Semester Baru

2.6K 330 37
                                    

Shani membawa nasi goreng yang telah dimasaknya ke meja makan. Di meja makan sudah ada Nadse dan Gracia yang terlihat gelisah. Sesekali Nadse mengetik sesuatu di hpnya lalu menunggu. Sementara Gracia terlihat menopang dagunya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya sedang memainkan sendok yang dipegangnya.

"Di bales ga?" Tanya Gracia kepada Nadse. Nadse mendongak lalu menggelengkan kepalanya.

"Ck kemana sih Kaka?!" Decak Gracia kesal karna Kakanya tak ada kabar sama sekali. Padahal tadi pagi saat pergi Viny ia bilang akan pulang cepat.

"Mau nunggu Kaka atau langsung makan?" Tanya Shani setelah duduk dikursi sebelah Gracia.

"Nunggu Kaka." Jawab Nadse dan Gracia berbarengan. Shani menganggukkan kepalanya lalu menopang dagunya dengan kedua tangannya. Nadse melirik ke arah Shani, tadinya ia ingin meminta Shani untuk menelfon Viny namun melihat Shani yang diam melamun seperti itu ia mengurungkan niatnya.

~

Mobil Viny pun akhirnya sampai di depan rumah Sinka. Viny pun melepaskan genggaman tangannya dan membiarkan Sinka bersiap turun, namun ia kembali menahan tangan Sinka saat gadis itu membuka pintu.

"Kenapa Vin?"

Sinka dibuat mematung saat Viny mencium pipi nya lembut dan diakhiri dengan sebuah senyuman yang sukses membuat jantung Sinka berdetak sangat cepat.

Viny pun melajukan mobilnya menjauh saat Sinka sudah masuk ke dalam pagar rumahnya. Meninggalkan Sinka yang rasanya ingin berteriak bahagia.

Viny menggeleng saat melihat reaksi Sinka dari kejauhan. Terlihat menggemaskan dan kekanakan sedikit mirip Gracia.

Bicara soal Gracia...

"Astaga!" Pekik Viny.

Ia buru-buru mengambil handphone nya dan terkejut melihat puluhan missed-calls dan chat dari adik-adiknya. Namun, Viny menghela nafas kasar karena tak ada chat ataupun telepon dari Shani. Ada rasa kecewa namun ia mengabaikannya dan memilih tancap gas.

~

Sesampainya dirumah Viny langsung disuguhi pemandangan yang membuatnya sangat menyesal. Ketiga adiknya terlihat sedang menunggunya di meja makan.

"Kaka!" Panggil Gracia saat melihat Viny berjalan ke arah mereka. Nadse dan Shani langsung menolehkan kepalanya.

"Kaka darimana sih? Kok ga ngabarin kalau pulang telat?" Tanya Nadse kesal.

"Maaf.. kaka tadi ada urusan dan ga megang hp. Maafin ya?" Ucap Viny penuh penyesalan.

"Gre udah laper tau. Tuh liat nasi gorengnya ci Shani udah dingin." Ucap Gracia menunjuk nasi goreng yang dibuat Shani.

"Kalian kenapa nungguin kaka? Harusnya makan duluan aja." Ucap Viny.

"Kaka bilang hari ini pulang cepet. Ya makanya kita nungguin Kaka pulang." Ucap Nadse. Viny menghela nafas panjang lalu menunduk.

"Maafin Kaka ya udah buat kalian nunggu. Harusnya dari awal Kaka ngabarin kalau ada urusan." Ucap Viny pelan.

"Iya iya ya udah gapapa. Kaka duduk aja. Kita makan. Gre udah laper." Ucap Gracia yang tak tega melihat wajah sedih Kakaknya.

"Iya." Ucap Viny lalu duduk di sebelah Nadse yang berhadapan dengan Shani.

Shani sedaritadi hanya diam dan tak membuka mulutnya. Tak seperti biasanya yang selalu melerai kedua adiknya jika terjadi seperti tadi.

"Ka ini." Ucap Nadse mengambilkan nasi gorengnya ke piring Viny. Biasanya Shani yang akan melakukan ini. Viny menghela nafas panjang lalu mengalihkan pandangannya dari Shani dan langsung memakan nasi gorengnya walaupun sebenarnya ia sudah kenyang namun ia tak mungkin membuat ketiga adiknya semakin merasa kecewa.

Twins Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang