22. Sang Manipulatif

5.1K 385 111
                                    

Aphrodite Pov

Katakan aku bodoh karena sudah membiarkan orang asing yang tidak jelas asal-usulnya masuk dan ikut campur dalam kekacauan yang telah aku buat.

Oh ayolah tolong mengerti, aku panik. Aku memang suka membuat kacau, tapi tidak dengan melenyapkan nyawa seseorang. Lagipula pria yang mengaku sebagai dokter itu cukup meyakinkan karena dulu aku pernah melihatnya menolong Athena saat Athena hampir tewas saat liburan.

"Apa yang terjadi padanya?"

Oh oke, akhirnya sang dokter bertanya. Setelah aku persilahkan masuk, aku langsung menggiringnya ke tempat kejadian. Di luar dugaan, bukannya langsung menolong seperti dokter pada umumnya, dia hanya memperhatikan sambil mengerutkan kening.

"Jika aku tahu maka aku tidak akan membiarkanmu masuk." Enak saja dia malah bertanya padaku, di sini yang dokter siapa coba. "Apakah anda tidak berniat untuk memeriksa keadaannya DOKTER?"

Dokter ini benar-benar memancing emosiku. Jika bukan karena dulu dia pernah menyelamatkan Athena, sudah ku pastikan sekarang dia patah tulang.

"Kenapa saya harus memeriksanya? Apa untungnya?"

Tuh kan, apa aku bilang. Ini dokter emang ngajak ribut. Cepit kuku mana cepit kuku. Tanganku sudah gatal ingin mengulitinya.

"Oh ayolah, tidak ada yang gratis di dunia ini NONA."

Sial, dia sungguh cerdas. Dia bahkan lebih matrealistis daripada si kakek tua itu. Apakah dulu ibu memiliki dua orang anak? Apakah dia kembaranku? Bagaimana mungkin wataknya hampir sama denganku? Apakah...

"Hei, kenapa malah diam? Jika tidak mau menjawab ya sudah. Saya pergi."

Sial. "Wait. Oke hm Mr...."

"Maxim."

"Ah ya Mr. Maxim. Tolong selamatkan dia dengan keahlian doktermu yang tidak seberapa itu. Dan sebagai imbalannya, aku akan membuatkan minuman untukmu."

"Cih, hanya minuman? Saya tidak...."

"Athena. Jika kau tidak mau, maka aku akan melaporkanmu pada Athena."

***

L Pov

Sial, wanita ini benar-benar kembaranku. Oh aku mendadak semakin merindukan sikap diam wanitaku. Aku tarik kembali kata-kataku dulu yang mengatakan bahwa memiliki wanita berisik itu lebih menyenangkan.

Terkutuklah kau L karena selalu mengeluh saat Tuhan sudah berbaik hati memberikanmu wanita pendiam yang tidak pernah merepotkanmu.

"Kenapa diam? Ah mana ponsel...."

"Oke. Dan kau, cepat buat minum." Jarum mana jarum. Aku benar-benar ingin membunuh wanita di depanku dengan jarum.

"Baiklah. Ah ya, aku ingin ganti baju dulu. Kau tidak masalahkan aku tinggal sedikit lama?"

"Ya."

"Dan jangan coba-coba kabur."

Lihatlah betapa menjengkelkannya dia. "Ya."

"Dan jangan coba-coba mencuri."

Oh ayolah, memangnya tampangku seperti penjahat kekurangan uang apa. Sial. "Ya."

"Dan...."

"Jika kau tidak enyah sekarang juga, maka jangan salahkan aku jika aku akan mencekiknya sekarang juga." Well, aku masih sayang nyawa, aku tidak mau di musuhi Athena hanya karena kekesalanku dan tanpa sengaja membunuh salah satu sahabat kesayangannya.

My AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang