Twenty Nine

1.3K 123 8
                                    

"Saat masa sekolahku dulu.."

"Bukan dari situ.. Saat kau kecil"

Hyerin mendengus menatap Taehyung yang berada didepannya, dan memakan rakus ayamnya "Bilang dari tadi! Setidaknya aku tidak memulai dari sekolah tau!"

"Maaf maaf.. Lanjutkan ceritamu dan.."

"Apalagi Oppa?!"

"Makan ayam yang benar" Taehyung meneguk ludahnya sendiri, Hyerin benar-benar menyeramkan sungguh. Memegang paha ayam begitu dengan tatapan tajamnya.

"Aku tidak ingat pastinya saat aku berumur berapa. Yang jelas saat masih kecil dan sudah bisa berjalan dan bebicara. Lima tahun? Kemungkinan"

"Saat itu aku hanya seperti anak kecil pada umumnya bermain-main. Waktu itu sedang menemani kakakku membeli roti, aku disuruh menunggu di salah satu meja disana. Namun dia sangat lama sekali, aku berniat menghampirinya yang sedang mengantri berdiri. Tapi karena tidak lihat-lihat aku menabrak seorang wanita. Aku pikir aku akan dimarahinya ternyata tidak. Dia menolongku dan membantuku berdiri melihat badanku apa ada yang terluka atau tidak. Ternyata tidak ada.."

"Lalu apa hubungannya mana intinya"

"Aish! Sabar! Itu awal mulanya tahu!"

"Aku ingat kalimat yang dia katakan padaku dulu, 'Syukurlah kau tidak terluka.. Kau manis sekali seperti anak gadisku.. Bahkan terlihat mirip. Aku berharap kalian dapat bertemu dan bertemu anak manis' dia berkata seperti itu.. Aku hanya menganggapnya biasa saja, kebanyakan orang seperti itu bukan? Tapi setelah kejadian itu.. Besoknya aku tahu.. Ah tidak aku mulai mengalami hal yang tidak pernah kualami sebelumnya. Aku mulai bermimpi hal-hal aneh tapi aku tidak memberitahu pada Sungwoon jika aku mimpi seperti itu.. Ia tentu akan tidak percaya, aku hanya memberitahunya apa yang terjadi di mimpiku.."

Taehyung menautkan alisnya bingung sedikit tidak mengerti perkataan Hyerin "Maksudmu bagaimana?"

"Aku tidak mengatakan pada Sungwoon bahwa aku memimpikan hal aneh, tapi aku hanya memberitahunya apa yang terjadi ei mimpiku. Kau tentu sudah mendengarnya bukan? Jika aku sering berkata padanya tentang gadis dan delapan orang lelaki?"

"Ahhh iya.. Aku mengerti. Lanjutkan"

"Eum.. Oppa? Boleh aku bertanya sesuatu sebelum aku melanjutkan berbicara?"

"Ada apa? Katakan saja"

"Bisa pesan pizza lagi? Aku tidak kenyang"

Rahang Taehyung hampir terlepas begitu saja. Bagaimana bisa gadis didepannya ini masih mengatakan lapar? Dia sudah memakan banyak makanan.

"Kau sudah makan banyak Hyerin-ah.. Tidak itu tidak baik untuk kesehatanmu"

"Jadi tidak boleh?" terdengar nada pelan dari suara Hyerin. Oh ayolah jangan bersikap seperti itu di depan Taehyung. Dia tidak akan sanggup.

"Tidak boleh.. Kau akan kekenyangan dan perutmu sakit, serta pencernaanmu akan susah"

"Benar tidak boleh ya.."

"Iya.. Dan lanjutkan ceritamu.."

"Oppa serius? Tidak boleh?"

Taehyung menganggukkan kepalanya. Hyerin menghela nafasnya panjang, tidak berhasil, pikirnya..

"Ya seperti itu.. Namun ketika aku semakin dewasa, aku tidak mengingat kejadian dimana aku selalu bercerita pada Sungwoon tentang mimpi itu. Aku seakan lupa bagian itu. Sewaktu pulan sekolah, disaat aku bertemu Jihyo. Awalnya aku pikir Jihyo sama seperti manusia yang lainnya.. Namun ternyata dugaanku salah, Jihyo bukan manusia saat itu.. Tubuhnya masih koma.. Aku sungguh tidak percaya, saat itu percayalah aku sempat ketakutan jika mengetahuinya. Jihyo tidak menyeramkan. Tapi sungguh jika melihat seseorang yang berbeda dari kita bagaimana rasanya? Dia sama masih memakai baju rumah sakitnya dengan rmabut hitam panjangnya yang indah.. Aku mengaguminya dia sangat cantik. Beberapa hari aku sempat menghindar darinya karena ketakutan. Tapi Jihyo selalu mendatangiku bersamaku selama itu. Aku jadi terbiasa karena kehadirannya, kami hanya berbicara seperti biasa, dia banyak menceritakan tentang kalian. Setelah dua minggu bertemu dengannya, aku mulai merasakan ada yang aneh pada diriku. Dadaku sangat sesak dan sangat sakit aku tidak tahu kenapa, dan memoriku ketika kecil terulang kembali. Aku mulai memimpikan kalian seperti dulu"

"Tapi kau tidak memiliki kemampuan khusus bukan? Seperti bisa melihat hal yang tidak bisa dilihat orang pada umumnya?"

Hyerin menghela nafasnya "Tentu saja tidak! Ini berbeda aku tidak tahu mengapa"

"Selama itu kau bersama Jihyo? Tidak mengatakan pada Sungwoon hyung?"

"Aku mengatakan padanya. Kau lupa? Oppa kau sungguh tidak berubah" Hyerin tertawa pelan, sungguh Taehyung tetap Taehyung yang dulu

"Jangan memotong oppa! Mau mendengar sampai selesai apa tidak?!" -sambungnya lagi

"Baiklah baiklah lanjutkan" Taehyung kembali meminum cola miliknya

"Kami terbiasa bertemu. Jihyo tidak nakal kalian tahu itu bukan? Dia hanya kurang perhatian dari kalian.. Kalian terlalu sibuk, jadi dia melakukan hal bodoh agar dapat menarik perhatian kalian. Bahkan dia tertawa saat menceritakannya padaku. Dia berusaha mati-matian menutupi alerginya selama itu, hanya menjauhi soda menuutnya itu hal gampang, namun dugaannya salah. Tidak segampang itu ketika banyak minuman dan makanan yang mengandung soda. Dia bangga saat mengetahui ada seseorang yang mirip dengannya bahkan dirinya dan Jihoon saja semakin dewasa tidak terlihat mirip benarkan? Makanya ketika dia bertemu denganku dia sangat senang. Mungkin keajaiban itu ada, hal seperti ini bukan? Tidak ada yang tahu.."

Hyerin menghela nafasnya dan menghabiskan colanya. Sungguh dia lelah berbicara panjang lebar seperti itu.

"Sudah selesai?"

"Tentu.. Aku sudah mengatakan semuanya dari awal dan akhir" Hyerin menjawab santai "Aku fikir ada hal lain lagi"

"Hal lain? Aku tidak begitu mengingatnya.. Jika aku ingat, aku akan mengatakannya lagi" Taehyung hanya menganggukkan kepalanya. Setidaknya ia sudah mendengar dari orang yang benar-benar mengalaminya secara langsung.

"Ahh.. Sejujurnya aku masih belum terbiasa ketika kau tiba-tiba mengingat kami dan tidak"

"Benarkah? Begitulah.. Aku hanya ingin meminta maaf jika aku memang tidak mengenal kalian. Tapi percayalah setelahnya aku akan mengenal kalian. Seperti tadi contohnya?"

"Ah benar! Awalnya kau tidak ingat dan beberapa detik setelahnya ingat. Tapi kau selalu memegangi dadamu dan kesakitan"

"Aku juga tidak tahu kenapa sangat sakit aku tidak mengerti.. Tapi untuk saat ini hanya sebentar tidak lama seperti kemarin-kemarin. Tidak masalah"

"Ah!! Sekarang jam berapa?! Aku masih ada sekali pemotretan!!" Taehyung benar-benar terkejut. Hyerin tiba-tiba menggebrak meja berhasil menarik perhatian yang lain. "Aish! Duduk cepat kau membuatku malu" Taehyung menarik tangan Hyerin menyuruh Hyerin cepat duduk "Ini jam berapa?! Nanti mereka mencariku oppa!"

"Masih kurang lima belas menit lagi"

"Ah benar? Kita kembali oppa? Aku belum mengganti pakaian dan yang lainnya"

"Baiklah.. Ayo kita kembali"







"Masuklah.. Kau akan dicari"

"Terima kasih untuk makanannya.." Hyerin tersenyum manis begitu juga dengan Taehyung "Setelah selesai aku akan kemari bersama Jihoon. Mau mampir ke rumah kami?"

"Apa boleh?"

"Tentu saja! Kau adik kami juga tentu tidak masalah!" Taehyung menampilkan senyum kotaknya. Hyerin hanya menganggukkan kepalanya "Baiklah! Aku akan memberitahu Sungwoon nanti."

"Tentu!"










"Jihoon? Aku yang akan menjemputmu. Jam berapa kau selesai?"

"Jam empat hyung.. Hyung jangan lupa kabari Seokjin hyung dan Namjoon hyung, tadi Seokjin hyung mengatakan kemungkinan Namjoon hyung yang akan menjemput"

"Baiklah aku akan menghubungi mereka.."















°°°°

Hai!! Hari ini aku memang rencana update 2x😸 semoga kalian suka ya! Dan semoga tidak bosan dengan ceritanya sampai end hehe.. Aku udah bener" ngeluarin ise dari kepalaku😸

Kalau kalian mau curcol, di kolom komentar ya.. Akan ku respon satu persatu!

Selamat membaca😸

My Brother - BTS Ft Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang