5. Kegagalan Mutlak

6.4K 492 14
                                        

Setibanya di tempat tujuan, mereka bertiga keluar dengan gaya yang berbeda.

Athena dengan gaya tenang yang menghanyutkannya.

Jessi dengan gaya elegant yang menawannya.

Sementara Aphrodite keluar dengan gaya kesal yang mengerikannya.

"Rencana pembalasan sudah tersusun rapi. Hanya tinggal realisasi,"   batinnya.

Saat di dalam ballroom,  Aphrodite mulai mencari mangsa. Dikejauhan dilihatnya sepasang manusia yang mencurigakan. Mengabaikan kerumunan manusia didepannya yang sedang berkumpul seperti sedang membuat formasi perang, Aphrodite lebih memilih mengikuti pasangan yang menarik perhatiannya.

Taman belakang mansion, itulah tempat pemberhentian terakhirnya. Hilang, Aphrodite sukses kehilangan jejak. Memejamkan mata, Aphrodite kian meradang. Mengingat betapa sialnya dia akhir-akhir ini. Aphrodite mulai mempertanyakan eksistensi sang dewi fortuna.

"Apakah sang dewi benar-benar sudah berkhianat,"  pikirnya abnormal.

Lelah fisik dan mental, Aphrodite mulai menyerah. Sebelum berbalik, Aphrodite mendengar samar suara geraman hewan di balik pohon. Merinding, Aphrodite memilih mengintip.

Dengan hati-hati dan kesabaran ekstra, Aphrodite mendekat secara perlahan. Ingin rasanya dia berlari dan langsung berteriak cilup ba,  tapi keinginannya tersebut langsung dibatalkannya. Mengingat bahwa dia hanya manusia biasa yang memiliki satu nyawa. Bersyukurlah akal sehatnya selalu muncul di saat yang tepat.

Saat sudah mendekat, Aphrodite bersembunyi dibalik pohon dan mulai mengintip. Seketika matanya mendadak membola saat melihat pemandangan di depannya. Berkedip beberapa kali, aphrodite langsung memukul pipinya. Berharap apa yang dia lihat hanya ilusi hasil imajinasi liarnya.

Sayang, tamparannya memang tidak terlalu keras, tapi efek yang ditimbulkannyalah yang sangat keras. Aphrodite dengan tidak tau dirinya malah menjerit sambil mengumpat karna pukulannya. Hening, sesaat sekitarnya menjadi hening.

Dengan keberanian yang tidak seberapa, aphrodite mulai melirik ke depan. Tidak memiliki pilihan lain, aphrodite memutuskan tersenyum manis sambil meminta maaf.

"Maaf, aku sudah mengganggu proses pembuatan anak kalian. Silahkan dilanjutkan, aku akan pergi. Aku tidak akan buka mulut. Oke."

Setelah mengatakan itu, Aphrodite langsung berbalik berniat melarikan diri. Tapi sekali lagi, dewi fortuna benar-benar membuktikan pengkhianatannya.

Dengan secepat kilat, sudah ada sesuatu yang besar menutupi jalannya. Menelan ludah, Aphrodite mulai berdo'a.

"Ya Tuhan, tolong selamatkan aku. Aku tidak mau mati disini, apalagi di tangan anjing gila mesum ini,"  batinnya.


tbc,

My AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang