Twenty Five

1.6K 152 9
                                    

Jika orang yang telah lama meninggal pada kehidupan sebelumnya dan dilahirkan kembali pada kehidupan selanjutnya, itu Reinkarnasi.

Tapi ini bukan masalah Reinkarnasi.. Ini berbeda.




Jimin berjalan perlahan menyusuri lorong rumah sakit menuju kamar rawat dimana Hyerin berada. Ah tidak Jihyo berada. Bukan.. Mereka berdua adalah sosok yang sama Kim Jihyo dan Ha Hyerin. Segala jenis pertanyaan yang sejak tadi memenuhi kepalanya, saat ini mulai berkurang. Sungwoon benar-benar menepati janjinya untuk menceritakan semua tentang Hyerin pada Jimin. Sekarang giliran Jimin yang akan menjelaskan semuanya secara perlahan pada semua saudaranya. Apakah mereka mempercayainya atau tidak? Seperti dirinya yang saat mendengarkan penjelasan Sungwoon antara percaya dan tidak.





"Jimin-ssi.. Aku tidak tahu setelah ini kau akan percaya dengan semua yang aku katakan atau tidak itu pilihanmu. Tapi aku hanya ingin menjelaskan semuanya yang telah terjadi padamu. Karena kau lah lelaki yang di mimpi adikku."

"Apa maksudmu dengan mimpi? Aku tidak mengerti Sungwoon-ssi.."

Sungwoon menghela nafasnya sebentar dan mulai menceritakannya pada Jimin "Ha Hyerin dan Kim Jihyo adalah sosok yang sama. Kau tidak percaya? Begitupun denganku saat pertama kali mengetahui faktanya"

Jimin mengerjapkan matanya cepat berusaha mencerna dengan baik ucapan yang Sungwoon lontarkan "Jadi.. Dia kembali?"

"Aku tidak bisa menyimpulkan bahwa adikmu yang telah lama meninggal itu kembali. Tapi faktanya itu terjadi ada Hyerin adikku. Dari dulu Hyerin sering memimpikan delapan orang lelaki serta orangtua yang selalu menyayangi keluarganya. Dan adikku melihat ada dirinya disitu selalu bersama keluarga itu. Bahkan dia memiliki kembaran lelaki, Kim Jihoon. Aku benar?"

Jimin hanya mengangguki kepalanya pertanda apa yang diceritakan Sungwoon benar adanya. Mulutnya serasa terkunci tidak mampu untuk menjawab Sungwoon dengan lontaran kalimat. "Jika kau pikirkan dengan baik, Hyerin dan Jihyo jelas seumuran bukan? Untuk yang kali ini maafkan perkataanku Jimin-ssi, bahkan jika adikmu sekarang masih hidup tentu adikmu pasti sama seperti adikku saat ini. Tapi takdir adikmu berkata lain, adikmu tidak bisa tertolong saat masa kritisnya. Adikmu meninggal karena alergi yang dideritanya yaitu soda. Dia koma selama enam bulan lamanya, lalu seminggu setelahnya dia sadarkan diri. Namun, Tuhan berkata lain. Adikmu telah pergi saat dirinya terbangun dari komanya dan bahkan itu hanya singkat. Tujuh jam kalian fokus pada adik kalian yang telah sadar dari komanya, namun tujuh jam itu pula hari terakhir kalian melihat dirinya."

"Kau benar.. Bisa dibilang itu hari terberat bagi kami semua.." Jimin menghapus air matanya perlahan ketika dirasa air matanya keluar begitu saja. "Kau tahu apa yang terjadi pada adikmu selama koma? Dan apa yang terjadi pada adikku?"

"Adikmu menemukan adikku ketika pulang sekolah. Setelah kejadian mereka berdua bertemu, selama itu juga adikku mengalami mimpi-mimpi yang dialaminya. Kau percaya bukan bahwa manusia memiliki setidaknya tujuh kembaran di muka bumi ini? Aku rasa adikku dan adikmu termasuk sala satunya. Tapi yang harus kau tahu adalah, keduanya bukan hanya mirip dari segi fisik yang selama ini kau lihat Jimin-ssi.. Bahkan perilaku, sifat mereka sama. Aku mengira saat itu adalah keajaiban. Saat Hyerin kecil, dia dilahirkan tanpa kasih sayang seorang ibu. Bahkan saat ia berada dikandungan ibu, ayah sudah pergi terlebih dahulu karena sakit yang dideritanya. Hyerin kecil diasuh oleh paman dan bibiku, ketika ia beranjak balita aku yang mengasuhnya karena mereka harus pindah ke Jepang."

"Maafkan aku Sungwoon-ssi, karena ini kau harus menceritakan masa lalaumu padaku..." Jimin berujar pelan merasa tidak enak pada Sungwoon karena mengetahui fakta yang sebenarnya tentang keluarga lelaki itu. "Tidak apa-apa.. Lagipula kita dekat bukan?"

"Tetap saja tidak. Kita bahkan baru bertemu hari ini.."

Sungwoo tertawa pelan dan menarik perhatian Jimin "Apa ada yang lucu?"

"Apa hal ini aku perlu menceritakannya padamu?"

"Hal apa maksudmu?" Sungwoon tertawa pelan, ah seharusnya dirinya tidak boleh tertawa disaat serius seperti ini. Tapi percayalah jika melihat wajah Jimin saat ini, lelaki itu sangat menggemaskan. Wajahnya yang kusut, lelah dengan pikirannya yang terlalu penuh, sembab habis menangis dan menatapnya polos. Sungwoon akui ia jahat sekarang.

"Baiklah akan aku beritahu.. Sewaktu Hyerin kecil, dia selalu berkata padaku.. 'Oppa, nanti ketika aku sudah besar ada seorang gadis yang sangat mirip denganku akan bertemu denganku' Kau tahu bagaimana kondisiku saat itu? Tentu aku tidak mempercayai anak seumuran dirinya. Tapi Hyerin kecil tidak menyerah padaku, ia berusaha meyakinkanku. 'Oppa nama gadis itu Kim Jihyo, dia itu kembaranku oppa. Oppa kau tidak boleh terlalu banyak minum soda ya, walaupun kau tidak alergi pada soda. Tapi Jihyo alergi soda dan dia akan pergi terlebi dahulu karena alerginya' Itu yang selalu dikatakan Hyerin padaku dulu. Seiringnya berjalan waktu, aku mempercayainya. Bahkan Hyerin tahu dimana letak rumah kalian, bahkan Hyerin tahu siapa nama kalian saat dulu. Dan tidak jarang juga kami kerumah kalian walaupun hanya lewat, dengan alasan Hyerin hanya ingin melihat Jihyo"

Jimin berusaha mencerna penjelasan Sungwoon. Otaknya tidak berjalan baik kali ini.

"Kau sungguh mengalaminya? Ah tidak maksudku adikmu?"

"Iya dia benar-benar mengalaminya. Kita bahkan beda orang tua kau tahu bukan? Tapi itulah yang terjadi Jimin-ssi.. Namun seiring bertambahnya umur Hyerin, dia sedikit demi sedikit melupakan hal itu. Entahlah dia melupakannya begitu saja seakan tidak pernah terjadi. Namun, ketika pulang sekolah semuanya kembali. Ketika adikmu dan adikku tidak sengaja bertemu. Lebih tepatnya adikmu yang masih koma namun rohnya berjalan entah kemana tidak sengaja bertemu dengan adikku. Dan adikku yang saat pulang sekolah tidak sengaja bertemu dengan adikmu. Semua ini karena ketidaksengajaan beberapa tahun yang lalu Jimin-ssi. Namun, dari itu semua Hyerin mulai mengingat masa kecilnya yang tahu tentang adikmu seperti apa. Dari situ dia mulai memimpikan hal-hal seperti itu. Dia bisa melihat dirinya berada pada kalian saat itu juga.. Namun, ketika ia terbangun ia tidak akan bisa mengingatnya siapa kalian. Dan sekarang aku rasa dia kembali pada masa dimana dia akan bisa mengingat kalian, ingat perkataanku adikmu dan adikku adalah sosok yang sama Jimin-ssi.. Jangan herankan akan perubahan sikapnya"

Jimin mencerna semuanya sengan baik, dari awal sampai akhir tidak ada yang ia lewatkan. Mengetahui bahwa adiknya Kim Jihyo memang tidak kembali, namun Ha Hyerin lah yang selalu bersama Kim Jihyo selama ini. Disatu sisi dia Kim Jihyo dan disatu sisi dia Ha Hyerin. Mereka adalah sosok yang sama. Sama-sama adik dari Lelaki berna Ha Sungwoon dan adik mereka. Apa Jimin harus senang mengetahui faktanya seperti itu? Atau tetap seperti biasa? Karena memang adik kandungnya memang sudah tiada dan tidak akan pernah kembali. Ataukah Jimin harus merasa bersyukur bahwa keajaiban itu ada? Dan sekarang ia benar-benar bisa melihat sosok adiknya...

Sungwoon memegang tangan Jimin dan menatapnya agar bisa memberi sedikit kenyaman karena dirinya menjelaskan tentang semua hal apa yang sejak tadi memenuhi kepala Jimin. Dan sekarang terbukti Jimin tidak bisa mencernanya dengan cepat.

"Jimin-ssi.. Kau dan saudaramu yang lain tidak perlu khawatir, jika kalian merindukan adik kalian. Temuilah adikku.. Dulu Hyerin selalu berkata padaku. Jika nanti suatu saat dirinya bersama banyak orang lelaki, aku tidak perlu merasa takut. Karena dia juga adikku.. Dia tidak akan melupakanku dan kalian.. Aku mohon tolong percaya pada ucapannya.. Jika ia tidak mengenali kalian aku mohon mengertilah, karena memorinya tidak bisa terus menerus mengingat kejadian Jihyo saat ia hidup.."







Jimin menghela nafasnya sebelum membuka kamar rawat Hyerin. Tapi yang ia dapat hanyalah sebuah keributan kecil. Apa yang terjadi, astaga.. Bisakah biarkan dirinya duduk sebentar dan memejamkan mata?

"Ya! Kim Jihoon!! Kau memberitahu pada Daniel kaamr rawatku juga?!!!"

"Maaf sunbae.. Daniel sunbae bertanya jadi aku memutuskan untuk memberitahunya"

"Kau tidak senang aku datang, hah?!"





°°°°°

Kemarin aku sudah publish part 25 tapi hilanggg haaa wattpadnya😭 dan sekarang malah muncul update an ku yg kemarinㅠㅠ itu terpaksa aku unpublish dan ganti jalan ceritanya jadi seperti ini.. Harus memutar ide di otak juga:")))

Aku harap kalian senang dengan ide kali ini:"))) selamat membacaaa ❤

My Brother - BTS Ft Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang