Gracia terbangun mendengar bunyi notif dari handphone nya yang nampaknya tak berhenti-henti.
Gracia meregangkan otot-ototnya lalu mengambil handphone nya dan melihat bahwa Ve mem-follow akun instagram nya dan juga mem-post sebuah foto mereka bersama Naomi kemarin. Bahkan Ve juga mempromosikan ia dan kedua kakak kembarnya bahwa ketiganya adalah model butiknya.
"Wih asik banyak yang follow. Jadi artis, nih." Monolog Gracia girang.
Tiba-tiba pintu terbuka dan memperlihatkan Nadse yang menyembulkan kepalanya.
"Buruan bangun. Lu udah ditungguin buat sarapan, nih."
"Iyaaa." Gracia meletakkan Handphone nya dan langsung menyusul Nadse.
Gracia dikejutkan dengan pemandangan yang entah mengapa langsung membuat mood nya menurun. Padahal barusan saja ia gembira. Di ruang makan, Viny dan Shani nampak memangku sepupu kembarnya, Devan dan Devin. Ada rasa cemburu saat melihat Shani memanjakan Devin, dan Devan yang merengek-rengek minta Viny suapin.
Gracia menghentakkan kedua kakinya sebal membuat Nadse mendelik. Tentu bagi Nadse ini pemandangan yang biasa saja. Karena ia sudah bertemu dengan keduanya semalam.
Gracia duduk di bangkunya dengan wajah cemberut setelah menyambut Om dan Tante nya. Shani hanya menggeleng melihat adiknya yang satu ini sementara Viny nampaknya tak sadar.
Selama sarapan, keheningan nampak menyelimuti situasi ruang makan. Hanya suara Devan dan Devin yang terdengar dan sesekali menimbulkan tawa. Kecuali untuk Gracia.
Suara handphone Nadse yang berbunyi terus menerus lah yang akhirnya membuat Viny berbicara.
"Nads, HP kamu matiin dulu deh. Ganggu kita makan."
"Gak tau aku juga, Kak. Dari tadi pagi."
"Itu karena Kak Ve follow dan post foto kita." Jawab Gracia.
"Eh? Kok bisa?" Kaget Nadse.
"Gre yang ngasih tau. Hehehe. Jadi jangan kaget kalau followers kita nambah. Hehehe."
"Gre, ya ampun. Kenapa gak bilang kakak dulu, sih?" Tanya Viny.
"Ih, masa cuma masalah socmed aku nanya kakak?"
"Ya, tapi--"
"Udah, udah. Bahas nanti aja. Sarapannya selesein dulu." Untung saja Om Edwin langsung melerai, kalau tidak obrolan kakak-beradik itu akan panjang di meja makan.
Setelah selesai makan Viny, Nadse dan Shani terlihat sedang bermain bersama Devan dan Devin di ruang keluarga. Gracia lagi-lagi cemberut melihat ketiga kakaknya yang sibuk dengan kedua sepupunya yang kecil itu. Ia merasa tak suka ketika ada yang menarik perhatian ketiga kakaknya darinya.
Gracia membolak-balik majalah yang dipegangnya dengan sedikit kasar dan menimbulkan suara namun ketiga kakaknya tidak menyadari itu. Gracia dengan kesal menutup majalahnya lalu menyimpannya dimeja dengan sedikit hentakkan. Gracia menopang dagunya memperhatikan ketiga kakaknya masih asik bermain dengan Devan dan Devin.
"Nads.." ucap Gracia menarik-narik lengan Nadse.
"Apa sih Ge?" Tanya Nadse menatap Gracia.
"Ja--"
"Ka Nadse liat aku menanggg!" Seru Devin memperlihatkan games yang sedang dimainkannya di hp Nadse. Nadse pun kembali mengalihkan pandangannya ke arah Devin.
"Ihh Devin pinterr. Coba sekarang Ka Nadse yang main." Ucap Nadse mengambil alih hpnya lalu bermain games sambil diperhatikan oleh Devin. Gracia mengerutkan keningnya dan semakin menekukkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Love Story
FanfictionKisah mengenai kehidupan si kembar tiga dengan sang Kakak angkatnya.