37. Terungkap (1)

2.2K 177 69
                                    

"Itu karena aku yang sudah menandaimu bahkan sejak usiamu belum genap lima tahun."

~~

"A_apa katamu!" Melotot, Aphrodite langsung membalikkan badan dan menatap Lucas tajam.

"Ya, aku sudah menandaimu sejak dulu. Selama ini, aku tidak pernah benar-benar meninggalkanmu. Setidaknya aku memiliki alasan kuat atas prilaku burukku padamu."

"Ceritakan!"

Menggeleng, Lucas masih enggan bercerita. Aphrodite yang melihat penolakan sang suami kian kecewa.

Menatap sayu, Aphrodite kembali bersuara pelan, "bukankah sekarang aku istrimu? Kenapa kau masih tak mempercayaiku?"

"Itu karena kau juga tak mempercayaiku."

Deg...

Kalimat Lucas barusan membuat tubuh Aphrodite menegang. Tersenyum tipis, Lucas kembali menambahkan, "hanya jika kau mau jujur, maka aku juga akan melakukan hal yang sama."

Menghela napas, Aphrodite memilih mengalihkan tatapannya ke atas. Pikirannya terlempar pada kilasan-kilasan menyakitkan yang selalu dia pendam.

"Odite, percayalah padaku. Aku berjanji, jika kau mau menyerahkan dirimu dan mempercayakan semuanya padaku, suamimu, maka aku tak akan mengecewakanmu."

Tak tahan melihat ekspresi terluka Aphrodite, Lucas menangkup wajah sang istri dan bicara lembut. Berharap sang istri mau berbagi.

"Kau tahu Odite, aku adalah pria normal. Aku punya kebutuhan biologis yang besar, tapi selama ini aku menekannya kuat karena aku tak mau menyakitimu. Kau istriku dan berada tepat di hadapanku, tapi kau tetap terasa asing dan jauh."

Tak ada tanggapan, Aphrodite masih tetap bungkam. Wajah Lucas yang sendu memang sedikit menggetarkan hatinya, tapi tetap saja itu tidak cukup.

"Baiklah, tak masalah jika kau tak mau bicara jujur. Kali ini, akulah yang akan mengalah dengan membongkar semuanya. Tapi, selagi aku bercerita, kau tidak aku izinkan menyela. Deal?"

"Deal."

***

Flashback beberapa hari yang lalu.

"Selamat datang Tuan. Selamat datang di__"

"Dimana Putra Mahkota?"

"Aah, Pangeran sedang di kamarnya bersama__"

Tanpa menghiraukan penjaga tersebut, sang pria berjalan cepat menuju tempat sang Putra Mahkota berada.

Saat berada di depan pintu berwarna coklat keemasan, tanpa pikir panjang dia langsung membukanya dengan sekali dorongan kuat.

Brak...

Pintu terbuka lebar dan memperlihatkan seorang pria yang tengah berbaring nyaman sambil memeluk seorang wanita yang tak terlihat jelas wajahnya.

"Keluar, atau aku__"

"Beginikah caramu mendatangi calon Rajamu wahai srigala tak tahu malu?"

Belum selesai berbicara, pria yang masih berbaring sambil memejamkan mata bersuara datar. Suara dominant mengerikan yang tak digubris oleh tamu tak diundang.

"Keluarlah, kita harus bicara."

Membuka mata, sang pria yang masih betah berbaring menguap lebar. Menatap sinis ke arah pintu, dia mendecih kesal.

"Aku akan mengirim tagihannya padamu."

Setelah mengatakan itu, dia bangkit berjalan menuju pintu setelah sebelumnya mencium kening wanita di sampingnya yang masih tertidur pulas.

My AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang