Setelah pesta kejutan ulang tahun Viny, kini mereka semua tengah berkumpul dan mengobrol di ruang tamu rumah Viny.
Padahal sudah 2 jam berlalu namun obrolan mereka tak ada habisnya. Mulai dari membahas JKT48, dunia entertain, kehidupan mereka di sekolah atau kampus, sampai mengenai masalah percintaan masing-masing.
Dan tentu saja, hubungan gadis yang tengah ber-ulang tahun yang paling menarik untuk dibicarakan. Mulai dari kedekatannya dengan Naomi yang akhirnya ketahuan pernah memiliki rasa, Anin yang sempat menjadi pengagumnya sejak pertama kali bertemu, Sinka yang jelas pernah menjalin hubungan dengannya, hingga kini Shani yang statusnya berubah dari adik menjadi pacarnya.
Viny hanya menghela nafas kasar saat ia menjadi topik pembicaraan. Apalagi Lidya, sahabatnya itu begitu kompor dan senang meledeknya. Dan ternyata tanpa Viny sangka, Beby sangatlah klop dengan Lidya untuk mem-bully nya.
Tapi, Viny sama sekali tidak marah. Justru Viny merasa sangat senang karena ia bisa berkumpul bersama ketiga adiknya dan sahabat-sahabatnya.
Ve yang dari tadi lebih banyak ikut tertawa melirik ke sampingnya saat merasakan tubuhnya semakin berat. Dan ternyata, Gracia sudah tertidur memeluknya dari samping.
Ve menggeleng pelan. 'Pantes aja diem dari tadi. Udah tidur ternyata.' Batin Ve.
Ve pun melirik ke arah Viny. "Eumm... Viny..."
Semua langsung diam saat mendengar suara Veranda. Viny yang dipanggil pun langsung menoleh.
"Vin, Gracia...."
"Eh? Gre udah tidur, Kak? Dari kapan?"
"Kayaknya udah agak lama, deh. Nyenyak banget soalnya. Boleh minta tolong bantu angkatin?"
"Ah, biar Viny aja yang gendong."
Dengan dibantu Shani dan Ve, Viny pun mengangkat tubuh Gracia dan menggendongnya ke kamarnya.
Setelah tubuh Viny, Ve dan Gracia menjauh, Yona melirik jam dinding yang ada di sana. Jarum jam sudah menunjuk pukul 2 dini hari.
"Kayaknya kita semua juga harus tidur, deh." Ucapnya.
Nadse mengangguk menyetujui. "Shan, lo tidur sama Kakak, ya. Biar Anin tidur di kamar kita." Shani mengangguk.
Nadse mengalihkan wajahnya ke tamu-tamunya. Lidya lalu berbisik. "Aku tidur sama kamu, ya."
"Gak ada!" Jawab Nadse sambil mendelik. "Kak Sinka, Kak Naomi sama Kak Ve tidur di kamar sebelah kita. Dan Kak Beby gak apa kan tidur di kamar tamu satu lagi bareng Kak Yona sama Kak Lidya?"
"Gak masalah. Selow aja." Jawab Beby.
"Oke. Kak Yona titip Kak Lidya, ya." Nadse tertawa kecil setelah mengucapkannya.
"Ck," Lidya berdecak. "Sekarang gue tau rasanya jadi si cungkring. Dititipin kaya barang." Komen Lidya. Yona dan Sinka yang mendengarnya pun tertawa.
Setelah menidurkan Gracia di ranjangnya, Viny pun menuju kamarnya. Sementara Shani dan Nadse mengantarkan tamu-tamu mereka ke kamar masing-masing.
Setelah semua sudah berada di dalam kamar masing-masing, Shani pun menuju kamar Viny. Duduk di tepi ranjang, menunggu Viny yang berada di dalam kamar mandi.
Viny nampak terkejut saat ke luar dari kamar mandinya dan melihat keberadaan Shani di kamarnya.
"Loh? Indira, kok di sini? Kamu gak tidur?"
"Aku tidur di kamar Kakak. Soalnya Anin tidur di kamar aku."
"Oh, ya udah."
Viny dan Shani akhirnya merebahkan diri di kasur. Posisi mereka nampak berjauhan seperti orang yang tengah bertengkar. Rasa canggung tiba-tiba menyelimuti keduanya diiringi dengan debaran jantung yang semakin berpacu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Love Story
FanfictionKisah mengenai kehidupan si kembar tiga dengan sang Kakak angkatnya.