Five

4.2K 336 9
                                    


05 Maret 2021

Gemuruhnya suara hujan menemaninya yang sedang duduk di teras halaman belakang rumahnya. Bahkan suara petir yang menghiasi langit pun tidak di hiraukan olehnya. Ia hanya menikmati dinginnya cuaca kali ini, tidak menghiraukan perkataan pelayannya sejak tadi.

Lelaki itu hanya mengusap wajahnya lalu membenarkan tata letak rambutnya yang terkena tiupan angin. Memori dikepalanya terus saja berputar layaknya film yang ia tonton. Memori tadi adalah sebagian dari memorinya tiga tahun yang lalu, ketika Jihyo masih ada. Ketika Jihyo masih bisa bernafas bersama mereka, ketika Jihyo selalu saja membuat masalah dan ketika mereka tidak pernah berhenti memarahi adiknya. Ketika Jihoon kembarannya menjadi seperti perempuan karena ulah Jihyo. Jihyo begitu istimewa untuk mereka.

Yah tiga tahun yang lalu setelah mereka tahu mengenai fakta Jihyo sakit mereka menjaganya selama 24 jam full. Tidak pernah perhatian mereka terlepas dari Jihyo. Jihoon sempat cemburu terhadap perhatian semua kakaknya, mereka hanya tertawa menanggapinya betapa menggemaskannya Jihoon saat itu. Tapi sekarang Jihoon lebih dewasa dengan dunia perkuliahannya. Tidak ada lagi Jihyo yang selalu berada di sampingnya..




"Hyuuungg!!! Jihyo menarik celanaku dari tadi!"

Jihoon memegang erat pinggangnya agar celana pendeknya tidak merosot kebawah karena Jihyo sejak tadi menariknya terus

"Apa yang kalian lakukan?!"

Namjoon yang baru saja datang dengan wajah lelahnya bukannya mengistirahatkan dirinya malah langsung mendapatkan adegan dimana kedua adik kembarnya bertengkar

"Jihyo? Kau kenapa menarik celananya begitu?"

"Itu celanaku! Bukan punya Jihoon!"

"Ya! Bodoh! Ini celanaku! Punyamu lebih pendek dari ini!"

"Itu juga pendek! Diatas pahamu! Kembalikan!"

"Karena aku lebih tinggi darimu pendek! Lepaskan!"

"Aish pergi dari sini kalian aku lelah!"

Namjoon menghempaskan tubuhnya di sofa dan menutup wajah lelahnya, tapi? Jihoon dan Jihyo masih saja asik merebutkan sesuatu yang tidak begitu penting

"Hentikan astaga. Lebih baik kalian belajar!" Jimin yang tiba-tiba datang bersama Yoongi pun terkejut dengan apa yang disajikan didepan mata mereka

"Hyung kau yang membelikan celana itu?"

"Iya.. Mereka tampak bagus memakainya" Jimin hanya mendengus kesal dengan jawaban Yoongi. Bagaimana bisa Yoongi membelikan celana kembar untuk dua adik kembarnya?! Bahkan warnanya saja sama! Bedanya punya Jihyo lebih pendek diatas lututnya sedangkan Jihoon tidak. Tapi karena lebih tinggi Jihoon jadinya celananya terangkat

"Mereka kembar, jadi kubelikan saja yang kembar" Yoongi hanya berucap sebentar lalu duduk disalah satu sofa, meninggalkan Jimin yang tengah menatapnya jengah

"Jihoon kembalikan! Atau ku tarik celanamu!"

"Aih ini punyaku! Punyamu mana?!"

"Hyuuuuung dia mau menarik celanaku!!!!!"




Yoongi terkekeh pelan ketika mengingat memori di otaknya yang menurutnya itu sangat lucu. Hanya masalah sepele tapi mereka bertengkar. Mereka merindukan itu semua, dan selalu merindukannya.

"Tuan.. Anda harus masuk Anda sudah terlalu lama berada diluar. Cuaca hari ini sedang tidak bagus"

Lelaki itu hanya bisa menghela nafasnya tapi tetap saja keinginannya untuk masuk ke dalam rumah saja tidak ada.

"Dia sangat menyukai hujan.. Bahkan dia lahir ketika hujan turun dengan sangat deras. Anehnya ketika dia bermain hujan dia tidak pernah sakit. Kau tau bukan?"

"Iya Tuan.. Dia istimewa"

"Tentu saja.. Bahkan hobinya hanya memandangi hujan seperti yang aku lakukan. Tapi sangat berbeda dengan kembarannya. Ia terlihat biasa saja"

"Itulah kenapa Nona Jihyo di sebut istimewa Tuan"

Yoongi, ya dia lelaki yang sejak tadi duduk disini. Yoongi menghela nafasnya panjang memejamkan matanya sebentar dan berdiri. "Aku merindukannya selama tiga tahun belakangan ini.."

Pelayan tadi hanya bisa menatap Yoongi nanar, tatapan yang tidak bisa digambarkan. Dia tahu, Tuan nya ini sangat-sangat merindukan Nona kecil mereka.

"Apa mereka sudah pulang?"

"Belum Tuan.. Hanya Tuan Jungkook saja yang baru pulang" Pelayan tadi mengikuti langkah Yoongi masuk kedalam rumah, akhirnya Tuan nya mau masuk kedalam rumah juga setelah dua jam setengah berada di luar.

"Hyung! Dari mana saja? Sepi sekali rumah" Jungkook langsung berteriak seperti biasa ketika mendapati Yoongi yang baru saja saja datang entah dari mana dan langsung duduk di sofa "Jangan berteriak Kook-ah suaramu menggelegar!"

"Jangan bilang kau habis dari halaman belakang melihat hujan? Seperti yang Jihyo lakukan?" Jungkook hanya mendapati cengiran diwajah Yoongi yang artinya itu sebagai jawaban bukan? "Waahh kau melakukannya setiap kali hujan turun hahaha.. Bahkan kaulah yang paling sering memarahinya Hyung!" Jungkook tertawa, ia tidak habis pikir. Selama tiga tahun belakang ini Yoongi lah yang paling sering melakukan kegiatan apa yang menjadi hobi adiknya. Yoongi banyak berubah, itu yang Jungkook suka. Yoongi jadi banyak bicara, jadi lebih hangat walaupun setiap kalimat yang keluar dari mulutnya tetap saja menusuk hati. Yoongi menjadi lebih baik sekarang tidak mudah emosi seperti sebelumnya. Pengaruh Jihyo sangat bermanfaat baginya.

My Brother - BTS Ft Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang