Lidya dan Yona

3.4K 347 27
                                    

Viny mengaduk-ngaduk jus didepannya dengan tidak bersemangat. Entah mengapa kejadian kemarin terus berputar-putar di otaknya. Apa segitu tidak bolehnya ia dekat dengan teman kampusnya sendiri? Mau marah pun tidak bisa. Ia tidak tau harus berbuat apa.

Kedua gadis didepan Viny saling pandang sambil mengerutkan keningnya bingung.

"Woi Vin.. kenapa lu? Lemes amat." Viny menghela nafas panjang menatap keduanya lalu menggeleng.

"Elah gue tau ada apa-apa nih. Cerita sini sama gue sama ka Yona." Viny terdiam sejenak lalu menidurkan kepalanya di meja kantin.

"Gue bingung.." ucap Viny lirih.

"Bingung? Bingung kenapa?" Tanya Yona.

"Bingung sama adik-adik gue yang selalu marah kalau gue ketemu atau jalan sama temen kampus." Jawab Viny.

"Ga jauh-jauh emang. Ketiga adik lo itu posesif emang. Siapa lagi sekarang korbannya?" Tanya Lidya.

"Sinka. Kemarin kan gue jalan sama dia buat cari bahan-bahan tugas kelompok.."

"Terus?"

"Ya terus mereka..." Viny menceritakan kejadian kemarin dengan detail kepada Lidya dan Yona. Lidya dan Yona mengangguk-ngangguk mendengarkan cerita Viny yang tak berbeda jauh dengan cerita-cerita sebelumnya.

"Terus Sinka nya gimana ke lo sekarang?" Tanya Lidya.

"Ya kaya sebelum-sebelumnya. Jadi agak menjauh." Jawab Viny lemas. Lidya dan Yona langsung tertawa.

"Kayanya nih ya yang kuat dan ngerti sama sifat posesif adik-adik lo tuh cuman kita berdua. Ya ga Lid?" Ucap Yona menyenggol lengan Lidya.

"Bener tuh! Gue jadi inget pertama kali ketemu 3 bocah itu.." ucap Lidya.

"Ah yang pertama kali lo berdua ke rumah gue ya!" Ucap Viny menjentikkan jarinya. Lidya dan Yona menganggukkan kepalanya sambil membayangkan kembali saat pertama kali mereka bertemu dengan si kembar tiga.

-Flashback-

Mobil Viny telah tiba dirumahnya, disampingnya duduk Yona dan Lidya yang ada di belakangnya.

Keduanya nampak kagum melihat keadaan luar rumah Viny, terlihat mewah dan indah.

"Rumah lo Vin? Gile, keren banget." Puji Lidya.

"Rumah ortu gue, Lid."

"Buruan buka Vin, gue gak sabar lihat dalemnya, nih."

Lidya langsung berlari ke depan rumah Viny, disusul Yona yang hanya menggeleng dan Viny yang langkahnya terlihat agak berat.

"Buruan Vin, bukain pintu rumah lo."

"Emm, kalian yakin main di rumah gue?"

"Kenapa emangnya, Vin?" Tanya Yona.

"Mereka... emm, kalian tunggu disini dulu, ya."

Viny masuk ke dalam rumahnya terlebih dahulu  meninggalkan Yona dan Lidya yang bingung di depan pintu rumahnya.

"Kok kita ditinggalin sih, Kak?" Tanya Lidya.

"Tunggu aja, dulu."

Di dalam, Viny langsung disambut ketiga adiknya. Gracia dan Nadse tentu saja langsung menyambar bibir Viny. Sementara Shani nampak memperhatikan Lidya dan Yona dari jendela.

"Kakak kok baru pulang? Abis dari mana?"

"Bawa kue gak buat, Gre?" Nadse langsung mendelik mendengar pertanyaan Gracia.

"Maaf ya, Kakak tadi ada kelas tambahan."

"Kak? Yang di depan itu siapa?" Tanya Shani.

Nadse dan Gracia langsung mengintip dari jendela. Sementara Shani mendekati Viny dan mencium lembut pipi Viny.

Twins Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang