Seperti biasa, Shani bangun jauh lebih pagi dari kedua adiknya. Ia mematikan alarm di nakasnya sebelum bangkit menuju kamar kakaknya.
Shani membuka perlahan pintu kamar kakaknya agar ia dapat mengintip kedalam. Keningnya berkerut saat melihat Viny baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk di kepalanya.
Shani pun langsung masuk dan mendekati Viny.
"Eh, Indira. Kenapa?"
"Kakak udah sehat?" Tanya Shani sambil meletakkan punggung tangannya di dahi Viny.
"Udah, kok. Makasih ya kemarin udah urus kakak."
Shani mengangguk, "tapi, bener kakak udah gak apa? Udah gak pusing lagi."
"Udah gak kok. Maaf ya bikin kamu khawatir." Balas Viny sambil mengusap kepala Shani.
Viny lalu duduk di pinggir ranjangnya sambil mengusap rambutnya dengan handuk
"Kenapa kok masih disini? Kakak udah gak apa."
"Aku masih khawatir."
Viny tersenyum, "kakak udah gak apa Indira."
Shani menunduk sejenak. "Emm, Kak."
"Iya?"
"Biar aku yang keringin, ya?"
"Eh?"
Viny hanya diam saat tangan Shani mengambil alih handuknya, ia pun membiarkan Shani mengusap dan mengeringkan kepalanya. Viny pun memejamkan matanya, mulai menikmati pijatan yang juga diberikan Shani di kepalanya.
"Kakak jangan sakit lagi, ya."
"Hmm."
"Nanti kita sedih."
"Iya Indira."
Setelah itu hening, tak ada yang berbicara sampai Shani berhenti.
"Udah kering."
"Makasih, ya. Sekarang kamu yang mandi, gih. Terus bangunin adik-adik kamu. Biar kakak bikinin sarapan."
Shani menggeleng, "kakak aja yang bangunin mereka. Pasti susah kalau dibangunin aku. Biar aku yang bikin sarapan."
"Bisa sendiri?"
"Bisa, kok."
"Yaudah, kakak bangunin mereka dulu. Kamu mandi aja disini. Biar gak rebutan."
"Iyaaaa."
Setelah itu Shani masuk ke dalam kamar mandi setelah mengambil seragamnya dan Viny mematikkan ac terlebih dahulu lalu menghampiri Nadse.
"Nads bangun yuk. Sekolah." Ucap Viny sambil menggoyangkan lengan Nadse pelan.
"Emmh?" Nadse membuka matanya lalu mengerjapkannya perlahan.
"Kaka? Kaka udah sembuh?" Tanya Nadse sambil bangun dari tidurnya.
"Udah nih. Kamu mandi gih siap-siap ke sekolah." Ucap Viny tersenyum sambil mengusap kepala Nadse.
"Iya.." ucap Nadse menyingkap selimutnya lalu mengambil seragam dan handuknya dan masuk kedalam kamar mandi.
Melihat Nadse sudah masuk ke dalam kamar mandi, Viny mulai membangunkan Gracia. Ia duduk dipinggiran kasur Gracia lalu mengusap-usap rambut Gracia.
"Adek kecil.. bangun yuk. Udah pagi nih waktunya sekolah." Ucap Viny penuh kelembutan karna memang Gracia lah yang paling sulit dibangunkan di antara ketiga adiknya dan Gracia hanya suka dibangunkan dengan cara lembut.
"Mmhh 5 menit lagi." Gumam Gracia membalikkan badannya.
"Udah jam 6 Gre. Bangun yuk ntar kesiangan." Ucap Viny menurunkan selimut Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Love Story
FanfictionKisah mengenai kehidupan si kembar tiga dengan sang Kakak angkatnya.