Gracia termenung menatap keluar kelasnya. Beberapa hari ini ia tak bersemangat melakukan apapun. Ia merindukan Viny dan sudah lama sekali rasanya ia tak berbincang dengan kakaknya itu.
"Gre? Lo kenapa?"
"Emm, Nads. Nanti lo sama Cici pulang duluan aja, ya."
"Lo mau kemana emangnya?"
"Emm, ada kumpul ekskul."
"Nanti lo pulangnya gimana?"
"Gre pesen ojek online aja nanti. Gampang, kok."
"Yaudah, kabarin gue, ya kalau ada apa-apa."
"Iyaaa."
Jam pulang sekolah akhirnya tiba, Gracia pun berpisah dengan Nadse dan Shani yang pulang terlebih dahulu dengan supir Om Edwin.
Setelah mobil yang dinaiki Nadse dan Shani pergi, Gracia langsung mengambil hpnya dan menelfon Viny. Ia menggigit bibir bawahnya mendengar nada sambung telfonnya.
"Hallo Gre?" Senyum Gracia mengembang mendengar suara Viny.
"Kakaaaa! Bisa jemput Gre di sekolah?"
"Bisa Kok. Kaka otw sekarang. Tunggu sebentar ya?"
"Iya Gre tunggu!" Gracia tersenyum lalu menutup telfonnya.
20 menit kemudian mobil Viny masuk kedalam sekolah. Gracia yang sedaritadi menunggu langsung berdiri dan berlari ke arah mobil Viny yang berhenti didepan koridor.
"Kaka!" Sapa Gracia tersenyum lebar saat masuk kedalam mobil. Viny tersenyum lalu mengusap kepala Gracia.
"Kok kamu sendiri? Cici sama Nadse mana?" Tanya Viny.
"Udah pulang." Jawab Gracia sambil memakai seatbeltnya.
"Loh kamu ditinggalin apa gimana?"
"Ga kok. Emm.. aku cuman kangen sama Kaka.." ucap Gracia pelan. Viny sempat terdiam lalu tersenyum.
"Kaka juga kangen Gre." Ucap Viny. Gracia menatap Viny lalu tersenyum.
"Jadi sekarang Gre mau kemana? Pulang?" Tanya Viny. Gracia menggelengkan kepalanya.
"Aku ga mau pulang. Jalan dulu yuk Ka." Ucap Gracia.
"Oke. Sekalian beli jaket sama sepatu yang kamu mau waktu itu aja ya?" Ucap Viny.
"Iyaa!" Ucap Gracia senang. Viny tersenyum senang lalu menjalankan mobilnya.
~
Setibanya di toko sepatu olahraga, Gracia langsung berlari mencari sepatu yang diinginkannya. Viny ikut melihat-lihat dan pikirannya melayang pada kedua adiknya yang tak berada disini.
"Kak! Ini sepatu yang Gre pingin!" Teriak Gracia sambil mengangkat sepatu yang diinginkannya.
Viny menghampirinya dan tersenyum sambil mengusap puncak kepala Gracia.
"Bagus, gak? Ada 3 warna. Gre suka semuanya. Bagusnya pilih mana?"
Viny melirik ke arah rak dimana sepatu yang diinginkan Gracia dipajang lalu tersenyum sambil menatap Gracia.
"Ambil tiga-tiganya aja. Buat Nadse sama Cici sekalian. Mbak!!" Viny berteriak memanggil salah satu pelayan.
"Iya, Mbak?"
"Saya mau ambil sepatu yang model ini. Saya ambil tiga warna, ya. Ukuran 38 semua."
Sang pelayan mengangguk lalu mencarikan apa yang diminta Viny. Gracia terbelalak dan menatap Viny tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Love Story
FanfictionKisah mengenai kehidupan si kembar tiga dengan sang Kakak angkatnya.