Awal

11.6K 539 53
                                    

Seorang gadis nampak gelisah di depan sebuah kamar. Berkali-kali ia terlihat mondar-mandir sambil memperhatikan jam tangannya.

"Gracia!! Shani!! Nadse!! Buruannn!! Kalian mau berangkat jam berapa?! Ini udah siang, loh."

"Bentar, Kak. Ini Gracia dandannya lama bangettt."

"Ihh, ini karena Ci Shani ngambil lipstick akuu."

"Ih, kok aku, sih?"

Gadis yang menunggu itu hanya menggeleng mendengar teriakan-teriakan dari dalam kamar tersebut. Selalu seperti itu.

10 menit kemudian, pintu kamar berwana putih itu terbuka.

"Pagi kakakku."

"Pagi, Nads- emmhhh."

Nadse memotong ucapan kakaknya dan mencium lembut bibir kakaknya cukup lama. Kalau saja Gracia tak menarik tangan Nadse, ciuman keduanya tak akan terlepas.

"Gak usah lama-lama kali, Nads!" Cemberut Gracia. "Pagi, Kak Viny."

Viny menghela nafasnya, "iya, pagi Gre."

Gracia tersenyum lembut lalu mencium singkat bibir Viny sebelum mendorong tubuh Nadse untuk menuruni tangga rumah mereka.

"Pagi, Kak."

"Pagi... Indira." Shani tersenyum lalu mencium singkat pipi Viny.

"Maaf ya, Kak."

Viny mengangguk pelan sambil menggaruk leher belakangnya saat mendengar penuturan Shani.

"Gak apa. Udah biasa, kok. Yaudah kamu turun, sarapan dulu. Entar Nadse sama Gracia nungguin."

Shani pun mengangguk dan menuruti perintah Viny. Meninggalkan Viny yang kembali menghela nafasnya sambil mengusap pipi serta bibirnya. Ia menggeleng sebelum akhirnya menyusul ketiga adiknya.

Saat Viny menuruni tangga rumahnya, ia kembali dibuat menggeleng saat melihat ketiga adiknya kembali ribut.

"Ih, gak mau ya, Gre! Ini punya gue," Nadse berucap sambil menjauhkan piringnya.

"Ih pelit, Ci Shaniii."

Tidak peduli rengekan Gracia, Shani terus melahap pasta miliknya.

"Ih, Cici mah."

"Sukurin." Ledek Nadse.

"Ada apa lagi ini?"

"Itu, Kak. Pastanya diabisin Nadseee."

"Kok jadi gue?"

"Udah, udah. Masih ada kok. Bentar Kak Viny ambilin."

"Yey!" Gracia memeletkan lidahnya pada Nadse lalu kembali duduk di bangkunya.

Akhirnya Viny ikut makan setelah menyelesaikan masalah pasta barusan. Ia menggeleng sambil menatap ketiganya. Senyuman tipis terukir di wajah manisnya.

Viny PoV

Namaku Ratu Vienny Fitrilya, atau yang biasa dipanggil Viny. Aku mahasiswi DKV tingkat akhir yang kegiatan sehari-seharinya selain kuliah yaitu mengurusi ketiga gadis manis yang ada dihadapanku ini. Mereka adikku dan mereka kembar tiga. Lucu, ya? Hahaha.

Shani Indira yang paling kalem ini merupakan si kembar tertua. lahir beberapa menit lebih dahulu. Yang kedua ada Nadhifa Salsabila, biasa kami panggil Nadse. Dan terakhir ada si bontot Shania Gracia yang terkadang kekanakan itu.

Yah mereka memang masih anak-anak, diumurnya yang baru 16 tahun ini. Terlalu kekanakan dan terkadang membuatku repot.

Tapi, aku sudah terbiasa mengurus mereka sejak kecil. Mama kami meninggal tak lama setelah melahirkan ketiganya, dan papa kami menyusul tak lama setelahnya karena penyakit yang dideritanya.

Twins Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang