28. Racun

3.5K 327 66
                                    

"K-kau!"

Mata Aphrodite melotot melihat sang pria tak terduga yang bertamu hampir tengah malam. Ekspresi Lucas pun tak jauh beda. Dia juga sama terkejutnya dengan sang istri. Tapi dia mampu menyembunyikan ekspresi terkejutnya dengan baik. Yang terlihat hanya ekspresi datar dan tak terbaca.

Di sisi lain, sang tamu tak diundang tidak mengalihkan pandangan dari perut Aphrodite. Lucas yang menyadarinya langsung menarik Aphrodite ke dalam pelukan. Tidak terima ada makhluk lain yang menatap istrinya.

"Ada perlu apa kau ke sini KAKAK?" Masih memeluk Aphrodite, Lucas bertanya sambil mengeraskan rahang.

Dia sengaja menekankan kata kakak dalam kalimatnya. Bermaksud menyindir sekaligus memperingati. Sayang, pria yang dipanggil kakak justru tak menanggapi dan tetap menatap tajam sang istri.

"Apakah kau bodoh? Tidak kah aku sudah pernah mengatakan bahwa hanya aku yang boleh mencabut nyawamu?"

"Apa maksudmu! Berani sekali kau...."

"Aku baik-baik saja dan tentu saja aku ingat my death angel." Aphrodite langsung menyela perkataan Lucas. Membuat Lucas menggeram marah.

"Lalu kenapa kau biarkan makhluk rendahan itu meracunimu!"

Terkejut, tubuh Lucas dan Aphrodite menegang mendengarnya.

"Apa maksudmu! Istriku baik-baik saja."

"Cih, kau yakin dia baik-baik saja? Apakah kau tidak sadar dengan suhu tubuhnya yang semakin menurun dan wajahnya yang kian pucat?"

Menatap sang istri intens, Lucas mencoba menganalisa. Seketika sesuatu menyentak kesadarannya. Ya, Aphrodite tidak baik-baik saja dan dia tidak menyadarinya.

"Tunggu aku di kamar, aku akan meracik penawarnya sebentar. Dan jangan banyak bergerak, racun itu akan semakin cepat menyebar jika kau banyak bergerak." Membalikkan badan, Darren menghilang entah kemana.

"Hai apa yang kau lakukan!"

Tanpa pemberitahuan, Lucas menggendong Aphrodite dan membawanya ke kamar.

Dengan hati-hati, dia memindahkan tubuh Aphrodite ke ranjang. Sekilas, tubuh itu memang terlihat baik-baik saja. Tapi Lucas tahu bahwa pada kenyataannya, wanitanya sedang menahan sakit akibat racun berbahaya yang sama-sekali tak disadarinya.

"Kenapa kau diam? Biasanya kau...."

"Diamlah. Jangan buat aku semakin marah karena racun itu yang akan semakin cepat menyebar di tubuh kurusmu."

"Luc aku baik-baik saja."

"Kau tidak baik-baik saja Odite. Jika bahkan seorang Darren yang terkenal pelit dan perhitungan mau turun tangan langsung membantumu, itu tandanya racun itu bukanlah racun sembarangan."

"Apa maksudmu?" Bingung, ya Aphrodite benar-benar tidak mengerti dengan maksud perkataan Lucas barusan.

"Darren itu adalah tabib kelas atas yang legendaris. Ada campuran darah wolf dan penyihir murni di tubuhnya. Ditambah sejak kecil dia sudah begitu terobsesi dengan ramuan-ramuan berbahaya, membuatnya terbiasa menciptakan racun sekaligus penawar yang makhluk lain tidak bisa."

"Apa?"

"Ya, dan karena itulah dia sangat berbahaya. Tidak ada satu kerajaan pun dari ras manapun di dunia immortal yang mau berurusan dengannya. Dia bahkan pernah melenyapkan satu kerajaan penyihir daerah timur hanya dalam satu malam."

"Kenapa dia melakukannya?"

"Aku tidak tahu pasti. Tapi isu yang tersebar mengatakan bahwa dia melakukannya karena para penyihir itu mencoba menyakiti miliknya."

My AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang