23. Cobaan Pertama

5.3K 334 67
                                    

Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya Aphrodite memilih mengalah. Sepanjang perjalanan pulang ke mansion Lucas, Aphrodite hanya diam. Dia masih kesal dengan kelakuan semena-mena sang suami yang tak pernah dia sangka.

"Kenapa diam? Lapar?" Tidak tahan, Lucas bertanya lembut. Memberi sindiran halus bermaksud memancing amarah sang istri yang tengah menahan emosi.

"Aku masih tidak ingin menjadi janda. Jadi jaga prilakumu wahai suami tak bertanggung jawab."

"Karena aku sangat bertanggung jawab makanya aku langsung menyeretmu pulang."

"Tapi tidak harus malam-malam begini!"

"hahahahaha." Lucas sontak langsung tertawa kencang, membuat Aphrodite semakin panas.

***

Flashback....

Dugh... dugh... dugh... "Sayaaanggg, buka pintunya!" Masih tidak menyerah, meski sudah hampir satu jam berlalu, Lucas masih gigih membujuk sang istri. Sementara Aphrodite sudah tertidur pulas di dalam.

L yang melihat kelakuan sang sahabat hanya memutar mata malas. Menyayangkan betapa bodohnya sang sahabat. Hanya karena terkena sindrom cinta, sang sahabat yang dia kira cerdas mendadak menjadi idiot karena melupakan kemungkinan sederhana yang sangat penting.

Kedap suara, kemungkinan itulah yang dilupakan oleh LuLou akan kamar yang sekarang ditempati Aphrodite.

Normalnya, jika kamar itu tidak kedap suara, maka sudah sedari tadi pertumpahan darah akan terjadi. Dan L sangat yakin bahwa sahabat bodohnya itu akan menjadi pihak yang kalah mengingat seberapa kuatnya sang wanita.

"Kenapa tidak kau tendang saja pintunya dan bawa dia pulang?"  Lelah, akhirnya L buka suara.

Lucas masih cuek dan terus memperjuangkan kekeras kepalaannya. Kesal karena diabaikan, L mengarahkan jari telunjuk kanannya ke arah pintu.

Bush...

Dalam sekejap pintu itu hancur menjadi abu. Terkejut, Lucas langsung memutar kepala ke belakang. Melihat sang sahabat dengan pandangan tajam. Sementara yang dilihat malah tidak sadar.

"Jika kau mau pulang, langsung saja ke bandara. Di sana jet pribadiku sudah menunggu. Jangan menggunakan teleportasi jika kau tidak ingin benar-benar mati sebelum menikmati malam pertamamu dengan sang istri. Aku pergi dan jangan lupa janjimu."

Bush...

Kali ini, L yang lenyap. Lenyap sebelum Lucas sempat mengeluarkan sepatah kata makian untuknya. Kembali memfokuskan atensi ke sang istri, Lucas mendadak emosi. Emosi saat melihat ternyata sang istri tengah tertidur nyenyak di atas kasur di balik selimut hangat.

Tidak terima, Lucas langsung mendekat dan meletakkan Aphrodite di bahunya kemudian membopong tubuh tak sadar sang istri menuju bandara. Di luar dugaan, bukannya bangun dan marah-marah, Aphrodite justru masih terlelap.

Begitu sampai di dalam jet milik L, ada seorang pramugari yang menyambut mereka dengan suara lembut nan merdu. Suara yang membuat Aphrodite langsung terbangun.

Melihat seorang wanita centil yang menatap menggoda ke arah sang suami di saat dia baru bangun tidur tampaknya mampu membuat seorang Aphrodite murka.

My AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang