Pagi ini sesudah sarapan, Viny megarahkan sahabat-sahabatnya dan ketiga adiknya untuk bersiap-siap. Mereka akan berlibur di salah satu pantai di Jogja sekaligus merayakan tahun baru disana.
Shani dibantu Ve terlihat membereskan peralatan makan, Yona dan Sinka mengecek kembali barang-barang yang akan mereka bawa, sementara Viny dan Lidya pergi mengambil mobil yang mereka sewa.
Lalu yang dilakukan Nadse dan Gracia...
"Ehem," deheman Nadse membuat Gracia tersentak. Ia langsung meminum gelas yang sebenernya sudah kosong.
"Pfft," Nadse menahan tawanya, "adek kecil udah bisa salting juga ternyata. Liatin siapa sih sampai grogi gitu?" Ledek Nadse sambil tersenyum jahil.
"Ih, apasih Nads?"
"Kok apa? Gimana tidurnya semalem, nyenyak, gak?"
Gracia hanya memberengut saat melihat Nadse bertanya sambil menaik-turunkan kedua alisnya. Nadse pun hanya tertawa saat melihat adiknya pergi meninggalkan ruang makan.
Setelah Viny dan Lidya kembali, kedelapan orang tersebut bersiap pergi setelah memastikan kembali barang bawaan mereka masing-masing. Mereka akan pergi dengan dua mobil.
Mobil pertama diisi oleh Viny, Shani, Yona dan Sinka. Sementara empat orang lainnya akan pergi dengan mobil yang dibawa Lidya.
Lidya tersenyum girang sambil sesekali melirik Nadse disampingnya. Tak ada protes saat pembagian mobil, bahkan Nadse menawarkan dirinya.
"Makasih ya, Nads. Mau semobil sama Kak Lidya." Ucap Lidya sambil tunjukkan cengirannya.
Nadse mendelik lalu memutar bola matanya malas. Alasan ia mau semobil dengan Lidya sesungguhnya jelas karena ia ingin melihat wajah menggemaskan adik kembarnya yang tengah merasakan sebuah rasa yang mungkin belum diketahui oleh dirinya sendiri.
"Gre, kamu kenapa kok diem aja?" Tanya Ve.
"I-Itu..."
"Dari sejak Kak Ve dateng... Kamu kaya gini. Gak seneng Kak Ve disini, ya?"
"Ehh?" Gracia langsung menatap Ve, "gak gitu, Kak."
"Terus kenapa?"
"Si Gracia lagi sariawan kali, Kak. Kurang vitamin C."
Ve menoleh pada Lidya, "kan bentar lagi kita lihat Sea. Hahaha." Ve tertawa dan Lidya pun ikut tertawa atas jokes garing mereka.
Nadse mendelik lalu melihat pantulan sang adik dari kaca tengah.
"Kayaknya sih Gracia ngantuk deh, Kak. Soalnya dia itu gak biasa bangun pagi. Jadi--"
"Gre ngantuk?" Pertanyaan Ve memotong perkataan Nadse. "Sini, tidur," Ve menepuk bahunya yang membuat Gracia terdiam. "Gak apa, tidur sini." Ve mendekatkan tubuhnya lalu mengarahkan kepala Gracia untuk tidur di pundaknya. Gracia pun perlahan memejamkan matanya.
"Widih. Enak banget. Mau dong jadi--"
Lidya menghentikan ucapannya dan menelan ludahnya saat Nadse menatapnya tajam. Ia pun memilih kembali fokus pada jalanan di depannya.
Sementara itu, di mobil satunya, Yona dan Sinka tengah menceritakam kelakuan Viny yang juga menjadi incaran beberapa mahasiswi di kampusnya. Viny sedikit terlihat ragu karena ia takut Shani kembali marah dan menjauhi dirinya. Tapi, melihat tawa serta senyum manis Shani yang terukir di wajah cantiknya membuat Viny sedikit lega.
"Terus ada cerita apa lagi, Kak?" Tanya Shani antusias.
"Ya gitu Shan setiap ada maba baru di jurusan kita biasanya pas ngeliat Viny langsung pada minta kenalan atau ngegodain gitu." Ucap Sinka mengompori.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Love Story
FanfictionKisah mengenai kehidupan si kembar tiga dengan sang Kakak angkatnya.