Setelah 3 hari tidak masuk sekolah Shani, Nadse, dan Gracia akhirnya kembali masuk. Seperti biasa saat mereka berjalan di lorong sekolahnya mata semua murid mengarah ke arah mereka.
"Selamat pagi cantik-cantik kesayangan Nabilo!" Sapa Nabilo bersemangat saat melihat Shani, Nadse, dan Gracia sudah masuk kembali.
"Apa deh Ilo." Ucap Gracia memutar bola matanya malas. Nabilo langsung menunjukkan cengirannya.
"Kalian udah sembuh?" Tanya Okta.
"Menurut lo?" Tanya balik Nadse.
"Ya, Udah sih." Jawab Okta mengusap lehernya yang tak gatal.
"Nah udah dapetkan tuh jawabannya?" Okta agak mendelik ke arah Nadse yang memang suka menyebalkan.
"Frans sama Ilo ngapain pagi-pagi udah nongkrong didepan IPA 1?" Tanya Shani yang sedaritadi diam.
"Nemenin si jangkung. Kasian ga ada temen." Jawab Frans.
"Halah modus lo berdua. Pasti nungguin ci Shani sama Nadse kan?" Tunjuk Gracia dengan wajah tengilnya.
"Kalau ngomong suka bener deh." Jawab Nabilo genit sambil mencolek dagu Gracia.
"Woyy jangan pegang-pegang!" Ucap Okta menepis tangan Nabilo sementara Gracia bergidik ngeri.
"Genit amat. Hii geli gue." Ucap Gracia bergidik lalu masuk ke dalam kelas diikuti Shani dan Nadse yang tertawa kecil mereka bertiga.
"Tuhkan gara-gara lo mereka masuk." Dengus Frans.
"Yaelah udahlah gapapa lagian mau bel. Nanti kita kesini lagi pas istirahat. Cabut ya Ta!" Ucap Nabilo menepuk bahu Okta lalu menggeret adik kembarnya untuk masuk kedalam kelas.
"Ga usah di geret!! Emang gue kambing hah?!"
Okta menggeleng kecil melihat si kembar tengil itu lalu mulai masuk kedalam kelas bertepatan dengan bel berbunyi.
~
Tepat jam 12, bel istirahat pun berbunyi. Gracia langsung menaruh kepalanya di atas meja dan memejamkan matanya.
"Ngantuk, hhh." Lirihnya.
Shani disampingnya tengah membereskan buku-bukunya sementara Nadse langsung mengecek gadgetnya.
Anin meregangkan ototnya lalu melirik ketiganya, "kantin, yuk."
"Gak ah, Gre ngantuk."
"Ci?"
Shani melirik Anin, "gue bawa bekel kok, Nin."
"Nads lo gak mau ikut juga?"
"Gak deh. Ngapain kalau gak ada sodara-sodara gue."
"Yaelah parah, nih. Yah... Gue sama siapa, nih."
Anin memperhatikan sekelilingnya dan mendapati Okta yang hanya diam memperhatikan Gracia. Ia pun mendapatkan ide.
"Ta ikut gue, yuk." Ajak Anin yang sudah berdiri disamping Okta.
"Heh? Kemana?"
"Udah, ikut aja."
"Ehh, tunggu, Nin."
Tanpa izin, Anin menggeret Okta keluar kelas. Nadse dan Shani yang melihat itu hanya saling pandang mengedikkan bahu lalu mulai memakan bekal mereka.
Sementara itu Anin masih menggeret Okta menuju kelas Nabilo dan Frans. Si kembar tengil itu langsung terkejut melihat keduanya.
"Ngapain lu berdua? Mau kemana?" Tanya Frans pada Okta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Love Story
FanfictionKisah mengenai kehidupan si kembar tiga dengan sang Kakak angkatnya.