Pulang

2.8K 331 23
                                    

Sehari setelah malam tahun baru, mereka kembali ke penginapan sebelumnya. Terlihat mereka sudah mengemas kembali barang-barang mereka sebelum pulang ke Jakarta.

"Emm, baju udah, alat mandi udah, charger udah, ahh charger kameraaa!!" teriak Gracia yang langsung panik mencari charger kameranya di seluruh bagian kamarnya.

Ve yang baru saja keluar kamar mandi menatap heran Gracia yang kelihatan panik.

"Gracia nyari apa?"

Gracia langsung menoleh, wajahnya nampak terlihat sedih.

"Charger kamera aku gak adaaaa. Hiks..."

"Bukannya semalem kamu cas batre di depan, ya?"

"Eh? Emang iya, ya?"

"Kemaren lowbat karena dipake seharian, kan."

"Oh iya! Hehehe." Gracia pun langsung tersenyum girang, "makasih Kak Ve," ucapnya yang reflek mencium pipi Ve.

Sadar akan kelakuannya, Gracia langsung berlari cepat keluar kamar, meninggalkan Ve yang menggeleng.

Saat keluar kamar, Gracia berpas-pasan dengan Viny yang langsung tersenyum padanya.

"Pagi, Gre."

Viny mengerjap heran saat Gracia tak membalas sapaan. Ia langsung menuju kamar Gracia.

"Tumben."

"Eh, Viny. Kenapa?"

"Gracia kenapa, Kak?"

Ve mengerutkan keningnya heran. "Kenapa emang?"

"Aku nyapa gak dibales,"

Ve terkekeh, ini pasti karena gadis itu merasa malu karena ulahnya sendiri. "Gak apa, tadi dia panik chargernya kameranya gak ada. Lagi di cas di depan. Dia panik aja."

"Oh gitu. Jangan lupa packing ya, Kak. Aku ke Shani, Nadse dulu." Ve pun hanya mengangguk sebagai jawaban.

Setibanya di kamar Nadse dan Shani, Shani terlihat sedang membereskan barangnya dan juga barang Nadse.

"Pagi Indira,"

Shani pun menoleh dan tersenyum pada kakaknya. "Pagi, Kak."

"Mau kakak bantuin?"

"Gak usah, Kak."

"Nadse mana?" tanya Viny yang tetap membantu Shani.

"Di kamar mandi, tuh."

Bersamaan dengan jawaban Shani, Nadse keluar dari kamar mandi. Viny pun langsung menoleh padanya.

"Pagi, Nads."

"Eh? Kakak ngapain?"

"Bantuin Shani. Sekalian kakak juga mau minta tolong sama kamu."

"Minta tolong apaan?"

"Bangunin Lidya, tuh. Kakak males. Kebo banget."

"Hah? Kok aku sih?" Cemberut Nadse. "Kenapa gak Kak Yona atau Kak Sinka aja, deh?"

"Mereka lagi nyiapin sarapan. Tolong ya, Nads."

Nadse mendelik lalu terpaksa melangkahkan kakinya keluar. Ia tahu pasti permintaan tolong ini hanya alasan agar Viny kembali berduaan dengan kakak kembarnya.

"Kalau belom tau Kak Viny suka sama Shani. Gak bakal gue mau." Gerutunya saat ia sudah di depan kamar Lidya.

Nadse menghela nafas panjang lalu mendekati Lidya yang masih tertidur pulas.

"Ka Lidya bangun." Ucap Nadse menepuk-nepuk lengan Lidya.

Lidya tak bergeming.

Nadse mendengus sebal lalu menggoyang-goyangkan tubuh Lidya.

Twins Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang