Seventeen

2.1K 178 5
                                    

"Kim Jihyo? Tidak mau menjawabku?"




"Aku tidak akan mengulanginya lagi"

"Oppa.. dengarkan aku.." Jihyo tampak menghela nafasnya sebentar, lalu menatap Yoongi yang memang sejak tadi Yoongi tidak mengalihkan pandangannya kearah lain. Fokusnya tertuju pada Jihyo.

"Sewaktu jam istirahat, aku ke toilet. Ada beberapa toilet perempuan disana, ketika aku sudah selesai aku bingung pada satu pintu yang tidak terbuka sejak aku datang tadi sampai aku keluar. Awalnya aku mengabaikannya, tapi bodohnya aku menghampiri pintu itu. Ketika kuketuk tidak ada respon dari dalam aku hendak pergi tapi ada suara dari dalam. Seperti menjerit meminta tolong namun tidak terdengar jelas. Aku mencoba membuka pintu, tapi terkunci. Aku menyuih seseorang si dalam untuk membukanya, namun tidak ada respon hanya jeritan saja. Mau tidak mau aku mendobrak paksa memakai pel disana. Dan entah kenapa bisa terbuka"

Jihyo tampak menghela nafas lagi..

"Oppa tahu?"

"Seseorang terkunci disana"

Jawab Yoongi singkat

"Memang benar, tapi gadis itu. Yunji dia sengaja di kunci oleh seseorang, kedua tangannya di ikat kebelakang. Mulutnya di lakban dan parahnya beberapa kancing seragamnya terbuka keadaannya kacau. Aku langsung membawanya keluar dan melepas ikatannya, Yunji malah semakin menangis. Aku ingin membawanya ke uks dan melaporkannya pada guru. Tapi ketika keluar, Hyebin dan temannya yang lain datang mendorongku begitu saja.."

"Lalu kau memukulnya?"

"Tidak! Oppa dengarkan dulu"

Seokjin memberi tanda pada Yoongi agar tidak memotong cerita Jihyo, Yoongi hanya memutar bola matanya malas.

Selang beberapa menit.. Jihyo selesai menceritakan kejadian tadi. Jihoon mengangguk kecil tampak membenarkan.

"Lalu kenapa kau di beri surat panggilan orang tua kalau kau bukan pelakunya?"

"Oppa.. Bukankah sudah ku katakan. Aku di fitnah di sekolah, siapapun yang mendengarnya saat itu juga langsung percaya. Terlebih aku keluar bersama Yunji yang keadaanya sangat memungkinkan bahwa aku pelakunya. Awalnya orang hanya berlalu lalang, namun ketika mendengar suara Hyebin semua teralihkan begitu saja."

"Jika kau tidak salah kenapa tidak membela diri?" Taehyung, kali ini Taehyung yang bertanya. Setidaknya Taehyung tidak bertanya macam-macam seperti Yoongi. Taehyung sudah mendengar semuanya dari Jihoon

"Aku sudah membela diri! Berkali-kali aku membela diriku, tapi apa? Tidak ada yang percaya! Bahkan Yunji kusuruh berbicara dia hanya menangis! Aku tidak memaksanya sungguh. Aku hanya memintanya berbicara bahkan nada suaraku saat itu tidak terdengar seperti memaksa. Tapi Hyebin malah berkata aku memaksa Yunji dan membuat Yunji seperti ini. Aku tahu.. Aku tahu bahwa ini semua perbuatannya Hyebin, aku sudah hapal dengan kelakuannya"

Jihyo tampak menghela nafas panjang dan bersandar pada sofa, wajahnya terlihat frustasi. Jimin yang berada di sampingnya hanya bisa menepuk pundak adiknya.

"Kenapa kau menampar Jihoon?"

"Itu hal terpaksa.."

Semua mata langsung tertuju pada Jihyo saat itu juga. Jihoon hanya menghela nafas.

"Terpaksa katamu?! Kau menampar kembaranmu terpaksa? Apa kau memang berniat menamparnya hah? Siapa yang mengajarimu seperti ini hah?!"



Sudah.

Yoongi hilang kontrol, berteriak memarahi Jihyo, bahkan ia berdiri di depan Jihyo.

"Kau tidak tahu dampaknya pada Jihoon! Dia terluka karena ulahmu! Kau tahu itu kau salah!"

My Brother - BTS Ft Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang