pergi kesana dengan tujuan untuk mengenalkan Guanlin padaku. Yang selama ini aku dengar bahwa Guanlin itu menyukaiku namun aku tidak tahu yang mana dia. Lalu kau yang ternyata teman dekatnya dan seenaknya saja begitu menyuruhku kesana? Kau tidak berhak begitu padaku Jihoon-ssi"
Deg
Jihoon terdiam, 'Jihoon-ssi?' apa Hyerin kembali? Apa dia tidak mengingatnya lagi?
"Jangan kau kira ini semua gampang sesuai dengan rencanamu. Mempertemukanku dengan Guanlin dan akan menjalin hubungan. Itu tidak akan terjadi.. Simpan rencanamu baik-baik"
"Hye.. Hyerin-ah.."
"Bersikap sopanlah padaku, aku seniormu jika kau lupa. Katakan pada temanmu bahwa aku tidak melihatnya sebagai lelaki. Hanya menganggapnya sebagai junior saja." Hyerin berlalu meninggalkan Jihoon yang masih berdiri dalam diamnya. Hyerin kembali tidak mengingat memori-memori Jihyo. Sudah Jihoon katakan bukan, dirinya belum terbiasa dengan perubahan sikap mendadak Hyerin. "Hyerin! Hye.. Ah! Sunbae! Tunggu!" Jihoon mempercepat langkahnya menjadi berlari kecil menghampiri Hyerin. Jangan sampai ada kesalah pahaman yang terjadi. "Apa? Aku ingin pulang"
"Maaf jika kau tidak menyukainya sunbae, aku hanya ingin memberitahumu saja tentang Guanlin yang selama ini kau dengar. Tidak ada maksud lain dari semua ini"
"Lalu?"
"He?" Jihoon menatap Hyerin bingung, yang ditatap hanya menatapnya datar dengan tangan dimasukkan kedalam saku celananya "Maaf jika kau merasa terganggu sunbae.." Seru Jihoon pelan, namun Hyerin masih bisa mendengarnya. Merasa cukup dengan perkataa dengan Jihoon, Hyerin kembali melangkahkan kakinya pergi menuju halte lain dan menunggu busnya datang.
"Argh! Bagaimana ini!!" Jihoon mengerang frustasi, mengacak rambutnya asal dan berjalan entah kemana kedua kakinya membawa tubuhnya.
"Terima kasih.." Hyerin tersenyum seraya membawa kantongan plastik belanjaannya. Ah dia baru saja keluar dari supermarket.
BRAK
"ARGHHH!!!!"
"HMMM... HMMM..."
"BERISIK!"
"Sudahlah jangan murung begitu, besok kau jelaskan saja padanya.. Jika ia menginganya lagi" Namjoon menyerah, ini sudah lebih dari sepuluh kali ia membujuk Jihoon agar tidak merajuk karena kelakuannya sendiri. Tidak ada yang salah jika Hyerin kembali tidak mengingat dan setelahnya mengingat kembali. Yang Namjoon pusingkan adalah Jihoon sejak tadi merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother - BTS Ft Park Jihoon
FanfictionKebanyakan orang bilang saudara itu segalanya, keluarga itu utamanya, tolong menolong itu sudah kodratnya. Nyawa di bayar nyawa, darah di bayar darah, luka di bayar luka. Apalagi ketika kita memiliki saudara kembar, ikatan batin akan sangat kuat. Ti...