Aku ah tidak kami semua.. Berharap semua akan baik-baik saja.
"Berarti kurang satu orang lagi dan kita akan baik-baik saja" Namjoon menghela nafasnya sebentar dan meneguk air minum yang berada di sampingnya. "Aku pikir setelah kejadian itu, semuanya sudah selesai dan tidak ada yang perlu di cemaskan. Ternyata dugaanku salah" Namjoon kembali menghela nafasnya kali ini lebih panjang dari sebelumnya menyenderkan kepalanya di bantalan sofa dan menatap langit-langit rumahnya.
"Tidak perlu cemas, semuanya akan baik-baik saja Joon-ah" Hoseok berusaha meyakinkan adik yang hanya terpaut satu tahun dibawahnya"
"Kita saudara satu rahim, satu darah dan berbagi di tempat yang sama. Percayalah semua akan baik-baik saja"
Kali ini giliran yang tertua memberi pencerahan sedikit untuk adik-adiknya. Seokjin berucap tenang agar semua saudaranya bisa tenang, walaupun sebenarnya masih ada rasa kecemasan itu. Beban Seokjin semakin berat, dirinya harus menghidupi delapan orang adiknya ketika kedua orangtuanya telah tiada. Dan sekarang dirinya harus menghidupi tujuh orang lagi. Satu di antaranya telah pergi meninggalkan mereka semua dan berada di dunia yang berbeda. Seokjin tidak ingin kejadian yang sama terulang lagi, harus menerima kenyataan pahit akan kehilangan orang yang disayanginya. Keluarga yang disayanginya, saudaranya yang disayanginya. Seokjin tidak mau itu terjadi pada saudaranya yang masih menghirup nafas bersamanya saat ini.
"Bantulah aku Ayah, Ibu.. Jihyo.. Aku tidak mau hal buruk terjadi. Aku percaya kalian selalu bersama kami. Bantulah aku"
Seokjin menghela nafasnya sebentar lalu seperkian detiknya tertawa karena tingkah Taehyung yang tiba-tiba saja menjadi mencairkan suasana.
"Dasar idiot. Seharusnya kau menjadi actor komedi saja. Bukan actor drama teatermu!"
"Ya! Hyung kau tidak suka aku menjadi actor terkenal ya?" Taehyung tampak menggoda Yoongi "Kau seharusnya beruntung adikmu yang tampan ini menjadi terkenal hyung" Yoongi hanya menatap malas Taehyung, sedangkan Taehyung memandangnya dengan ekspresi yang sulit diartikan.
Bagaimana tidak, disaat mereka tengah serius Taehyung yang baru saja turun dari kamarnya menghampiri mereka semua, kakinya malah terpeleset di tangga dan bokongnya berhasil mendarat sempurna di lantai yang dingin. Karpetnya licin ketika Taehyung menginjaknya tadi, dan dirinya pun terjatuh begitu saja. Sungguh miris!
"Yoo~ Jihoon!"
"Dari mana?"
"Menemani Daniel hyung tadi.."
Jihoon hanya mengangguk mengerti. "Itu siapa? Kekasihmu? Waahh kau tidak memberitahuku!"
Guanlin tersenyum penuh arti dan tertawa pelan ketika melihat walpaper handphone Jihoon sekilas, foto bersama seorang perempuan "Kekasih apa?! Dia saudaraku!"
"Kau punya saudara perempuan?"
"Aku punya satu saudara perempuan. Namanya Kim Jihyo" Jihoon memberikan handphonenya pada Guanlin dan melihat secara jelas siapa perempuan yang dibicarakan tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother - BTS Ft Park Jihoon
FanfictionKebanyakan orang bilang saudara itu segalanya, keluarga itu utamanya, tolong menolong itu sudah kodratnya. Nyawa di bayar nyawa, darah di bayar darah, luka di bayar luka. Apalagi ketika kita memiliki saudara kembar, ikatan batin akan sangat kuat. Ti...